Seterusnya saya akan menyebut entri Fate/Grand Order ini sebagai Shimousa berhubung nyebut “Fate/Grand Order: Epic of Remnant – Pseudo-Singularity III / Pseudo Parallel World: Stage of Carnage – Shimousa Province – Seven Duels of Swordsmasters” bakal bikin kita semua capek. Manga ini terbit secara lokal via publikasi M&C pada 25 Maret 2020 kemarin dan seperti Turas Realta dulu, sudah saatnya entri Epic of Remnant karya Rei Wataru yang pertama terbit secara lokal ini mendapat ulasan awal.
Pertama, konteks. Epic of Remnant (EoR) itu sebutan untuk 4 (5 kalau SERAPH diitung) cerita di game Fate/Grand Order yang terjadi setelah tamatnya cerita utamanya. Singkatnya ini adalah FGO 1.5. Shimousa sendiri tidak hanya merupakan cerita ketiga dari periode EoR tapi juga sekuel dari quest perkenalan Musashi di gamenya dulu. Dengan bobot seperti itu jujur saja seri ini bakal lebih berat buat pembaca yang bener-bener bersih dari seri ini.
Shimousa menceritakan tentang Fujimaru Ritsuka yang seperti biasa terjebak di versi alternatif Kan’ei 16 (tahun 1639) Jepang melalui mimpinya, pemberontakan Shimabara yang dipimpin oleh Amakusa Shirou telah ditundukkan namun berbagai keanehan bermunculan di provinsi Shimousa. Dirinya kembali bertemu dengan wanita yang mengaku dirinya adalah Miyamoto Musashi yang juga sama-sama terlempar ke dunia ini. Keduanya memutuskan untuk bekerjasama lagi baik agar bisa kembali pulang dan pergi ke dunia selanjutnya. Hanya saja kemunculan kelompok yang menyebut diri mereka Heroic Spirit Swordsmasters menghalangi usaha mereka untuk menyelidiki dunia ini.
Berbeda dengan gamenya, Musashi bisa tampil kompeten di sini dan ga jadi handicap berhubung gara-gara dia kita jadi ga bisa manggil support. Kemungkinan besar kalian yang main juga dulu pake Giant Spooky Skeleton, Ice Skater, atau Talk show host buat duel pendekar ini. Tampil juga lebih banyak Servant Chaldea yang hadir di “dunia nyata” untuk memberikan komentar dari situasi saat ini.
Masih bisa dibaca tanpa main gamenya?
Well, pada dasarnya Shimousa tuh semacam parodi buat Makai Tensho, dan kalian yang tahu tentang seri tersebut dijamin bakal tahu sendiri cerita entri kali ini. Saya bilang aja seri ini tetep bisa dinikmati kalaupun kalian melihatnya sebagai cerita “Miyamoto Musashi & temen penyihirnya ngeburu hantu Samurai”. Beberapa halaman jeda juga ngasih informasi soal sistem yang udah jelas buat pemain game, namun berguna buat pembaca baru.
Got one of the best Gudako
Masih bernama Fujimura Ritsuka. Hanya saja sekarang sebagai veteran yang pernah menyelamatkan dunia dirinya jauh lebih kompeten di sini. Makanya setelah anime Babylonia kemarin manga ini kerasa lebih seger berhubung protagonis kita ini mampu pake Magecraft, ga pelit soal pake NP, udah terbiasa ngadepin legendary super badass, dan bagusnya juga dia bisa jadi sumber komedi yang punya interaksi bagus dengan Musashi yang aslinya juga itu emang preman.
Shimousa juga sebenarnya pertama kalinya klarifikasi buat kekuatan sang Master of Chaldea diberikan. Pada dasarnya cerita mengasumsi default support & Mash itu petarung utama kita, namun EoR ini memastikan kalau kita bisa memanggil Shadow Servant sekaligus memakai NP yang relevan.
What this manga did better?
Selain Gudako di atas, adaptasi ini juga bisa lebih efisien dalam penceritaannya berhubung Hikaru Sakurai selaku penulis orisinal itu hobi banget sama repetisi. Yang oke aja di VN tapi buat manga bakel nyapekin banget. Ilustrasinya juga bisa menggambarkan dengan baik duel yang menjadi fokus utama seri ini. Untuk translasi sendiri masih konsisten dengan versi global FGO yang suka apa nggak itu punya glosarry yang paling modern dan konsisten untuk seri ini. Konsistensi ini yang membuat gamenya aman jadi acuan, nggak enak juga kan jurus utamanya para “Pembantu” dikasih nama “Pusaka Agung”?
Yang saya sayangkan cuma nggak adanya ilustrasi berwarna untuk beberapa spread yang saya akui emang nggak praktis, tapi saya juga bersedia bayar ekstra di publikasi premium ini. Kaget aja sih Shuten dengan desainnya itu nggak dapet penyesuaian di penerbitan lokal ini. Jujur aja dari semua adaptasi manga FGO, Shimousa adalah favorit saya berhubung adaptasinya ngasih banyak banget nilai tambah.
Saat artikel ditulis, volume pertama sudah bisa dibeli di toko buku lokal maupun lewat Gramedia.com