Sebuah wawancara antara CEO dari Pusat Konseling Pasangan dan Kekasih (Fufunaka), Mayumi Mimatsu membahas terkait masalah suami terhadap istri. Banyak para istri yang bertanya-tanya, “Mengapa suamiku meninggalkanku?”. Untuk itu Mimatsu menjelaskan kasus ini lebih banyak dalam wawancara tersebut.
Menurut “Status Orang Menghilang Tahun 2018” yang dipublikasi oleh Kepolisian Nasional Jepang, angka laki-laki yang menghilang jumlahnya dua kali lipat dari perempuan. Tentu saja, data ini juga menghitung dari kasus hilang dikarenakan insiden atau kecelakaan dan mencakup seluruh kelompok umur. Sehingga kita tidak bisa mengatakan bahwa kasus “suami minggat dari rumah” makin meningkat.
Gambar hanya ilustrasi
Akan tetapi, jumlah angka konsultasi akhirnya ditampilkan saat mencari dengan kata kunci “suami kabur” atau “istri kabur” di situs Lawyer.com. Terhitung hingga 29 Oktober, jumlah kasus suami minggat telah mencapai 1.425, sementara untuk kasus istri minggat mencapai 1.308 kasus. Kasus yang terjadi dalam rumah tangga ini kebanyakan terjadi saat usia pernikahan belum mencapai 10 tahun atau masih berada di kisaran umur 30-an.
Mayumi memberikan dua poin alasan mengapa kasus ini banyak terjadi. Pertama, ada kemungkinan suami/istri tidak memiliki zona yang nyaman di rumah, kedua, kedua belah pihak yang sudah bosan bertemu satu sama lain. Jika dalam satu kasus disebabkan oleh keegoisan salah satu pihak, maka masa depan hubungan mereka akan makin memburuk.
Lagi, gambar hanya ilustrasi
Mayumi juga memberikan tahap-tahap suami dapat minggat alias kabur dari rumah yang diantaranya:
- Terlambat pulang ke rumah karena malas pulang
- Tidak menunjukan senyuman
- Istri sering mendengar kata-kata “sekarang”
- Jika istri membicarakan masalah, suami akan memiliki wajah yang muram
- Percakapan hanya melalui anak-anak mereka
- Suami mulai meminta tidur secara terpisah
- Tak ada “agenda malam” selama setahun
Jika dirasa tahap-tahap ini telah terlihat dalam satu tahun, meminta maaf terhadap tindakan masing-masing akan mulai terasa menyakiti harga diri. Tentu saja, dalam beberapa kasus dimana jika ada masalah dengan sang suami, sang istri yang meminta maaf juga akan menyakiti harga dirinya sendiri. Hingga keduanya dapat terbuka dan mulai menyadari kesalahannya masing-masing, dan berpikir dewasa. Ada baiknya sang istri dapat memulai langkah pertama dalam memperbaiki hubungan.
Lembaga yang dinaungi oleh Mayumi yang biasa dipanggil Fufunaka juga aktif di media sosial, dan bahkan memiliki proyek V-Youtuber. Channelnya baru dibuka pada 2 Oktober lalu, dan Mayumi sendiri berperan sebagai produser utamanya. Konten yang ditampilkan membahas tentang masalah hubungan pasangan suami istri, hingga tips-tips persiapan dalam membina rumah tangga.
Untuk penggunaan Jeanne dan Sieg, saya tak ada pilihan lain. Di kepala saya hanya ada sejoli ini sepanjang saya menulis artikel ini. Mohon maaf bagi yang merasa terbakar dan kita doakan hubungan fana keduanya dapat berjalan lancar.
Sumber: Yahoo! News