Di berbagai negara, ada hukum yang menuntut bahwa uang mainan jangan sampai terlihat mirip dengan uang sungguhan untuk menghindari kesalahpahaman. Hanya seperti yang kalian bisa lihat di bawah Jepang nampaknya punya aturan yang cukup longgar dalam membuat mainan ini.
Uang di kiri memang jelas mainan, namun dengan kopian yang memiliki ukuran yang lebih akurat, orang lengah bisa saja diperdaya. Seperti yang terjadi pada 29 September, Polisi Prefektur Aichi menangkap Asahi Shimizu yang berusia 42 tahun atas perampokan rumah wanita berusia 78 tahun. Dia saat ini dituduh mencuri 70.000 yen dari brankasnya – yang merupakan uang mainan.
Juni lalu wanita menemukan bahwa 220.000 yen uang tunai sungguhan telah dicuri dari brankas di rumahnya di Kota Nishio. Perlakuan ini memotivasinya untuk mulai menyusun rencana untuk menangkap pencuri jika dia nekat datang lagi. Pertama, dia memasang kamera tersembunyi yang mengarah langsung ke depan brankas. Kemudian, dia mengambil amplop bank dan mengisinya dengan tujuh mainan pecahan 10.000 yen. Setelah itu, dia hanya duduk dan menunggu pencuri datang lagi.
Bulan berikutnya, uang jebakan hilang dan rekaman pengawas mengungkapkan pelakunya. Video tersebut menunjukkan tersangka mengambil amplop dan memeriksa isinya. Namun, cahaya gelap mengecohnya dan membuatnya gagal memperhatikan keaslian uangnya.
Meskipun wajahnya disembunyikan oleh kain, ukuran perut dan pakaian yang tidak pas memungkinkan polisi melacaknya menggunakan kamera jalan. Akhirnya, mereka dapat mengidentifikasi tersangka dan melakukan penangkapan beberapa bulan kemudian. Shimizu saat ini menyangkal tuduhan tersebut, tetapi polisi sedang menyelidiki untuk menemukan bukti yang mengaitkan dia dengan pencurian uang sebenarnya pada bulan Juni.
Dengan populasi Jepang yang semakin menua, banyak kriminal yang menargetkan lansia sebagai sasaran mudah, tetapi perlu dicatat bahwa tidak semua orang menjadi lebih lengah seiring bertambahnya usia. Beberapa orang menjadi lebih termotivasi.
Sumber: Soranews