ReoNa – Seimeisen (Garis Kehidupan)
Tsukihime Remake Opening
[Lirik, Lyrics, Lirica, Liedtext, Letras, Paroles, 歌詞, บทร้อง, лирика]
ROMAJI:
Tenohira ni kizamareteiru
Tsugihagi no you na sono sen ni furete
Hibiware sou na atama to
Garasu ga sasatta kokoro de mae e hashiru
Kowarekake no sekai kuzure sou de memai
Karappo na karada de ibitsu na shikai
Zokuri to myaku wo utsu inochi no sen
Naifu de nazotte nobashite shimaetara
Nee, dareka oshiete tsuki ga mieru nara
Kesanai de mada kesanai de
Kienai de mada kienai de
Kasanai de kienai de
Kesanai de kienai de
Bungakuteki de taihaiteki de
Genjitsuteki de kuusouteki de
Kanjouteki de kanshouteki de
Kairakuteki de kaimetsuteki de
Zettaiteki de fuhenteki de
Fushizen na “ima” no mikata wo
Kowarekake no sekai kuzure sou de memai
Karappo na karada de ibitsu na shikai
Toki ni wa tsuki wo tsuki ni wa ai wo
Ai ni wa tsumi wo tsumi ni wa batsu wo
Batsu ni wa hito wo hito ni wa yume wo
Yume ni wa anata wo anata ni wa chikai wo
Zokuri to myaku wo utsu inochi no sen
Naifu de nazotte nobashite shimaetara
Nee, dareka oshiete tsuki ga mieru nara
Kesanai de mada kesanai de
Kienai de mada kienai de
KANJI:
ReoNa – 生命線
掌に刻まれている
ツギハギのようなその線に触れて
ひび割れそうな頭と
硝子が刺さった心で前へ 走る
壊れかけの世界 崩れそうで目眩
空っぽな体で 歪な視界
ゾクリと脈を打つ 命の線
ナイフでなぞって 伸ばしてしまえたら
ねえ、誰か教えて 月が見えるなら
消さないで まだ消さないで
消えないで まだ消えないで
消さないで 消えないで
消さないで 消えないで
文学的で 退廃的で
現実的で 空想的で
感情的で 感傷的で
快楽的で 壊滅的で
絶対的で 普遍的で
不自然な「今」の見方を
壊れかけの世界 崩れそうで目眩
空っぽな体で 歪な視界
時には月を 月には愛を
愛には罪を 罪には罰を
罰には人を 人には夢を
夢には貴方を 貴方には誓いを
ゾクリと脈を打つ 命の線
ナイフでなぞって 伸ばしてしまえたら
ねえ、誰か教えて 月が見えるなら
消さないで まだ消さないで
消えないで まだ消えないで
INDONESIA:
Membentuk goresan di telapak tangan
Tersentuh oleh garis-garis yang terjalin bersama
Dengan kepala yang terasa pusing
Dan hati yang tertancap kaca, aku terus berlari ke depan
Di dunia yang seolah hancur, pusing seolah meruntuhkanku
Dengan tubuh yang hampa, penglihatan menjadi bias
Garis kehidupan yang menyerang denyut dengan kasar
Andai saja dapat digapai dan digoreskan dengan pisau
Hei, seseorang katakanlah, apakah bulan dapat terlihat?
Jangan terhapus, jangan terhapus dulu
Jangan menghilang, jangan menghilang dulu
Jangan terhapus, jangan menghilang
Jangan terhapus, jangan menghilang
Penuh dengan filosofi, penuh dengan amoral
Penuh dengan realita, penuh dengan fantasi
Penuh dengan emosi, penuh dengan sentimen
Penuh dengan kesenangan, penuh dengan bencana
Penuh dengan kepastian, penuh dengan hal umum
Pada pemandangan “sekarang” yang terlihat tak umum
Di dunia yang seolah hancur, pusing seolah meruntuhkanku
Dengan tubuh yang hampa, penglihatan menjadi bias
Dalam waktu ada bulan, dalam bulan ada cinta
Dalam cinta ada dosa, dalam dosa ada hukuman
Dalam hukuman ada orang, dalam orang ada mimpi
Dalam mimpi ada dirimu, lalu dalam dirimu ada janji
Garis kehidupan yang menyerang denyut dengan kasar
Andai saja dapat digapai dan digoreskan dengan pisau
Hei, seseorang katakanlah, apakah bulan dapat terlihat?
Jangan terhapus, jangan terhapus dulu
Jangan menghilang, jangan menghilang dulu