Koya-san atau Gunung Koya di Wakayama dijadikan tempat utama oleh Kobo Daishi tokoh Buddha sekte Shingon untuk menyebarkan ajarannya. Menurutnya, puncak pegunungan ini menyerupai bunga lotus yang dipercaya sebagai simbol kesempurnaan Buddha. Di gunung hijau dan tenang inilah berdiri kompleks kuil sekte Shingon yang mencapai 117 kuil. Dari banyaknya kuil di sana, kuil yang disebut Kongobuji menjadi kuil utama tempat ini.
Bangunan kuil didirikan tahun 1593 atas permintaan Hideyoshi Toyotomi (tokoh pemersatu Jepang setelah Nobunaga Oda) yang ingin memperingati kematian ibunya. Tempat yang dulu bernama Seigan-ji tersebut akhirnya digabungkan dengan kuil lain di tahun 1869 kemudian menjadi kuil utama di Koya-san.
Untuk masuk ke dalam pengunjung harus membayar biaya masuk dan membuka alas kaki. Ruangan pertama yang dimasuki yakni Ohiroma. Berlangit-langit kayu dengan sekumpulan burung bangau dan pohon pinus yang menghiasi pintu geser, ruangan ini digunakan untuk upacara keagamaan.
Di dekatnya adalah ruang Ume dan ruang Yanagi. Ruang Ume mendapatkan namanya dari pintu geser dengan lukisan pohon kesemek (ume) berjudul “Baigetsu Ryusui“. Seperti ruang ume, ruang kedua mendapatkan namanya berkat lukisan berjudul “Ryurozu” yang mengambil keindahan pohon dedalu (yanagi) di pintu geser. Ruangan ini menjadi tempat dimana Hidetsugu, keponakan dari Hideyoshi terpaksa melakukan ritual seppuku yang diperintahkan oleh pamannya karena konflik internal.
Kuil Utama juga memiliki ruangan yang digunakan untuk upacara-upacara besar. Disebut Jodan-no-ma, ruangan ini memiliki langit-langit berukiran bunga serta pintu geser dan dinding yang disepuh dengan emas. Ruangan itu bukan satu-satunya tempat yang mengesankan pengunjung. Di dapur kuil, terdapat perapian serta kamado (sejenis kompor tempat memasak) yang besar. Disini juga terdapat 3 ketel besi besar yang dapat memasak 280 kg beras untuk 2.000 porsi sekaligus!
Kalau kalian berkeliling di kuil ini, kalian akan sampai pada sebuah koridor panjang yang berujung pada bangunan lain tempat pengunjung dapat menikmati teh dan kue di aula besar bertatami. Di sini pintu gesernya bergambar bunga musim-musim yang dilukis pada abad ke-20 dan juga gambar tentang Kobo Daishi, mulai dari perjalanannya ke China untuk belajar agama sampai menemukan Koya-san.
Di belakang bangunan terdapat taman Banryutei yang merupakan taman batu terbesar di Jepang. Di taman seluas 2.340 meter persegi ini digambarkan naga yang melindungi kuil, dengan batu besar yang diambil dari Shikoku, tempat kelahiran Kobo Daishi.
Bagi yang penasaran dengan Buddhisme dan kehidupan biksu sekte Shingon, kabar baiknya kalian dapat bermalam di beberapa kuil yang disediakan. Kegiatan yang disebut sebagai shukubo ini memberi kesempatan untuk merasakan tinggal di tempat dan makan hidangan yang sama dengan para biksu.
Kalau tertarik, kalian bisa menentukan tempat menginap dan memesannya disini.
Kuil Kongobuji
Jam buka : 8:30 – 17:00 (terakhir masuk 16:30)
Harga masuk : 500 yen
Alamat: 132 Koyasan, Koya-cho, Ito-gun, Wakayama-ken
Featured Image: koyasan
Sources: japan-guide (1) (2), koyasan
The post Mengenal Kuil Kongobuji, Kuil Buddha dengan Taman Batu Zen Terbesar di Jepang appeared first on Japanese Station.