Pembatalan Comic Market 98 Mendorong Perusahaan Distributor Kertas Ini Bangkrut

Posted on

Comic Market 98 yang seharusnya digelar pada Golden Week (2-5 Mei) tahun ini, harus dibatalkan akibat dari penundaan Olimpiade Tokyo sekaligus dengan wabah coronavirus. Staf akhirnya menggalakan Air Comiket pada beberapa waktu lalu untuk mendukung karya doujinka yang seharusnya dirilis pada acara langsungnya. Namun, pembatalan ini juga berdampak terhadap para pelaku grosir kertas yang menjadi media pencetakan doujin ini.

Kitamura Paper Co., Ltd, perusahaan distributor kertas yang bermarkas di Distrik Arakawa, Prefektur Tokyo Raya harus mengajukan proses bangkrut menuju Pengadilan Distrik Tokyo pada 14 Mei lalu. Proses pembangkrutan perusahaan hingga kini masih berjalan dan diungkap hutang perusahaan telah menggunung hingga kurang lebih 100 juta yen kepada 18 kreditur.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1970, dimana bisnis mereka berfokus pada pemrosesan dan grosir kertas ke percetakan, sekolah, perkantoran hingga industri manufaktur di seluruh daerah di Jepang. Pencapaian total penjualan tahunan terbesar perusahaan tercatat pada bulan Februari 1996 dimana kala itu perusahaan meraup hingga 205 juta yen. Sejak saat itu, total penjualan tahunan mereka kian anjlok selaras dengan permintaan kertas yang juga menurun. Pada pencatatan tahunan pada Februari 2020, perusahaan hanya meraup hingga 105 juta yen.

Markas Kitamura Paper Co., Ltd.

Penjualan produk kertas yang mereka tawarkan makin anjlok dalam tiga bulan terakhir. Hal ini kemudian diperparah dengan pembatalan gelaran Comic Market 98 yang seharusnya menjadi pundi-pundi bagi perusahaan ini. Tak hanya gelaran Comic Market, berhentinya kegiatan di sekolah dan perkantoran juga memperdalam luka perusahaan. Setelah mengadakan pertemuan dengan petinggi perusahaan, akhirnya mereka memutuskan untuk melayangkan proses pembangkrutan perusahaan ke Pengadilan Distrik Tokyo pada 14 Mei 2020.

Wabah coronavirus yang melanda hampir seluruh dunia ini juga mengancam masa depan perusahaan lainnya. Di Jepang sendiri, per 8 Mei 2020 sudah ada 128 perusahaan yang resmi bangkrut akibat dari wabah ini. Angka tersebut belum ditambah dengan Kitamura Paper Co., Ltd. seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya, dan juga perusahaan lain yang masih mengajukan proses likuidasi per detik ini. 128 perusahaan ini mayoritas didominasi oleh sektor pariwisata seperti perhotelan, penginapan, produksi makanan dan minuman, hingga agen wisata.

Gambar: Suien, Teikoku Databank

Sumber: TSR (1, 2), Nikkei, Fukeiki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *