Ada yang tahu tentang game Coffee Talk? Game ber-genre visual novel & role-playing buatan salah perusahaan pembuat game asal Indonesia, Toge Productions ini membuat pemain berperan sebagai barista yang membuka kedai kopi dan mendengarkan cerita-cerita pelanggannya.
Meskipun belum genap satu bulan dirilis, game yang dapat ditemukan di berbagai platform gaming seperti Steam, Nintendo Switch, PS4, Xbox, dan lain-lain ini telah terjual sekitar total 40.000 unit di seluruh dunia. Dari kesuksesannya itu, Coffee Talk diperkirakan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar 7,6 miliar rupiah.
Tidak hanya itu, Coffee Talk juga berhasil menjadi salah satu game terpopuler di bulan Januari 2020 di platform Steam. Coffee Talk bersanding dengan game-game tersohor asal Jepang, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya seperti seri Atelier, Dragon Ball Z: Kakarot, dan The Walking Dead: Saints & Sinners, dan lain-lain.
Kesuksesan ini tentunya membuat pihak produksi Coffee Talk dan CEO Toge Productions bangga. Keduanya mengatakan tentang rasa syukur dan kebanggan mereka akan game ini. Selain itu, mereka juga membocorkan tentang peluncuran game baru berjudul “A Space For The Unbound” karya Mojiken Studio dari Surabaya yang mengangkat tema kehidupan remaja Indonesia di era 90-an.
Nah, tim JS dapat kesempatan nih buat me-review game Coffee Talk ini. Penasaran? Ayo simak!
Latar belakang unik dengan karakter beragam
Seperti sudah disebut di atas, game Coffee Talk membuat kita berperan sebagai barista yang membuka toko kopi di Seattle, Amerika Serikat. Uniknya, meskipun Seattle benar-benar ada di Amerika sana, karakter di game ini membuatmu serasa terlempar ke Isekai. Soalnya, ada berbagai jenis ras di game ini, mulai dari manusia, werewolf, vampire, orc, nekomimi alias siluman kucing, dan masih banyak lagi.
Di café milikmu nanti, kamu akan dikunjungi para karakter dari berbagai ras tadi. Para karakter ini mempunyai masalahnya masing-masing. Jadi jangan kaget kalau nanti ada peri sombong, atau werewolf pemarah. Nah di sinilah, barista (kamu) dibuat “terpaksa” mendengarkan cerita-cerita mereka sembari membuat minuman atau kopi sesuai pesanan mereka.
Fokus pada alur cerita
Sebagai game bergenre visual novel, tentunya game ini menitikberatkan pada alur ceritanya. Jika dibandingkan dengan gameplay membuat kopinya, lebih banyak interaksi dan dialog antara kita dan para karakter di game ini.
Nah meskipun masuk ke genre visual novel, ada yang agak berbeda nih. Jika biasanya di game ber-genre visual novel lain ada pilihan-pilihan jawaban yang menentukan alur cerita kan? Di game ini ternyata tidak ada, alias ceritanya berjalan sendiri.
Meskipun begitu, tetap ada reaksi dan efek berbeda dari para karakter ketika kita membuat kopi untuk mereka. Jika kita salah membuat pesanan misalnya, ada beberapa karakter yang kecewa pada kita, terlihat dari dialog yang dia katakan. Benar atau salah kita sebagai player dalam membuat kopi juga akan berpengaruh pada fitur Tomodachill yang bisa kita akses melalui smartphone milik kita dalam game.
Gameplay inti: membuat kopi dan minuman
Nah, game ini juga punya gameplay lain selain story-based layaknya visual novel, yaitu membuat minuman! Meskipun porsinya tidak sebanyak gameplay ala visual novelnya, fitur membuat minuman ini tetap berperan lho terhadap jalannya cerita, jadi tetap harus diperhatikan.
Sebenarnya, gameplay membuat minuman ini sederhana. Pemain hanya perlu mencampur bahan-bahan yang sudah tersedia, misalnya kopi, susu, madu, lemon, teh, dan lain-lain ke dalam minuman yang dipesan. Semua ini mudah untuk diingat, jadi tidak perlu ribet. Bagian yang agak menantang dan tricky ada di membuat Latte Art, kita harus menggerakan mouse seakan menggambar di atas kopi. Jika kamu gagal di sini, bisa ditertawakan lho oleh karakter lain.
Jika kita telah menyelesaikan jalan cerita di story mode ini, bisa coba memainkan mode “Endless” . Di sini, kita diminta untuk membuat menu random. Ada submenu Free Brew untuk berekperimen membuat kopi-kopi pesanaan spesial dari pelanggan.
Bagaimana menurutmu? Jika tertarik, ayo langsung main!
The post [REVIEW] Menjadi Barista di Game Coffee Talk appeared first on Japanese Station.