Penaklukan Heroine Kedua – Review Anime Seishun Buta Yarou Eps 04

Posted on

Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai atau dalam bahasa Inggris yang disebut Rascal Does Not Dream of Bunny Girl Senpai. Sebuah anime yang diadaptasi dari light novel dengan judul yang sama. Anime dengan genre fiksi ilmiah, supernatural, romansa dan bahkan cenderung harem, berpusat pada kisah seorang pemuda bernama Sakuta Azusagawa, yang tidak memiliki teman karena rumor-rumor buruk yang menyelimutinya. Dia dikabarkan membuat tiga orang dimasukan ke rumah sakit. Maka itu dia dijauhi oleh kawan-kawan seumurannya dan menjadi seorang penyendiri, dengan teman yang sangat sedikit: Rio Futaba dan Yuma Kunimi.

Awal kisah bermula ketika Sakuta Azusagawa membaca catatan hariannya, di mana tertulis pengalaman dia bersama seorang perempuan yang tidak dia ketahui namanya. Namun lambat laun diketahui kalau perempuan ini bernama Mai Sakurajima. Lalu cerita kembali ke arah belakang, di mana mereka pertama kali bertemu. Pertemuan itu terjadi ketika Azusagawa sedang di perpustakaan dan dia melihat seorang wanita—Mai Sakurajima—berpakaian seperti bunny girl (silahkan cari sendiri bunny girl itu bagaimana). Namun yang bisa melihat Mai hanyalah Azusagawa, sedangkan orang lain tidak. Lewat percakapan singkat ini, akhirnya diketahui kalau mereka satu sekolah di SMA Minegahora, namun Mai Sakurajima merupakan kakak kelas dari Sakuta Azusagawa.

Mai Sakurajima sebagai murid SMA Minegahora, dia juga mantan aktris. Alasan mengapa dia keluar dari industri hiburan, ialah karena bagi Mai, manajer yang sekaligus ibunya, menganggap Mai seperti barang: manajernya menandatangi kontrak untuk pemotretan pakaian renang tanpa sepengetahuan Mai. Tetapi dengan tidak aktif lagi di dunia hiburan bukanlah penyebab mengapa hanya Sakuta Azusagawa saja yang bisa melihat dia.

Kejadian ini, bagi Sakuta merupakan Sindrom Pubertas, yang dijelaskan—dalam animenya—sebagai sebuah pengalaman abnormal selama masa remaja karena sensitivitas dan ketidakstabilan.

Gambar: Definisi Sindrom Pubertas yang selalu muncul di jeda-jeda waktu

Seperti apa yang dialami oleh Sakuta dan Adiknya, tiba-tiba mereka mengalami luka serangan atau sayatan, tetapi itu bukan karena memang ada orang atau hewan yang menyerang, tetapi itu terjadi begitu saja tanpa ada kontak fisik dengan siapa pun dan apa pun. Hal ini juga berlaku pada Mai tetapi berbeda bentuk. Sindrom yang dialami oleh Mai ialah selain dia tidak bisa dilihat oleh sebagian orang, orang-orang tersebut juga tidak mengingat atau merasa kalau Mai itu benar-benar ada. Kurang lebih, Mai telah hilang dari ingatan orang-orang, dan itulah yang membuat tidak banyak orang yang bisa melihat dirinya.

Lalu cerita kembali lanjut bagaimana agar mengatasi masalah ini, agar orang-orang sadar akan kehadiran Mai Sakurajima. Berkat kedekatan antara Mai dan Sakuta, membuat Mai pada satu kesimpulan:

“Jika hilangnya dia dipengaruhi oleh para siswa yang mengabaikannya secara tak sadar maka kamu harus bisa menciptakan alasan keberadannya. Dengan kata lain, cintamu harus bisa melampaui sesuatu yang diabaikan para siswa.” Surat Mai kepada Sakuta.

Surat ini diberikan Mai dengan menaruhnya di meja salah satu kerabat dekatnya, Rio Futaba. Dan surat ini ditulis karena pada saat Sakuta membaca ini, berarti dia telah lupa dan tidak bisa melihat Mai. Walaupun memang butuh sepersekian menit agar Sakuta mengingat Mai dan memilih untuk mengutarakan perasaannya sambil membuat orang-orang kembali mengingatnya. Ia mengungkapkan perasaannya di sekolah sampai seluruh sekolah mengetahuinya. Dan ternyata memang membuahkan hasil, hal seperti itu akhirnya, semua siswa dan guru di sekolahnya mulai mengingat dan dapat melihat kembali Mai Sakurajima.

Koga Tomoe

Adik kelas Sakuta ini, awalnya ketemuan mereka di episode 02, ketika Sakuta dianggap sebagai pedofil lalu Koga datang langsung menyerang. Walaupun kesalahpahaman itu akhirnya terselesaikan, tetapi hubungan mereka terus berlanjut hingga di episode 04.

Di episode 04 ini, cerita lebih berpusat pada Koga Tomoe, yang diduga juga mengalami Sindrom Pubertas, yang jauh lebih ekstrim, yakni membuat pengulangan waktu. Cerita ini merupakan kelanjutan dari sebulan setelah pengakuan secara berani oleh Sakuta ke Mai. Seharusnya setelah satu bulan, Mai memberikan jawaban atas pengakuan Sakuta, dan memang sudah diberikan jawabannya. Tetapi karena pengaruh Sindrom Pubertasnya Koga Tomoe, akhirnya Sakuta harus mengalami aktifitas yang sama terus-menerus sampai tiga kali. Tetapi setelah sedikit “modifikasi,” yakni di mana yang seharusnya Mai memberikan jawaban, dan Koga ditembak oleh Maezawa, terjadi kedua hal tersebut tidak terjadi. Karena tidak terjadi,akhirnya pengulangan waktu juga berhenti, dan hari akhirnya berlanjut seperti biasanya. Tetapi dengan konsekuensi, Sakuta tidak menerima jawaban Mai, malah membuat Mai kesal karena kesalahpahaman yang terjadi.

Gambar: Sakuta dan Koga

Dari awal Koga memang bermaksud menghindar dari Maezawa, karena sahabatnya, Rena, menyukai si Maezawa. Karena inilah mengapa, Koga menghindar dan membuat pengulangan waktu—tanpa disadari langsung oleh si Koga sendiri. Ia berharap kalau pengakuan Maezawa tidak pernah terjadi.

Pasangan Palsu

Untuk membuat Maezawa menjauhi Koga, akhirnya Koga meminta permohonan kepada Sakuta untuk menjadi pasangan palsunya. Pasangan palsu ini, juga hanya dilakukan selama satu semester, karena semester kedua mereka sudah tidak satu sekolah. Walaupun belum dijelaskan kenapa di semester kedua mereka tidak satu sekolah lagi.

Gambar: Koga memohon kepada Sakuta

Karena Sakuta melihat sosok adiknya dalam diri Koga, akhirnya Ia mau membantu. Adiknya dahulu mempunyai teman tapi hanya karena tidak membalas pesan temannya, ia dirundung dan menjadi berhenti sekolah. Tentu Sakuta tidak ingin kejadian ini terulang dan terjadi pada orang lain. Ya akantetapi dia juga harus memikirkan bagaimana caranya agar Mai mau membiarkan hal ini terjadi. Secara Mai merupakan kekasih (seharusnya sekarang sudah resmi kalau mereka berpasangan, tapi karena pengulangan waktu, maka nggak resmi-resmi deh) Sakuta, jadi wajar kalau kekasihnya itu akan menolak penjelasan Sakuta. Tapi diakhir-akhir episode ini, Mai tiba-tiba datang dan berkata:

Gambar: Mai bertanya kepada Sakuta

Apakah Mai sebenarnya sudah mengetahui yang sebenarnya? Dari siapa dan kapankah dia mengetahuinya? Atau pertanyaan itu merujuk ke hal lain, selain persoalan Koga Tomoe?

Sejauh ini kesan yang diberikan tidak berbeda jauh dengan anime-anime seperti Haruhi Suzumiya lewat supernatural dan fiksi ilmiah, Konosuba, Oregairu, Abnormal Kei Joshi, dan Psycho Love Comedy lewat tokoh utamanya yang berani mengutarakan apa pun pendapatnya, walaupun terkesan mesum atau pahit sekalipun, serta tidak lupa juga dengan konsep harem-nya. Meskipun demikian, anime ini bisa menjadi daftar anime yang menarik untuk ditonton, karena menyinggung salah satu kritikan terhadap apa yang ada di sekitar kita, terutama saat ini, seperti sikap apatis, tidak peduli, tidak mau adanya perbedaan, yang pada akhirnya sampai pada perundungan. Jadi selain kita terhibur, kita juga dapat pelajaran yang bisa dipetik. Nah kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Bagaimana ya kelanjutannya? Kalau kalian sendiri termasuk ke dalam tim yang mana? Tim KogaxSakuta atau MaixSakuta? Silahkan tinggalkan tanggapan kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *