Pemerintah Dunia One Piece Bersiap Memulai Perang Terakhir? Ini Gelagatnya!

Posted on

Seharusnya, kita sudah memasuki 20% akhir cerita One Piece.

Kaido dan mungkin Big Mom akan menjadi halangan Luffy untuk menentukan apa dia memang siap memulai konflik terakhir menuju Raftel.

Namun setelah ini, masih ada Pemerintah Dunia yang harus dihadapi Luffy. Pemerintah Dunia One Piece pun tampaknya sudah bersiap memulai perang besar.

Pertama-tama, mari kita lihat kembali adegan di bab 926.

Di sini kamu bisa menemukan dua orang kaya mendiskusikan soal pengiriman senjata.

Jumlah senjata yang diminta dikatakan luar biasa banyak, sampai si pria berjanggut curiga yang meminta bersiap memulai perang.

Awalnya saya mengira yang dimaksud di sini adalah pasukan bajak laut Beast (berhubung Kaido memang ingin memulai perang besar), namun si pria botak lalu mengatakan dirinya tidak tahu apa yang terjadi di luar perbatasan.

Ini mengindikasikan ada pihak dari luar Wano yang ingin impor senjata buatan negeri samurai itu. Tapi siapa?


CONTINUE READING BELOW


Sepertinya kita sudah melihat jawabannya.

Yang ingin membeli senjata adalah Pemerintah Dunia sendiri, diwakili oleh CP0. Ternyata sebelum ini, Pemerintah Dunia sekalipun adalah langganan senjata Joker alias Doflamingo.

Tanpa Doflamingo, CP0 harus mengontak langsung Shogun Orochi selaku pemimpin tertinggi Wano.

Kalau dari kata-kata Orochi, ini sebenarnya bukan pertama kali Pemerintah Dunia negosiasi dengan dia. Pertama kali, Orochi meminta kapal tempur dari Pemerintah Dunia sebagai bahan barter.

Ini berarti sepertinya ekspor senjata yang dipersiapkan oleh para pria mencurigakan di bab 926 itu kemungkinan adalah bagian dari deal barter kapal tempur Pemerintah Dunia dengan senjata Wano.

Sekali lagi, permintaan ekspor yang diterima Wano sudah begitu banyak hingga yang mengurus saja curiga pemesan senjata ingin memulai perang.

Namun Pemerintah Dunia masih pingin lebih, jadi Orochi meminta pasokan senjata selanjutnya ditukar dengan Vegapunk. Mari kita lihat apakah Pemerintah Dunia One Piece mau lanjut negosiasi kalau barternya begitu penting bagi Angkatan Laut.

Untuk Apa Senjata Itu?

Rasanya tidak mengherankan kalau Pemerintah Dunia, yang mungkin bisa disamakan dengan PBB di dunia kita, menyetok senjata.

Mereka toh harus senatiasa menghadapi ancaman Pasukan Revolusioner.

Namun mari kita ingat bab perkenalan Im, penguasa sejati dunia One Piece. Di sana, Im diperlihatkan sudah merobek poster Blackbeard, Luffy, dan Shirahoshi.

Saya melihat gelagat Pemerintah Dunia One Piece mengumpulkan senjata untuk menangani tiga ancaman itu.

Menangani Shirahoshi saja bisa repot kalau dia dan para utusan Fishman Island bisa kembali ke laut. Namun senjata ini tampaknya terutama dipersiapkan Pemerintah Dunia untuk melawan Teach.

Teach tidak hanya memiliki dua Buah Iblis sekaligus, ia juga memiliki pasukan dan wilayah. Dia juga sudah memberi Buah Iblis ke anak buahnya yang tadinya belum memiliki kekuatan buah itu, seperti Shiryu.

Dibanding Luffy dan Shirahoshi, Pemerintah Dunia mungkin paling mengantisipasi untuk menghadapi Teach.

Jika perang terjadi, maka konflik Pemerintah Dunia dengan Teach ini bisa jadi pertempuran akhir One Piece.

Namun… yah….

Secara ajaib, bahkan sebelum rencana ini terwujud pun sekutu Topi Jerami sudah terlebih dahulu mengacaukannya.

Wanda dan para Mink sudah mulai mencuri senjata-senjata dari pabrik.

Ini jelas baru sedikit, belum semuanya. Namun senjata dari pabrik itu selain untuk pasukan Beast juga nantinya akan dikirim ke Pemerintah Dunia.

Sudah begitu, Nami pun telah mengetahui lokasi pelabuhan dan hari pengiriman senjata. Ini yang akan jadi masalah serius bagi Pemerintah Dunia, berhubung itu adalah senjata yang mereka pesan.


Itulah spekulasi soal Pemerintah Dunia One Piece siap memulai perang terakhir.

Setuju gak? Atau kamu punya pendapat sendiri mengenai alasan Pemerintah Dunia membeli senjata dari Wano? Sampaikan di kolom komentar!

Jangan lupa like fan page Duniaku.net biar gak ketinggalan info terbaru soal One Piece!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *