Dari berbagai outlet berita Jepang, terungkap bahwa Nippon Ichi Software, studio di belakang seri Disgaea dan judul lain seperti Destiny Connect, Yomawari, dan banyak lagi, berada dalam kesulitan finansial dan diduga kehabisan dana untuk membayar karyawan.
Berita ini didasarkan pada pengumuman baru-baru ini oleh perusahaan melalui bursa saham JASDAQ bahwa Nippon Ichi memulai proses MS Warrant Stock. Ini adalah proses di mana perusahaan menjual saham dengan harga rendah karena investor dan bank tidak ada yang bersedia meminjamkan dana. Dengan kata lain proses ini adalah pilihan terakhir perusahaan sebelum bangkrut akibat efeknya yang buruk terhadap nilai saham perusaahaan. Ditambah lagi dana yang diajukan adalah 573.638.750 yen, biaya pengembangan game, termasuk gaji karyawan. Jika mereka tidak berhasil menaikkan jumlah penuh, gaji karyawan akan diprioritaskan.
Walaupun seri seperti Labyrinth of Refrain dan Disgaea 5 Complete memiliki performa baik karena penjualan di luar negeri, secara keseluruhan seri baru mereka seperti Yomawari, seri Refrain, The Princess Guide, dan Destiny Connect yang ambisius performanya tidak bagus. Begitu juga dengan Disgaea RPG yang perilisannya berantakan sampai harus ditarik dari pasar pada bulan April dan dikatakan perlu 3 bulan untuk diperbaiki.
Ini bukan berarti Nippon Ichi akan segera bangkrut. Hanya saja kesempatan mereka untuk pulih semakin tipis. Ini juga bukan pertama kalinya kejadian semacam ini terjadi, karena akibat konflik pembayaran dengan staf Disgaea 4, staf game tersebut keluar dan pindah ke Idea Factory.
Sumber: Siliconera