Semakin banyak orang yang ingin mencoba ‘melarikan diri’ dari tempat-tempat wisata yang ramai di kota, dan pergi keluar ke pedesaan yang unik dengan kehidupan sederhana dan waktu yang berjalan lambat. Jauh di pegunungan Prefektur Tokushima, Pulau Shikoku, ada sebuah lembah bernama Iya. Disana terdapat permukiman yang terkesan dramatis, dan terdiri dari rumah-rumah kuno yang menawan.
Lembah Iya yang dikelilingi Gunung Tsurugi cocok untuk pengunjung yang ingin mengalami sesuatu yang berbeda, dari hutan-hutan urban Jepang, makanan yang berbeda, akomodasi yang berbeda, dan pemandangan yang berbeda pula. Disana pengunjung akan merasa tidak seperti turis, tapi lebih seperti seseorang yang ‘pulang ke rumah’.
Warna-warna di Lembah Iya terlihat paling indah pada penghujung musim panas menuju musim gugur. Pada saat itu, campuran warna merah-oranye-kuning bagaikan ‘meledak’ di antara lebatnya warna hijau.
Sekitar lima puluh menit dengan mobil dari Lembah Iya, terdapat sekelompok kecil rumah-rumah tradisional Jepang yang dibangun di lereng curam yang menjulang sekitar 390 meter di sepanjang lereng gunung. Ini adalah Desa Ochiai di Higashi-Iya. Jalan setapak, dinding batu, dan tanah pertanian mengukir bentuk-bentuk unik yang lahir dari generasi kehidupan lokal, menjadikannya tempat yang langka dan indah di Jepang.
Tak hanya pemandangan alamnya yang indah, Desa Ochiai juga ‘mengajak’ pengunjung lebih berbaur dengan masyarakat. Setiap tur disesuaikan agar pengunjung bisa mengeksplor lebih dalam mengenai daerah tersebut dengan mencicipi masakan, atau berpartisipasi dengan kegiatan yang diinginkan.
Pemandangan luar biasa ini diakui karena kekhasannya pada tahun 2005, ketika secara resmi ditetapkan sebagai distrik pelestarian penting bagi kelompok bangunan tradisional.
Menginap di Desa Ochiai yang Ramah
Tougenko-Iya adalah grup dari delapan peternakan tradisional Jepang yang sudah ada lebih dari seratus tahun, dan sekarang grup ini berubah menjadi akomodasi turis. Pengunjung dapat langsung menyewa satu bangunan. Eksterior penginapan tetap mempertahankan keantikannya, namun interior dan fasilitasnya nyaman dan modern.
Soal makanan, biasanya pihak penginapan akan menyediakan makanan rumahan yang dimasak secara spesial. Pengunjung juga dibolehkan untuk masak sendiri di penginapan.
Untuk pengalaman yang lebih, selain di penginapan yang telah disediakan, pengunjung juga bisa menginap di rumah warga dan makan bersama keluarga pemilik rumah.
Menikmati Sudut Mengagumkan Sekitar Lembah Iya
Bagi kalian yang ingin menenangkan diri dengan wisata alam yang apa adanya, wisata di sekitar Lembah Iya mungkin cepat kalian nikmati.
Coba saja untuk singgah ke Kazurabashi, sebuah jembatan yang dibangun di atas anak sungai bersih. Jembatan ini terlihat cantik karena dibalut oleh akar gantung, yang membuatnya stand out di antara pohon-pohon yang rindang.
Atraksi populer lainnya adalah Wild Monkey Bridge. Walau disebut sebagai bridge, sebenarnya ini adalah penyeberangan yang konsepnya seperti kereta gantung dengan mekanisme yang lebih sederhana. Jika ingin merilekskan badan, kalian juga bisa coba datang ke onsen yang ada di sana.
Kalian bisa melihat informasi lebih di situs IyaTime yang dibuat oleh asosiasi turis Lembah Iya.
Source & Images: JNTO, Japan Guide, Iya Onsen
The post Merasakan Surga Tradisional Jepang di Lembah Iya, Pedesaan Terpencil Prefektur Tokushima appeared first on Japanese Station.