Review Brightburn, Bagaimana kalau Superman Itu Jahat?

Posted on

Kalau akhir-akhir ini kamu menonton film superhero dan merasa kamu sudah mengetahui semuanya, mungkin sekarang saatnya kamu menonton Brightburn. Film besutan sutradara David Yarovesky ini ditulis oleh Brian dan Mark Gunn, yang merupakan saudara dari James Gunn sang sutradara Guardian of the Galaxy.

Dalam film berbudget murah ini, Brian dan Mark Gunn berusaha menjelaskan teror sesungguhnya yang bisa dilakukan oleh para manusia super. Terutama saat sang manusia super memang dilahirkan untuk menjadi jahat.

Anak Super Itu Jatuh dari Langit

Tori Breyer (Elizabeth Banks) dan Kyle Breyer (David Denman) merupakan pasangan yang tidak dikaruniai seorang anak, sampai akhirnya sebuah meteor jatuh di pertanian mereka. Di dalam meteor tersebut, mereka menemukan seorang bayi yang mereka beri nama Brandon Breyer (Jackson A. Dunn).

Selama 10 tahun kehidupan Tori dan Kyle dipenuhi dengan kebahagiaan. Bagaimana tidak? Bak durian runtuh, mereka mendapatkan seorang anak yang sangat diharap-harapkan. Sayang kebahagiaan ini tidak berlangsung lama. Brandon yang memasuki masa pubernya, merasa terus terpanggil ke dalam gudang.

Ternyata gudang tersebut merupakan tempat meteor atau pesawatnya disimpan oleh orang tua Brandon. Lebih gilanya lagi, pesawat tersebut terus membisiki Brandon untuk menguasai dunia setiap malam.

Sejak saat itu Brandon selalu berulah di sekolahnya. Bahkan pada satu titik, dia merasa kalau orang lain tidak terlalu berharga bila dibandingkan dengan dirinya yang “spesial”.

Teror Manusia Super

Brightburn merupakan gambaran paling realistis tentang bagiamana jadinya kalau ada manusia super yang mendarat di Bumi. Tanpa tanggung jawab dan pelajaran budi pekerti yang baik, sang manusia super bisa berbuat semena-mena dan menghabisi siapapun yang tidak disukainya. Apalagi kalau sang manusia super ternyata memang jahat dari lahir, waduh!

Sebagai pemanis, Brightburn juga melengkapi dirinya dengan asal-usul ala Superman plus beragam kekuatan yang bisa dibilang mirip-mirip. Saking miripnya kami merasa kalau DC harus menuntut Brian dan Mark Gunn untuk IP Superman yang mereka miliki.

Film ini seperti berusaha menyuntikan persepsi, bagaimana kalau seandainya Superman itu jahat. Sebenarnya alur seperti ini sudah kami saksikan berkali-kali di dalam komik. Mulai dari Injustice yang memberikan masalah klise pada Superman, hingga akhirnya dia berbuat nekat. Hingga ke masalah yang lebih rumit seperti yang terjadi di Dark Nights: Metal.
Brightburn menyuguhkan berbagai adegan sadis yang sebenarnya sangat realistis. Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya ditabrak Superman yang terbang dengan kecepatan tinggi? Well, kalau kamu tidak ada gambaran yang konkrit mengenai hal ini, mungkin kamu harus ingat kalau Superman itu sekeras baja. Kalau ada baja sebesar Superman yang bisa terbang dan melaju melebihi kecepatan mach tiga ke arah mukamu, itu jelas akan menjadi berita buruk bagimu dan bagi siapapun yang membersihkan bekas-bekasmu.

Entah mengapa kejadian di atas selalu menggelitik kami ketika melihat aksi Superman. Mengingat Lois Lane kerap diselamatkan Superman ketika jatuh dari gedung yang sangat tinggi. Seharusnya Superman sudah lama mengucapkan selamat tinggal pada bubur Lois Lane ketika hal tersebut terjadi.

Kesimpulan

Brightburn jelas bukan film anak-anak, apalagi di dalamnya banyak sekali adegan gore yang mengingatkan kami pada film-film slasher.

Meskipun menarik dari sisi cerita dan memberikan persepsi baru pada karakter manusia super, kami tidak menemukan sesuatu yang spesial pada Brightburn. Aktor dan aktris yang terlbat di dalam film ini seperti kedodoran dan terbuai dengan format karakter yang cukup gampang diperankan.

Untunglah film ini hadir setelah sebelumnya kamu menikmati berbagai film superhero heroik ala Marvel dan DC. Hasilnya kamu akan memiliki bahan tontonan lain yang menyuguhkan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan film-film tersebut.

Brightburn kami ganjar dengan nilai 3 dari 5 bintang. Tidak jelek, tapi juga tidak terlalu spesial, tapi sebenarnya hal ini bisa dimaklumi mengingat budget pembuatan film ini terbilang sangat kecil.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *