Pada Oktober lalu, media Global Times dari Tiongkok melaporkan makin banyaknya perpindahan para animator Jepang menuju Tiongkok. Alasan mengapa para animator ini berpindah sebagian besar dikarenakan perlakuan kerja yang buruk saat bekerja di Jepang. Selain itu, masalah gaji dan tawaran sumber daya manusia dari Negeri Tirai Bambu menjadi faktor lain perpindahan ini.
Industri animasi di Jepang kini menjadi industri utama yang dunia juga banggakan. Namun tampaknya beberapa faktor memicu banyak animator yang bekerja di Jepang memilih pergi ke Tiongkok demi gaji yang lebih besar, beban kerja yang lebih ringan, dan juga lingkungan kerja yang lebih baik.
JB Press mewawancarai seseorang yang memiliki pengalaman dalam produksi animasi di Jepang dan Tiongkok dengan inisial A. Saat ditanyai terkait penarikan animator dari Jepang oleh perusahaan animasi Tiongkok, narasumber menjawab, “Setidaknya yang ada disekitar saya, tidak ada animator dari Jepang yang ditarik oleh perusahaan Tiongkok dan berpindah kesana”. Ia juga menjelaskan bahwa tingkat gaji dari animator di Tiongkok mulai naik di setiap tahunnya. Akan tetapi nilainya masih lebih tinggi di Jepang. Soal lingkungan kerja, animator di Tiongkok juga bekerja siang malam dan saat hari libur sekalipun, dan kadar tekananya juga tak berbeda.
Narasumber ini juga menambahkan bahwa lingkungan kerja dan aspek budaya di Tiongkok menjadi faktor utama bagi para animator Jepang berpindah dan tinggal disana. Namun dari hal tersebut, banyak animator Jepang yang bekerja secara lepas dan menerima pekerjaan dari Tiongkok saat masih tinggal di Jepang. Sehingga tidak perlu para animator berpindah kesana, selagi tawaran pekerjaan masih ada saat masih ada di Jepang. “Saya pikir tidak akan banyak yang berpindah di masa depan, namun suatu saat mereka akan berhenti,” tutup sang narasumber.
Jika dilihat dari sisi lain, memang benar banyak perusahaan dari Tiongkok yang menawarkan banyak proyek kepada para animator Jepang. Hal ini dikarenakan permintaan proyek animasi yang membutuhkan pekerja yang memiliki pengalaman bekerja di Jepang. Selain itu, para animator Jepang mayoritas memiliki keahlian yang lebih baik untuk membuat sebuah seri dengan karakter dari yang benar-benar mentah, tidak seperti animator dari Tiongkok. Dari banyak perusahaan animasi di Tiongkok, permintaan animator dengan pengalaman di Jepang kian tinggi dan banyak tersebar di kota-kota seperti Beijing, Shanghai, Dalian, hingga Guangzhou.
Apa alasan dari tingginya permintaan sumber daya dalam proyek animasi di Tiongkok? Alasan utama seperti yang dikatakan diatas bahwa pasar animasi kini kian meluas di negara ini, layaknya pasar game dan film. Kedua, permintaan terhadap anime kini makin tinggi. Munculnya perusahaan-perusahaan animasi ini menjadi salah satu cara bagi Tiongkok untuk menaikkan produksi anime karya mereka sendiri, dan tidak bergantung terhadap anime dari Negeri Samurai.
Tak ayal nantinya, ada persaingan di dalam pasar animasi di Asia Timur dan kemudian merambah ke Asia Tenggara hingga menuju seluruh beluk Benua Asia. Dengan munculnya berbagai layanan streaming seperti Ponimu Indonesia di Indonesia, dan MUSE ASIA dari Singapura, paling tidak bisa merangsang pertumbuhan akan permintaan anime di masa depan.
Sumber: JB Press