Otak VS Otot – Review Goblin Slayer Episode 04

Posted on

Cerita sebelumnya, Goblin Slayer didatangi oleh ketiga orang yang unik.

Satu High Elf, Dwarf, dan Lizardman.

Kedatangan mereka bermaksud mengajak Goblin Slayer untuk bergabung dengan tujuan mengalahkan pasukan-pasukan Raja Iblis.

Awalnya ditolak, tetapi karena tugas pertama ini berkaitan dengan goblin, sudah saja Goblin Slayer menerima tawarannya.

Tugas pertama ini bertempat di dekat dengan desa Elf, di reruntuhan kuno lebih tepatnya.

Penyerbuan di Reruntuhan

Setelah mengalahkan goblin yang berjaga di pintu masuk reruntuhan, dan menyamarkan bau tubuh dengan bau darah goblin. Mereka masuk dan mulai menelusuri reruntuhan.

Namun ada keanehan, walaupun tidak terlihatnya tanda-tanda dari Shaman (Dukun, atau bisa dibilang salah satu pemimpin goblin) tapi pergerakan mereka cukup tersistematis, buktinya ada beberapa perangkap yang terlihat.

Jika tidak ada shaman, lalu siapa yang memimpin para goblin ini?

Lalu di tengah-tengah penelusuran, mereka menemukan salah satu sandera, yakni seorang perempuan elf. Setelah melepaskan sandera itu, mereka mendapatkan sebuah peta reruntuhan, dan dari peta itu mereka mengetahui lokasi di mana para goblin berkumpul beserta pimpinan mereka.

Perlahan dan pasti , mereka menelusuri lorong-lorong reruntuhan. Sambil menghindari jebakan dan membunuh satu persatu penjaga goblin, tanpa suara yang bisik, yang dapat membuat seluruh pasukan goblin mengetahuinya.

Setelah mereka cukup dalam menelusuri, mereka menemukan sebuah aula di mana seluruh goblin sedang berjaga.

Melihat jumlah yang banyak, Goblin Slayer menyusun sebuah rencana.

Walaupun goblin yang ada hanya goblin-goblin lemah, bukan berarti mereka dapat dikalahkan dengan mudah. Ditambah Goblin Slayer dkk belum mengetahui siapa pemimpin goblin kali ini.

Malam hari tiba, dengan sihir confused milik Dwarf dan silence milik Priestess , para goblin dibuat pingsan. Dengan pingsan, mereka dapat mudah dibunuh tanpa harus ketakutan dengan goblin lainnya. Bayangkan jika mereka menyerang tanpa sihir Dwarf dan Priestess, suara ketika membunuh akan didengar dan para goblin menjadi bangun. Untuk meminimalisir persediaan serta kekuatan sihir, maka dilakukanlah rencana ini.

Goblin yang sedang tidur

Gambar: Goblin yang sedang tidur.

Goblin Slayer dkk membunuh goblin yang terkena sihir

Gambar: Goblin Slayer dkk membunuh goblin yang terkena sihir.

Goblin Slayer VS Ogre

Kemunculan Ogre

Gambar: Kemunculan Ogre

Ini merupakan lawan pertama selain goblin bagi Goblin Slayer. Dan memang baik Goblin Slayer maupun anggota kelompok lainnya mengalami kesulitan. Karena yang mereka lawan bukanlah Ogre biasa, melainkan Ogre yang diberkahi pasukan oleh salah satu jendral Raja Iblis. Selain diberkahi dengan kekuatan fisik yang hebat, dia juga bisa menggunakan sihir api.

Kelompok Goblin Slayer menyerang dan menyerang. Dwarf menyerang dengan sihir batunya, Lizardman menyerang dengan serangan jarak dekatnya dan monster summon-nya, High Elf memanah dari jarak jauh, Priestess sedang menyembuhkan Goblin Slayer yang diserang oleh Ogre.

Setelah pemulihan selesai, Goblin Slayer menggunakan salah satu gulungan berisi sihir. Namun sihir yang ada bukanlah sihir untuk menyerang, melainkan sihir penghubung. Sihir penghubung merupakan sihir yang dipakai untuk pergi kemana pun dalam sekejap.

Tetapi di tangan Goblin Slayer sihir itu digunakan seharusnya untuk para goblin, tetapi karena sedang terpojokan oleh lawannya kali ini, mau tidak mau akhirnya digunakanlah gulungan sihir itu. Dan memang efektif, berkat itu, setengah tubuh Ogre itu terpotong oleh tekanan air yang muncul tiba-tiba berkat sihir gulungan tadi. Lalu sambil mengambil kuda-kuda untuk menyerang Ogre, Goblin Slayer berkata:

Kalimat terakhir Goblin Slayer kepada Ogre

Gambar: Kalimat terakhir Goblin Slayer kepada Ogre.

Kawan Baru

Setelah mengalahkan monster-monster tadi, mereka keluar dari reruntuhan dan bertemu dengan salah satu pasukan elf.

Pasukan elf ini datang karena surat yang dititipkan kepada monster panggilannya si Lizardman ketika membawa sandera elf yang sebelumnya ke desa elf terdekat.

Setelah itu diantar ke kota untuk beristirahat, setelah kelelahan melawan Ogre dan pasukannya.

Selama di kereta menuju kota, semua anggota tertidur kecuali Priestess dan High Elf. Selama itu mereka membicarakan Goblin Slayer, atau lebih tepatnya mengkhawatirkan tindakan dan pengalaman yang diderita Goblin Slayer.

Berkat penyerbuan kali ini, High Elf mulai bertanya-tanya betapa mengkhawatirkan penyerbuan goblin ini. Dengan menyamarkan bau tubuh dengan darah goblin, menemukan sandera yang disiksa, sampai membanjiri tangan dengan lautan darah.

Jika saja High Elf agak kaget dengan pengalaman baru ini, lantas bagaimana dengan Goblin Slayer, yang sudah terbiasa melakukan semua ini.

Terlebih, sebelum pertemuannya dengan Priestess. Artinya Goblin Slayer sudah terbiasa melakukan semua ini sendirian hingga sekarang.

Semua pengalaman itu agak berbeda dengan harapan si High Elf, baginya, berpetualang itu seharusnya menyenangkan, menemukan hal-hal baru yang tidak dikenal, dan juga memuaskan.

Tetapi semua itu tidak ditemukan dalam petualangan kali ini. “Petualangan” yang dilakukan Goblin Slayer dan High Elf sangat berbeda jauh.

Bagi Goblin Slayer petualangan ialah dengan membunuh semua goblin yang ada hingga tak tersisa sekalipun. Bahkan jika harus bermandikan darah goblin sekalipun.

Tetapi karena pandangan “petualangan” ini menghasilkan satu “kawan baru” bagi Goblin Slayer. Seperti kata terakhir High Elf di episode kali ini:

“Suatu saat Aku pasti akan mengajakmu berpetualang,” kata High Elf kepada Goblin Slayer.

High Elf di kereta setelah penyerbuan selesai

Gambar: High Elf di kereta setelah penyerbuan selesai.

Nah bagaimana kawan-kawan dengan episode kali ini?

Berdasarkan episode sejauh ini, terlihat kalau untuk menang tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik dan kemampuan menggunakan sihir belaka.

Terbukti di episode pertama ketika di goa, episode kedua di kastil, lalu sekarang di reruntuhan kuno.

Ibaratkan sebuah video game RPG, kita selalu menemukan bukan lawan-lawan yang jauh di atas kemampuan karakter video game kita.

Tetapi berkat strategi yang kita miliki, dari mulai persediaan item penyembuh kesehatan dan stamina, persediaan gulungan sihir, lalu batas kekuatan masing-masing anggota.

Jika kita bisa memaksimalkan kesemua itu dengan strategi yang efektif, maka musuh sekuat apa pun dapat dilawan.

Walaupun menemukan kesulitan bahkan hampir game over, tapi berkat semua itu kita dapat pengalaman yang baru dan mempersiapkan rencana baru ketika mengambil misi kedepannya.

Hal menarik di episode kali ini, tidak seperti anime/manga lainnya yang berbekal dengan kekuatan hebat yang tersembunyi, lalu ketika di situasi genting, maka kekuatan tersembunyinya keluar.

Tetapi di anime ini tidak ditemukan serupa, walaupun ada juga anime/manga lain yang memiliki kemiripan dengan tokoh utama yang tidak memiliki kekuatan rahasia yang hebat sampai di akhir cerita.

Dalam anime ini digambarkan tokoh utama hanya berbekal pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang petualang dalam menghadapi para goblin.

Lewat pengetahuan dan pengalamannya itulah menghasilkan seorang Goblin Slayer, walaupun hanya memiliki peralatan yang biasa-biasa saja, tapi tetap dapat mengalahkan musuh-musuhnya.

Namun musuh-musuh yang sering dihadapi hanyalah goblin, dan ini merupakan satu kelemahan besarnya. Ketika bertemu lawan selain goblin, maka kesulitannya akan bertambah, karena pengetahuan dan pengalaman yang ada sebatas pada goblin. Seperti pada episode kali ini.

Kalau mimin sendiri lebih suka anime semacam ini. Di mana tokoh utama hanya orang biasa yang tidak punya kekuatan super, setting cerita yang sederhana dan realistis, dan bumbu-bumbu dark fantasy-nya. Kalau menurut kalian sendiri bagaimana?

Bagaimana kelanjutan hubungan kerja sama mereka?

Apakah Goblin Slayer akan melawan monster-monster selain goblin lagi?

Adakah happy ending diujung akhir petualangan Goblin Slayer?

Lalu apakah hanya monster-monster saja yang akan dilawan oleh Goblin Slayer?

Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *