Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar rawa-rawa? Mungkin sebuah genangan tenang dengan banyak tumbuhan yang mengelilingi bibir kolam dan menghiasi ranting di sekitar genangan tersebut. Pada hari yang cerah atau terik, suasana sekitar rawa tidak cukup mencekam, namun lain hal dengan musim hujan. Suasana lembab dan basah serta suhu udara yang mulai menipis menambah suasana menjadi mencekam.
Pada saat seperti ini biasanya menjadi waktu yang tepat bagi salah satu jenis yokai muncul, yakni Nure Onago yang merupakan yokai jelmaan wanita muda dengan tampilan lusuh dan basah di sekujur tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tak jarang mereka juga ditutupi dengan daun-daun mati dan lumut yang pekat.
Area yang lembab menjadi tempat favorit bagi mereka untuk berkeliaran menakut-nakuti orang yang berada di sekitar rawa. Sama seperti Kappa, mereka pun bersembunyi di dalam air dan muncul ketika hujan turun. Selain itu Nure Onago sering muncul ketika malam hari.
Menurut legenda, Nure Onago merupakan perwujudan seorang wanita yang tenggelam khususnya para isteri dari nelayan yang hilang di laut. Mereka mati dengan menyisakan sebuah perasaan kehilangan, pada akhirnya perasaan tersebut menumpuk dan menjadi Nago Onago yang memiliki sifat dan hasrat haus perhatian karena tidak bisa melihat suami mereka lagi.
Tips: Hati-hati untuk para pelancong, biasanya yokai ini muncul untuk menggoda kalian usahakan jika kalian tiba-tiba menemukan sosok wanita yang mencurigakan di sekitar bibir rawa jangan sampai kontak mata dengan wanita tersebut. Mitosnya jika kalian sampai kontak mata dan saling berbalas senyum maka yokai tersebut akan mengikuti kemanapun kalian pergi, nantinya Nure Onago akan merasuk kedalam jiwa kalian dan menghancurkan hidup orang yang diikutinya.
The post Nure Onago, Yokai Wanita Kuyup Penghuni Rawa yang Sering Menggoda Pelancong appeared first on Japanese Station.