Di Jepang, penggunaan masker sudah jadi budaya untuk akibat musim flu dan alergi yang rutin datang, sehingga perintah menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus korona diserap dengan baik. Pada hari Sabtu, hampir setiap penumpang di pesawat maskapai Hokkaido Air System bersiap lepas landas dari Bandara Okushiri, di Prefektur Hokkaido, mengenakan masker.
Perhatikan kata “hampir” karena ini yang membuat kasus dijadikan artikel. Dari 22 penumpang satu pria tidak memakai masker. Petugas kabin mendekatinya dan memintanya untuk mengenakan masker untuk membantu mengurangi kemungkinan infeksi bagi semua orang di dalamnya, tetapi pria itu menolak. Para kru mengatakan mereka bertanya kepada pria itu beberapa kali mengapa dia menolak pemakaian masker, tapi dia menolak memberi mereka penjelasan apa pun.
Pria itu lalu dikeluarkan dari pesawat dan ditinggalkan pergi.
Insiden tersebut menyebabkan penerbangan ke Hakodate tersebut ditunda selama 30 menit, walaupun sama di Hokkaido, perlu dicatat bahwa Okushiri, tempat pria yang membandel itu ditinggalkan, adalah pulau di pinggiran sehingga menggunakan transportasi lain seperti bus juga tidak memungkinkan.
Menyusul insiden tersebut, pria tersebut mengatakan kepada NHK bahwa alasan dia tidak ingin memakai masker adalah karena sebelumnya pemakaian menyebabkan dia mengalami ruam di kulit wajahnya, dan juga mengklaim dia hanya ditanya mengapa dia menolak memakai masker sekali. Untuk alasan mengapa dia tidak menjawab pertanyaan staf kabin atas kondisinya ini, dia berkata, “Saya tidak ingin membicarakan penyakit saya di sekitar penumpang lain.”
Bukan alasan yang kuat, karena ruam yang dipicu masker itu sulit diklasifikasikan sebagai “penyakit”, dan juga bukan kondisi yang menular seperti COVID-19. “Saya tidak punya tanggung jawab untuk memakai masker” adalah pernyataan lanjutan pria tersebut, pernyataan yang sulit membuat orang simpatetik dengan kondisinya.
Menyusul insiden tersebut, Hokkaido Air System (anak perusahaan Japan Airlines) mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi bahwa mereka tidak menolak pria tersebut secara khusus karena dia tidak mengenakan masker, tetapi karena penolakannya untuk berkomunikasi dengan awak pesawat menimbulkan gangguan, yang berpotensi buruk pada keamanan kabin
Paling tidak ini terjadi sebelum lepas landas, melihat pengusiran setelahnya sangat tidak praktis dan mubazir parasut.
Sumber: Soranews