Untuk review film “Her Blue Sky” atau “Sora no Aosa o Shiru Hito yo”, kontributor Jurnal Otaku ikarifseiei dan CTian memberikan reviewnya masing-masing yang bisa disimak melalui artikel di bawah ini.
ikarifseiei: Ketika Drama Remaja dan Dewasa Menyatu Dengan Baik
Setelah Mari Okada membuat Ano Hana yang diterima banyak pecinta anime karena sukses membuat penontonnya menangis gara-gara kata “Menma, mitsuketta!!!!”, ia langsung keluar sebagai salah satu sosok yang paling terkenal di dunia anime terutama di bidang tulis menulis cerita. Selesai di Ano Hana ia banyak terlibat di berbagai macam anime mulai dari anime yang bercerita tentang luka, anime tentang kumpulan anak hilang yang ceritanya tidak jelas, sampai membuat Gundam Seed dengan lebih banyak otot, oli, dan darah di dalamnya.
Tapi tidak semua karyanya selepas Ano Hana berjalan dengan mulus dari segi cerita, banyak sekali serial atau film yang sudah mulus di awal tapi eksekusinya di akhir menjadi biasa saja atau malah semakin parah. Setelah Maquia berhasil membawa Mari Okada ke jalur cerita drama yang mellow dan humanis dengan balutan fantasi sekarang ia ingin mengulanginya lagi dengan film Her Blue Sky atau dalam bahasa Jepangnya Sora no Aosa o Shiru Hito yo.
Dalam Her Blue Sky, Okada memainkan trik yang hampir sama dengan Ano Hana mulai dari warna, alur cerita, plot, desain karakternya, bahkan sampai ke background tempatnya yang membuat film ini seolah masih satu lokasi dengan Ano Hana dan Kokosabe (Her Blue Sky, Ano Hana, dan Kokosabe mengambil latar kota Chichibu di Jepang yang merupakan tempat lahir dari Okada).
Namun muncul perbedaan antara Ano Hana dengan film ini, Her Blue Sky bermain di ranah cerita yang lebih dewasa dengan pendekatan fantasi serta penceritaan yang ringan. Drama yang muncul di Her Blue Sky sangat menyerang fundamental penonton di usia 20 – 35 tahun dimana “penyesalan di masa lalu” menjadi sebuah permasalahan yang bisa membuat penonton di rentang usia ini merasa terserang karena pokok permasalahan ini semakin membesar seiring bertambahnya usia.
Drama dalam film ini menjadi spesial karena meski topik yang dibawakannya cukup mendasar untuk penonton usia yang lebih dewasa, Okada membalutnya dalam semangat masa muda dan segala kelabilannya. Maka dari itu kemunculan Aoi yang masih SMA sebagai tokoh utamanya terasa sangat pas karena Aoi membuat tone dari film ini tidak terasa berat. Pembawaan Aoi yang seperti remaja pada umumnya berhasil mengajak penontonnya untuk menerima premis awal cerita yang terasa ringan sebelum digiring ke tema yang lebih kompleks dan penuh dengan drama.
Keunggulan dari Her Blue Sky adalah tidak memforsir penontonnya untuk langsung merasakan dramanya di awal dan terus menyamarkan unsur fantasinya sampai di akhir cerita. Fantasi dalam film ini juga tidak sepenuhnya fantasi, ada unsur manusiawi yang sangat kental dan masuk akal untuk diterima karena terlihat samar-samar sampai membuat batas antara drama dan fantasi terasa kabur.
Her Blue Sky tidak diperlakukan seperti karya anime dengan berbagai keklisean ala anime drama, malah sebaliknya film ini merupakan film dengan unsur drama manusia yang sangat kental dan tercermin dari reaksi berbagai macam karakternya yang bertindak sesuai apa yang terjadi jika di dunia nyata hal itu terjadi. Jika unsur fantasinya dihilangkan, Her Blue Sky masih berjalan dengan baik sebagai sebuah film drama yang bakal membuat penontonnya menangis.
Dalam Her Blue Sky, trio Okada, Nagai, dan Tanaka yang dulunya pernah membuat Ano Hana berhasil mereka ulang kembali kesuksesan anime tersebut dan membuat pembeda nyata dengan Ano Hana. Her Blue Sky berhasil mencampurkan permasalahan dari dua dunia yaitu dunia remaja dan dewasa dengan eksekusi yang sangat menyentuh tanpa harus memforsir penontonnya untuk langsung terenyuh dengan ceritanya dan menggiringnya dengan tema yang mudah dipahami dulu.
Her Blue Sky adalah sebuah film yang membuat penonton mudanya berpikir untuk tidak membuat sesuatu menjadi sebuah penyesalan dan menyerang penonton tuanya untuk melihat kembali ke masa lalu dengan konsep utama dari film ini “apakah dirimu di masa lalu akan senang dengan kondisimu yang sekarang?“, dan jika penonton tuanya merasa terserang dengan konsep tersebut berarti film ini berhasil menjadi sebuah cerita drama yang bagus.
