Dilansir situs berita Kyodo News, polisi menyatakan telah mengidentifikasi seluruh korban tewas dari kebakaran yang terjadi di Studio 1 Kyoto Animation. Pihak berwenang akan merilis nama dari seluruh korban tewas dalam waktu dekat. Sebelumnya, ada informasi terbaru dari Mainichi Shimbun bahwa salah satu korban tewas adalah desainer warna bernama Naomi Ishida (49).
Dalam wawancaranya dengan media tersebut, orang tua dari mendiang Ishida menjelaskan bahwa anaknya biasa bekerja di studio 2 Kyoto Animation. Sebelumnya, kedua orang tuanya menyatakan anaknya aman dari insiden saat ditanyai oleh kerabat dan temannya. Akan tetapi orang tua Ishida tidak dapat menghubungi Ishida lewat telepon selulernya. Mereka juga menjelaskan bahwa pihak KyoAni menelepon mereka sekitar pukul 21:30 waktu setempat di hari yang sama, dan memberi kabar bahwa mereka tidak dapat memastikan keselamatan Ishida. Pada hari Selasa lalu, pihak berwajib memberitahu mereka bahwa telah mengidentifikasi jasad anaknya setelah menjalani tes DNA.
Mendiang Ishida tinggal bersama kedua orang tua di kawasan Fushimi di kota Kyoto. Ayahnya (83) bekerja di industri pewarna tekstil, dan ibunya (78) adalah seorang penenun selempang tradisional Nishijin-obi. Ishida saat kecil sudah menggemari kerajinan tangan, dan beliau dahulu menjadi bagian dari klub drama saat masih sekolah menengah pertama. Orang tua Ishida juga sering melihat anaknya menggambar karakter dari seri Galaxy Express 999 pada saat masih sekolah. Setelah lulus SMA, Ishida kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah kejuruan di Osaka dan mulai belajar animasi. Pada umur 22 tahun, beliau kemudian bergabung dengan Kyoto Animation.
Ishida telah bekerja di Kyoto Animation sejak tahun 1993. Ia bekerja di bagian pewarnaan dan pelukisan pada seri anime seperti Inuyasha, Doraemon, dan Crayon Shin-chan. Beliau juga menjadi desainer warna utama untuk anime Suzumiya Haruhi no Yuuutsu, Liz to Aoi Tori, Hyouka, Amagi Brilliant Park, Air, Clannad After Story, Violet Evergarden, Hibike Euphonium 2, dan masih banyak lagi.
Pada hari kamis lalu, Polisi telah mengkonfirmasi melalui tes DNA bahwa telah mengidentifikasi identitas seluruh 34 korban tewas. 21 korban jiwa dikonfirmasi berjenis kelamin perempuan dan 13 korban jiwa berjenis kelamin laki-laki. Seluruh korban jiwa diperkirakan berada dalam kisaran umur 20 hingga 60 tahun, dengan separuh jumlahnya masih berusia diantara 20 hingga 30 tahun. Perilisan daftar nama korban akan dilakukan dalam waktu dekat.
Kyoto Animation baru-baru ini juga telah membuka rekening donasi untuk membantu meringankan beban keluarga korban, serta untuk membangun kembali studio terbaru mereka. Sejumlah pekerja seni di seluruh Jepang juga memberikan bantuan moril serta materiil kepada Kyoto Animation, seperti yang dilakukan mangaka Flying Witch, Chihiro Ishizuka. Studio 1 yang terbakar direncanakan akan diruntuhkan dan dibuat sebuah taman dengan monumen penghormatan untuk korban jiwa.
Sumber: ANN, Mainichi Shimbun, Kyodo News, NHK