Review untuk anime yang menurut saya kurang ditonton berhubung terjebak di dalam jadwal Netflix. “Dorohedoro” adalah seri favorit saya yang saya terus berharap jangan sampai karya Q Hayashida ini dapat anime. Mappa yang dapat dukungan Netflix menghancurkan harapan saya dan ini adalah salah satu kasus di mana saya senang harapan saya hancur.
Dorohedoro menceritakan tentang Hole, kota yang secara rutin diserang oleh penyihir dari dimensi lain. Ekosistem dan kondisi penduduk kota telah banyak berubah akibat serangan yang telah lama terjadi ini dan para penduduk hanya punya sedikit cara untuk melawan balik. Di musim pertama ini kita akan mengikuti dua perspektif: Kaiman dan kawan-kawan sebagai perwakilan penduduk Hole dan keluarga En selaku organisasi terkuat dimensi penyihir.
Kaiman dan Nikado adalah duo yang memiliki rekor bagus dalam memburu penyihir. Kaiman yang memiliki kepala kadal kebal terhadap sihir, sangat mematikan dengan pisau, dan luar biasa kesal dengan para penyihir yang dia percaya bertanggung jawab dengan kondisinya. Nikaido memiliki pengetahuan dalam terhadap para penyihir sekaligus mampu membunuh dengan mudah dengan tangan kosongnya. Keduanya bekerja sama untuk menjaga keamanan kota.
Keluarga En berisikan berbagai penyihir. Mulai dari yang nyaris nggak bisa menggunakan sihir sampai yang mampu menghancurkan kota sendirian. Cerita mereka melibatkan berbagai aktivitas untuk menjaga kekuasaan organisasi dan memburu kompetitor yang hampir menghancurkan organisasi mereka
Season pertama ini mengadaptasi 7 dari 23 volume melalui 12 episodenya. Saya langsung ngaku saja kalau ini salah satu seri manga favorit saya, go read it, it’s awesome. Jadi sebagai adaptasi seri yang sudah tamat saya akan menilainya dengan pendekatan apakah anime ini yang luar biasa sulit sumber materinya ini berhasil sebagai adaptasi.
An attempt on a well realized world
Kita mulai dari yang paling gampang dikomplain: Ini anime kombinasi 3DCG dan 2D. Sebagai sebuah seri, Dorohedoro itu luar biasa sulit diadaptasi berkat ilustrasinya yang padat, kumuh, dan hidup; serta para karakter yang melihat variasinya bakal berat banget untuk animasi 2D konvensional.
Begitu juga dengan fakta kalau cerita musim ini harus menampung 7 volume manga bulanan ke 12 episode. Memang bakal ada episode bonus yang tayang di lain hari, namun adaptasi ini jujur terluka banyak oleh cerita yang dirampingkan. Ini ditunjukkan dengan beberapa episode yang sibuk banget dengan flashback, eksposisi wordbuilding dan perpindahan perspektif yang kalau kalian maraton seri ini bakal capek nontonnya.
Shinji Kimura (Akira, Totoro, Lupin) selaku sutradara seni adalah ilustrator latar veteran yang berjasa karena secara sukses bisa mengadaptasi dunianya. Mulai dari Hole yang kumuh hingga dunia sihir yang fantastis digambarkan dengan baik di sini, merekomendasikan sebuah seri cuma berdasarkan penggambaran setting memang tidak adil, namun untuk dunia sesulit Dorohedoro ini adalah pencapaian besar.
Fundamentally, a mystery
Cerita jangka panjang seri ini adalah misteri identitas Kaiman. Ini adalah fokus yang ditetapkan perampingan adaptasi ini selain memuatkan interaksi karakter yang akan saya jelaskan lebih detail di poin selanjutnya. Ada banyak plotpoint yang akan hadir dan kelihatannya nggak nyambung, namun saya jamin itu semua untuk menjawab “Apa itu Kaiman?” dan bagaimana penciptaan dirinya mengakibatkan insiden di kedua dunia.
Saya tahu banyak yang udah capek dengan misteri yang cuma tertarik ngasih pertanyaan dibandingkan ngasih jawaban yang memuaskan, tapi saya bakal kasih jaminan kalau semua misteri bakal dijawab. Cerita anime ini memang sibuk dan kesannya buru-buru, tapi paling tidak ini dilakukan agar para penonton mendapat semua petunjuk untuk membongkar misteri ini.
In a whole, a story of bond
Dunia yang terus dikutuk dan tetanggaan dengan neraka itu bukan tempat yang sehat untuk menghasilkan orang normal, jadi empati terhadap para karakter harus banyak ditopang dengan interaksi mereka. Mayoritas perspektif cerita makanya diwakilkan oleh pasangan. Mulai dari hubungan teman kerja Kaiman & Nikaido, senpai-kouhai Shin & Noi, pengasuh-pasien Fujita & Ebisu; dan banyak lagi begitu karakter bertambah.
Interaksi adalah aspek yang saya bersyukur nggak banyak kepangkas di seri ini, karena adaptasi ini dijamin bakal mati kalau hubungan para monster yang super wholesome ini nggak dapet fokus. They did what they can in this walaupun sesi kehidupan sehari-harinya jadi lebih sedikit.
Verdict: A SHOCKING Attempt
Seperti komik Alan Moore dan game Yoko Taro, Dorohedoro adalah seri yang sangat melekatkan keberadaannya dengan formatnya sebagai manga. Ini memang bukan adaptasi yang sempurna, namun ini adaptasi yang cukup mendekati ideal itu melihat beban yang harus dibawa staf produksi. Anime ini sudah meyakinkan saya untuk mempercayai staf produksi untuk melanjutkan anime-nya dan ini membuat adaptasi ini pantas ditonton.
Saya juga sebenernya kecewa di seri yang dapet 6 lagu ending ini nggak ada satupun yang nunjukin Kaiman joget. Untungnya fanbase seri ini punya inisiatif:
I got you bud https://t.co/IAx0zjpDmY pic.twitter.com/Kf45ITPEt7
— CasualRad: Coast to Coast (@CasualRad) March 3, 2020
Ngarepin nemu nilai di bawah? Balik sana ke atas dan baca artikelnya.