CTian: Anime Drama-Supernatural Yang Uniknya Cukup Realistis
Walau genre Her Blue Sky ini merupakan drama-supernatural, tapi mereka mampu melakukan pendekatan yang cukup realistis. Sebenarnya genre supernaturalnya tidak terlalu banyak dibahas di ceritanya. Namun masih berperan penting kok. Mereka malah lebih mengangkat banyak tema yang relevan di kehidupan. Juga, walau ada banyak tema di film anime ini, menurut saya semuanya berhasil diangkat dengan baik. It’s good! Very good! Tidak seperti salah satu anime yang memiliki genre serupa, namun malah mengangkat tema besar “tetap bucin sampai akhir”.
Film anime ini sebenarnya juga mengangkat tema cinta-cintaan. Tapi, yang dibahas di sini bukan hanya cinta pria dan wanita pada umumnya, namun cinta terhadap keluarga. Dalam film anime ini khususnya antara saudari kandung, Aioi bersaudari. Hubungan Aioi bersaudari ini berhasil membuat saya menetaskan air mata. Kegalauan mereka ini nyata, dan relevan sekali di kehidupan nyata. Film anime ini bukan film tearjeker yang membuat penontonnya menangis sampai menjerit dan sejenisnya, tapi lebih ke tangis haru dan senang.
Sentuhan ajaib Mari Okada pada skenario film anime juga ditunjukkan kembali di sini. Jika kamu memperhatikan setiap dialognya, walau tidak ada penekanan, tapi entah kenapa dialog ini sangatlah mengena. Seperti tidak ada yang tidak penting dalam dialognya, semuanya pasti mempunyai arti. Bahkan dialog karakter pendukungnya pun demikian.
Perasaan para karakternya, kegalauan para karakternya, juga sangat diceritakan dengan baik! Berpusat di 4 karakter yang sebenarnya merupakan 3 orang saja. Shinnosuke masa kini, dan Shinnosuke 13 tahun yang lalu saya hitung sebagai 1 orang, tapi merupakan 2 “karakter” yang berbeda. Karena mereka mempunyai karakter atau sifat yang dikembangkan ke arah yang berbeda. Dewasa yang sudah mengetahui kerasnya hidup, dan yang satu lagi remaja tipikal karakter shonen yang masih sangat naif. Interaksi mereka berempat ini unik, sangat dramatis! Interaksi antara 4 orang inilah yang juga mengangkat tema-tema yang relevan tadi dengan baik. Tentang seorang remaja yang seringkali galau, seorang dewasa yang berhasil mengejar impiannya, dan cinta antara saudari tadi.
Kualitas animasi dan sound-nya tidak usah dipertanyakan lagi, kualitas bagus punya! Lagu-lagu yang dibawakan Aimyon sangat enak didengarkan dan mendukung adegannya dengan baik. Saya bukan pemusik atau penggiat musik, tapi cara mereka menceritakan sebuah tema musik di sini juga sangat baik menurut saya. Adegan-adegan bermusiknya sangatlah enjoyable, sayangnya menurut saya konten ini kurang dimaksimalkan.
Jujur, saya merasakan film ini masih mempunyai banyak kekurangan. Mereka masih mempunyai banyak kekurangan dalam bagian naratif. Entah kenapa saya merasa cerita film anime ini lebih cocok dijadikan anime serial dibanding film anime. Karena banyak sekali potensi yang ada di ceritanya. Juga, masalah durasi menjadi batasan perkembangan cerita dalam film anime ini. Masih ada bagian-bagian yang membingungkan karena kurang diceritakan dengan baik. Tapi, setelah dibiarkan mengalir selama film, lama-lama akan mengerti walau film anime sebenarnya tidak terlalu menjelaskan.
Tapi, saya tetap mengatakan ini adalah film anime drama-supernatural yang baik. Worth to watch! Pendekatan temanya unik, juga karakternya dibuat dengan sangat baik. Sebuah kisah drama-supernatural yang tidak lebay, tidak receh, tapi malah cukup realistis. Setidaknya saya lebih merekomendasikan ini daripada film anime yang saya singgung di awal tadi. Sangat direkomendasikan jika kamu menyukai anime karya tim Super Peace Busters.
Ah ya! Sedikit saran agar pengalaman menonton film anime ini lebih lengkap dan menyenangkan! Jangan ke mana-mana dulu saat roll credits-nya, karena ada banyak adegan menarik di sana yang terjadi sesudah filmnya. Saya senang sekali dengan sentuhan akhirnya, nyanyian dari Aimyon juga sangat mendukung di situ! Namun saya masih merasa sayang sekali adegan-adegan itu tidak dianimasikan!