LN Erotis Diberhentikan Akibat Konflik Antara Penulis dan Ilustrator

Posted on

Penerbit light novel Dash X Bunko mengumumkan pada 22 Februari bahwa LN “Onna yuusha ni jibun no seidorei ni naranai to party wo tsuihō suru to odosareta no de ridatsu wo sentaku shimasu”, yang terjemahannya kurang lebih adalah “Aku diancam ditendang dari party kalau tidak jadi budak seks si heroine”; akan diberhentikan publikasinya setelah sang penulis Nozomi Ginkyoku; menghina ilustratornya yaitu Monety di Twitter.

Dash X Bunko mengumumkan bahwa volume kedua yang terbit pada 22 Februari akan menjadi volume terakhir. Rencana adaptasi manga juga dibatalkan. Penerbit mengatakan “penulis mengatakan hal yang tidak senonoh di media sosial” merupakan alasan dari pemberhentian ini. Penerbit tahu bahwa Ginkyoku sebelumnya juga pernah menyerang orang lain di Twitter dan merasa pendisiplinan diperlukan.

Ginkyoku telah meminta maaf pada Monety lewat Twitter pada 15 Februari. Dia mengaku telah salah paham menafsir perkataan Monety dan menyerang ilustratornya. Ginkyoku menulis bahwa “Tidak ada alasan bagus untuk perlilaku dan perkataan buruk yang saya sampaikan”.

Tweet yang bermasalah sudah dihapus, namun dari gambar yang berhasil diarsip nampaknya dasar masalahnya adalah pernyataan Monety bahwa “Dirinya bosan menggambar ilustrasi erotis yang aman” dan ingin mengerjakan karya yang lebih ekstrim. Ginkyoku lalu merasa Monety merendahkan LN-nya dan konflik pun terjadi.

Volume 1 terbit pada November 2018. Volume kedua terbit pada 22 Februari bersamaan dengan pembatalan publikasinya.

Seri berkisah tentang seorang bocah berusia 12 tahun bernama Rem yang memilih untuk meninggalkan party-nya setelah sang pendekar wanita timnya memerintahkannya untuk menjadi budak seksnya. Rem kembali ke kota asalnya tetapi dikhianati oleh orang-orang yang ia percayai. Dia mengembara ke labirin dan melepaskan seorang gadis bernama Alicia dari sebuah segel. Namun, setelah dibebaskan dari segel, Alicia memanggil Rem sebagai tuannya dan keduanya membentuk kontrak budak seks.

Sumber: ANN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *