“Promare” adalah debut dari studio Trigger dalam membuat film anime. Seri mecha ini dibuat dengan kolaborasi bersama XFLAG dan tayang perdana pada 24 Mei 2019 lalu. Dengan diperolehnya akses untuk menonton versi film yang cukup bermutu sudah saatnya JOI mengulas film ini.
Promare menceritakan dunia yang mengalami mutasi misterius yang melahirkan para Burnish, manusia yang mampu mengendalikan api. Konflik pun terjadi dan perang antara manusia yang takut pada kekuatan yang sulit dikendalikan ini dan para Burnish yang memiliki dorongan untuk membakar.
Galo Thymos adalah anggota Burning Rescue, satuan pemadam kebakaran dengan peralatan spesialis untuk melawan Burnish. Lio Fotia adalah ketua organisasi Mad Burnish yang ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah. Pertempuran di antara keduanya mulai membongkar rahasia kelam yang dipendam oleh Kray Foresight selaku gubernur kota.
Suka apa nggak, ini adalah seri Trigger yang dipiloti oleh Hiroyuki Imaishi. Singkatnya kalau kalian udah ngeliat seri Trigger atau Gainax manapun kalian udah bisa nebak ceritanya. Kalau kalian bersedia nolerir cerita yang simplistik, kalian akan disuguhi oleh aksi bombastik khas Trigger yang sekarang dapet budget film
Bukannya ada seri shounen lain yang premisnya sama?
Yeah. Cuma saya bilang Promare jauh lebih kreatif. Galo selaku pilot mecha punya Kabuki sebagai temanya, dan saya punya respek tersendiri buat pilot yang ngebuka kokpit biar bisa nyerang langsung. Lio selaku sumber duit seri ini juga punya tema biker yang cukup menarik walaupun punya wujud yang doujin bait banget. Satu aspek yang saya hargain banget itu mayoritas mecha dan kendaraan seri ini itu pada dasarnya peralatan SAR atau konstruksi.
Too bad about the rest of the character though
Karakter sekunder nggak penting banget di sini. Aina ada buat ngasih sedikit latar belakang untuk plot device filmnya, tapi setelahnya malah perannya nyaris nggak ada lagi dan sebagai heroine dirinya direndam sama Lio. Ini masih lebih mending dengan kru Burning Rescue lain yang screentimenya dikit banget.
Secara efektif Galo, Kray, dan Lio aja yang dapet jam tayang. Latar belakang Kray yang menolak obsesinya untuk ngebakar sayangnya nggak cukup digali. Padahal bisa bagus kalau dikasih penekanan kalau obsesinya untuk menyelamatkan dunia itu lebih dimotivasi oleh keinginan untuk membakar habis bumi. Menyelamatkan sisa manusia dan dipuja itu bonus doang. Singkatnya Promare ada sebagai Technical Showcase untuk kemampuan produksi Imaishi dibandingkan film anime.
It’s one hell of Technical Showcase
Penyakit seri Trigger yang cenderung bombastis di awal dan derivatif di akhir masih ada disini, namun berkat durasi film yang lebih rapat dan penggunaan warna yang menonjol momentum energinya untungnya bisa lebih terjaga. Sebagai film juga Promare memang lebih dikhususkan untuk ditonton bersama banyak orang karena banyak banget momen yang kesannya film ini minta “Tolong tepuk tangan di sini” atau “Tolong orgasme di sini”.
Untuk Sawano saya netral di sini. Masih kualitas khas dia kalau ngerjain seri mecha. Lagu tema seperti Kakusei, Inferno, dan Nexus udah memenuhi tanggung jawab mereka sebagai battle theme dan ini saya bisa apresiasi.
Verdict: It’s not gay if it’s for combining mecha
Penasaran banget saya antara Rikka dari Gridman kemaren sama Lio sang biker twink ini tuh mana yang ngehasilin lebih banyak duit merchandising. Sisi pragmatis saya terus ngerasa kalau kedua pasangan utama kita ini ada buat ngerendam kritik soal cerita yang derivatif dengan jeritan para fans. Di satu sisi film ini memang tergolong aman untuk output veteran Gainax. Namun di sisi lain untuk film pertama studio, memfokuskan kelebihan kreatif Trigger untuk material yang mereka sudah banyak pengalaman itu kompromi yang masuk akal.