Kita sebagai penonton setia Boruto sudah berbulan-bulan menyaksikan alur Mitsuki ini.
Dimulai dengan menjanjikan, pertengahan alur ini terasa dipanjang-panjangkan.
Meski begitu, sekarang tidak salah lagi, kita sudah mulai memasuki bagian akhir alur Mitsuki. Simak ulasan Boruto episode 90 di bawah ini!
Di Boruto episode 90 ini, Kirara menyatukan para Akuta menjadi monster batu raksasa.
Berhubung Sarada dan Boruto hanya genin, tidak mungkin mereka bisa melawan monster itu sendirian. Jadi apa solusi mereka?
Yah, setelah Mitsuki terbukti masih baik, Garaga yang jadi Kuchiyose Boruto pun tampaknya bersedia mempercayai manusia untuk saat ini.
Ular ini pun kembali muncul dan menghadapi Akuta raksasa.
Namun Akuta raksasa itu pun dapat memberi perlawanan ke Garaga.
Pada akhirnya, Garaga tidak bisa mengalahkan monster itu sendirian. Dia harus dibantu oleh Rasengan Menghilang milik Boruto untuk bisa menang.
Kita lihat apa nanti combo Boruto dengan Garaga akan kembali lagi di masa depan, atau Garaga akan menyudahi kontrak setelah Mitsuki pulang ke Konoha.
Ini menarik sebenarnya.
Baik kematian Kakou dan Kokuyou terasa sedih. Kakou pada akhirnya mati karena memaksa dirinya untuk beroperasi melampaui batas, sementara Kokuyou mati menyadari pendapatnya selama ini keliru.
Kirara?
Setelah disengat Raiton oleh Sarada, ahli genjutsu ini masih bertingkah menyebalkan hingga akhir hayat.
Pada akhirnya, bahkan tidak ada momen untuk memberi simpati ke Kirara. Di antara anak buah Ku, gadis buatan ini mati dengan paling memalukan: tertimpa batu hingga hancur.
Bahkan Kirara tidak memperoleh momen di mana ia menerima kematian sebagai seorang pejuang, seperti Kakou yang mati dalam diam atau Kokuyou.
Dia menjerit tidak menerima nasibnya, hingga akhirnya batu sisa Akuta-nya sendiri menimpanya.
CONTINUE READING BELOW
Setelah sebelumnya kita diperlihatkan kematian Kirara, yang disajikan sama sekali tidak simpatik, kita juga kemudian ditunjukkan kematian dari Sekiei.
Sejak awal, Sekiei sudah diperlihatkan sebagai sosok paling simpatik di antara para manusia buatan. Kematiannya kali ini pun tragis. Mitsuki sebenarnya tidak mau melawannya, namun Sekiei tetap ngotot.
Pada akhirnya, Sekiei pun harus takluk di hadapan Mitsuki.
Mitsuki benar-benar menganggap Sekiei sebagai sahabat. Itu ia tegaskan dalam dialog terakhir mereka.
Sekiei pun gugur dengan mengharukan, di mana tubuhnya hancur duluan sebelum Mitsuki sempat menyambut fist bump dari Sekiei.
Kematian Mendadak si Ilmuwan Misterius
Si ilmuwan misterius ini sempat dicurigai sebagai anggota dari Kara. Saya bahkan pernah memprediksi dia akan selamat dari alur ini untuk melanjutkan penelitiannya di lain waktu.
Namun ternyata ia tidak seberuntung itu.
Serangan mendadak Mitsuki membuat tubuh Ku mulai hancur. Saat ia kembali ke markas dan mendapati semua calon donor telah kabur, hanya tersisa satu orang untuk diambil jantungnya.
Proses pembunuhan mungkin tidak diperlihatkan, namun saat Ku muncul lagi dia sudah diperkuat dengan jantung manusia.
Onoki yang Tidak Lari dari Pertempuran
Sekki ingin menyelamatkan Onoki, namun Onoki sudah punya rencana sendiri.
Patut diingat kalau semua masalah ini tercipta karena Onoki.
Karenanya, tak mengherankan kakek ini juga merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan segalanya.
Yang bikin saya penasaran adalah apakah Onoki akan bisa selamat dari krisis ini.
Karena kalaupun dia selamat, dia mungkin tetap akan mendapat hukuman dari Kurotsuchi.
Itulah lima hal menarik dari Boruto episode 90.
Gimana pendapat kamu soal episode kali ini? Sampaikan di kolom komentar ya!