Agensi pelaporan kredit, Tokyo Shoko Research (TSR) merilis sebuah laporan pada Kamis kemarin terkait perusahaan White Rose. Perusahaan yang merupakan pemilik dari developer game dan novel visual, Feng memulai proses bangkrut mereka lewat pengadilan distrik Chiba pada 30 September lalu. Tercatat perusahaan memiliki hutang 60.88 juta yen (7,9 miliar rupiah) terhadap 48 kreditor.
Pendapatan perusahaan pernah mencapai 160 juta yen pada tahun 2007. Namun sejak itu, permintaan game mereka makin lesu dan keuntungan kian menurun. Perusahaan yang bermarkas di kota Ichikawa ini kemudian membekukan seluruh proyek mereka per bulan Mei tahun ini. Sebuah file pdf terkait proses pembangkrutan perusahaan juga dirilis oleh Biro Percetakan Nasional Jepang.
Feng sebagai developer novel visual telah merilis sebanyak 11 judul sejak bergerak dari tahun 2002. Menurut perwakilan developer dalam wawancaranya dengan tabloid dewasa PUSH!!, nama Feng diambil dari kata angin dalam bahasa mandarin. Karya terakhir mereka “Yume to Iro de Dekiteiru” dipasarkan pada bulan Februari lalu.
Karya Feng lainnya seperti “Akaneiro ni Somaru Saka” dan “Hoshizora e Kakaru Hashi” banyak mendapat apresiasi dan juga sebuah adaptasi anime. Judul pertama diadaptasi menjadi anime oleh studio TNK, yang ditayangkan pada musim gugur 2008 dan berjumlah 12 episode. Untuk judul kedua, adaptasi anime dibuat oleh studio Doga Kobo dan tayang pada musim semi 2011 dengan jumlah 12 episode. Feng juga terlibat dalam proses produksi dari anime “Absolute Duo” dan “11eyes”.
Feng hanya salah satu dari sekian banyak developer novel visual yang menutup operasi mereka. Beberapa developer lain yang telah menutup operasi mereka baru-baru ini seperti Light, Sprite, Minori, Lass, dan masih banyak lagi.
Untuk menutup artikel ini saya persembahkan beberapa CG dari karya Feng: