Saya akan mereview atau memberikan ulasan tentang salah satu komik dari Harlequin yang berjudul “ALASANKU TAK BISA MENCINTAINYA” karya Helen Bianchin dan Shinano Omi. Sebelumnya, akan saya berikan sedikit sinopsis dari komik akan saya ulas.
Jadi, komik ini bercerita tentang seorang wanita bernama Lily yang dikhianati tunangannya sebelum pernikahan mereka. Lily akhirnya memutuskan pergi ke Milan untuk menyembuhkan patah hatinya, tinggal bersama bibinya, Sophia dan bekerja sebagai koki masakan Italia. Tak ia duga, di Milan ia bertemu lagi dengan Alessandro, pria yang dikaguminya saat masih kecil. Lily jadi teringat cinta pertamanya yang menyedihkan. Sekarang, Alessandro adalah pebisnis andal yang terkenal di Italia. Menanggung rasa sakit karena cinta, Lily yang tidak lagi memercayai siapa pun, merasa begitu sulit menghabiskan waktu bersama Alessandro. “Aku tak butuh cinta! Ketetapan hatiku ini takkan goyah, hanya karena aku ditatap olehnya!”.
Pertama akan saya bahas dari segi alur cerita. Saat pertama kali membaca sinopsisnya, saya kira alurnya akan cukup kompleks dengan beberapa cerita dari kehidupan masa lalu Lily, tapi ternyata setelah saya baca, cukup sederhana dan runtut. Kesedihan dan patah hati Lily di awal cerita, pertemuan dengan Alessandro yang membuat pedirian di hatinya goyah, konflik ketika bekas kekasihnya muncul dan akhir yang bahagia untuk Lily dan Alessandro. Cerita tentang kehidupan masa lalu Lily dan bekas kekasihnya juga ditampilkan secukupnya saja sehingga tidak membuat pembaca kebingungan dan mengganggu jalannya alur cerita. Konflik yang ditampilkan juga tidak terlalu berat dan kurang menantang menurut saya, yang membuat jalan cerita mudah terbaca dan akhir cerita yang cukup mudah tertebak. Sedikit saran juga untuk penerbit, sebaiknya memberikan peringatan adanya batasan umur karena adanya konten “dewasa (18+)” di komik ini.
Kedua dari segi karakter atau tokoh dalam komik ini. Secara garis besar, terdapat dua tokoh utama dalam komik ini, yaitu Lily dan Alessandro. Sedangkan yang lain hanya sebagai tokoh pembantu, seperti Bibi Sophia, Charlo dan bekas kekasih Lily, James. Untuk tokoh Bibi Sophia dan James, sudah cukup jelas bagi saya sebagai pembaca tentang siapa mereka. Tetapi, untuk tokoh Charlo, saya sedikit bingung. Awalnya saya mengira Charlo adalah anak Bibi Sophia, karena di awal cerita dia sangat akrab dan dekat dengan Lily serta Bibi Sophia, tapi ternyata di tengah cerita, dijelaskan bahwa Charlo merupakan teman masa kecil Alessandro dan mereka berdua ditolong oleh Bibi Sophia dan suaminya ketika masih gelandangan. Kemungkinan yang bisa saya ambil, Charlo dan Alessandro mungkin adalah anak angkat dari Bibi Sophia dan suaminya.
Untuk pengembangan karakter dari tokoh utama sendiri, masih agak kurang menurut saya. Kemungkinan dari segi ceritanya sendiri yang sederhana dan tidak terlalu panjang. Masa lalu Lily yang hanya sekilas diceritakan sewaktu dia dikhianati oleh bekas kekasihnya dan masa lalu Alessandro yang ternyata dulunya gelandangan dan kemudian ditolong oleh keluarga Bibi Sophia sebelum ia menjadi pengusaha sukses perlu dipaparkan sedikit lebih dalam.
Ide cerita dari komik ini sangat klasikal dan umum sebenarnya untuk tema cinta atau romansa. Bercerita tentang pengkhianatan, patah hati, kegoyahan pendirian dan pada akhirnya kesediaan hati untuk melepaskan dan menerima hal baru. Semua emosi ini cukup dapat saya rasakan ketika membaca komik ini. Alur cerita yang maju tanpa terputus dengan sedikit flashback ringan, mampu membuat saya sebagai pembaca menikmati cerita di dalamnya. Penerjemahan Bahasa Indonesia yang digunakan juga sudah sangat baik dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, grafik atau gambar yang digunakan juga sudah bagus, seperti layaknya komik dengan tema cinta pada umumnya (shojou manga).
Kesimpulannya, komik dari penerbit Harlequin sangat saya rekomendasikan untuk penyuka komik dengan tema cinta atau romansa. Bisa juga untuk pembaca lain yang menyukai komik dengan jalan cerita yang sederhana dan tidak terlalu panjang. Konflik yang ringan tanpa twist di tengah cerita, sehinga tidak membuat pembaca berpikir terlalu sulit. Grafik yang dihadirkan juga sangat bagus dan sesuai dengan tema yang diangkat. Untuk kalian yang masih berumur 18 tahun ke bawah, saya tidak sarankan membaca komik ini karena ada beberapa konten dewasa yang diperlihatkan