Sebuah kisah menarik kembali datang dari Negeri Sakura, kali ini drama ini melibatkan warga negara Amerika Serikat asal California yang bernama Juliane Adame, ia berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Redlands. Semula dilaporkan bahwa Juliane sedang menikmati liburannya di Tokyo pada bulan Mei 2018 silam, pada malam kedatangannya ia dan kedua temannya dikabarkan sedang menjelajahi hingar bingar kehidupan malam di ibu kota Negeri Sakura tersebut.
Hey!!! So a good friend of mine has been missing for about 7 days. No one has heard from him, last we know if he was in Japan, he was supposed to meet up with a friend in Thailand. If ANYONE has seen or heard from him please let us know. His name is Julian Adame, please help us. pic.twitter.com/0QM0Mu4fMY
— Destiny Ng (@destinyngg) May 28, 2018
Setelah menikmati beberapa botol minuman beralkohol, ia merasa sangat mengantuk dan tertidur di sebuah bar, namun ia terbangun setelah seorang polisi menginformasikan bahwa Juliane harus membayar ganti rugi sebuah lampu yang ia rusak sejumlah 100,000 Yen (sekitar 13 juta Rupiah), tidak ada informasi detail mengenai bagaimana Juliane merusak lampu tersebut dan tidak dapat dipastikan apakah ia merusak lampu tersebut dalam keadaan sadar atau karena di bawah pengaruh alkohol.
Menurut Juliane ia mendapatkan sebuah informasi bahwa ada sekelompok geng Jepang yang sering menyamar sebagai polisi untuk melakukan tindakan kriminal, teringat dengan informasi tersebut ia menolak untuk menunjukkan passport ketika polisi memintanya menunjukkan identitas diri, sebuah hasil rekaman cctv menunjukkan bahwa dalam kepanikan tersebut Juliane sempat berteriak “Kalian akan membunuhku!” kepada para polisi yang sedang memeriksa dirinya.
JAILED IN JAPAN: College student Julian Adame from #sacramento has been behind bars in Tokyo for almost 9 months. At 6pm @FOX40 why his mom says he should be freed. Her plea for help – tonight. pic.twitter.com/5tWdE2Z4LX
— Ali Wolf (@awolfTV) January 23, 2019
Sayang kedua teman yang menemaninya sebelumnya meninggalkan dirinya begitu saja, dikabarkan Julian sempat melakukan perlawanan ketika polisi hendak memborgol kedua tangannya, hal ini menyebabkan dirinya dikenai 2 tuntutan yakni tindakan melawan aparat negara dan pelanggaran minor yang bersifat non-kekerasan dan non-narkotika.
Mahasiswa asal Amerika Serikat ini dikabarkan telah mengakui kesalahannya dan telah ditahan selama 8 bulan di dalam penjara untuk menunggu proses persidangan, ia terancam menerima hukuman maksimum 3 tahun penjara atau denda maksimum 500,000 Yen (sekitar 65 Juta Rupiah), pihak keluarga Juliane pun melakukan tindakan penggalangan dana untuk upaya pembebasan dan pemulangan Juliane, pihak keluarga merasa hal tersebut tidak adil dan sangat menyesalkan kejadian tersebut, orang tua Juliane mengatakan bahwa ini adalah hal yang sangat konyol dan merasa anaknya bukanlah kriminal yang pantas mendapatkan hal tersebut.
Featured Images by : Twitter.com
The post Pecahkan Lampu di Tokyo, Mahasiswa Asal Amerika Serikat Ditahan Selama 8 Bulan appeared first on Japanese Station.