[Review] Putra Rahasia Sang Bangsawan

Posted on

Putra Rahasia sang Bangsawan atau dalam versi bahasa inggrisnya disebut The Rake’s Secret Son adalah salah satu komik shojo yang diterbitkan oleh Harlequin di situs Romancecomics.com

Mengisahkan tentang seorang gadis bernama Helena yang akhirnya dapat menikah dengan pria idamannya, Seorang Viscount bernama Carlton Tillotson. Naasnya, kehidupan rumah tangganya tak berjalan mulus, suaminya menuduh Helena sebagai seorang mata duitan dan menuduhnya mengandung anak haram. Helena pun ditinggalkan pergi berperang oleh Carlton dan diusir oleh kerabatnya. Ketika tujuh tahun berlalu, tiba-tiba sosok suaminya itu muncul kembali dalam keadaan lusuh tak bertenaga hingga pingsan di depan Helena.

Cerita yang ditulis oleh Anne Burrows ini begitu menarik. Dengan latar cerita di lingkungan aristokrat Inggris yang, entah mengapa, selalu menarik minat para pembaca. Ditambah dengan plot twist yang tidak disangka-sangka. 

Alur cerita dengan selang waktu tujuh tahun ini juga menjadi poin yang menarik. Pertemuan pertama setelah tujuh tahun lamanya, di saat di mana telah mencoba untuk saling melupakan. Bersandiwara seolah bukan lagi siapa-siapa dalam kehidupan masing-masing. Keduanya justru tak bisa lagi menahan perasaan sesak selama tujuh tahun ini hingga saling mengungkapkan ‘sesuatu yang salah’ di antara satu sama lain. Seolah-olah, Carlton sudah lelah dan ingin menyudahi pelariannya, juga Helena yang ingin mengeluarkan rasa sakit hati yang mengakar dalam hatinya. Keduanya saling mencoba memberi kesempatan untuk satu sama lain untuk menjelaskan juga memaafkan.

Kurun waktu tujuh tahun juga merupakan poin di mana tiap tokoh mengalami perubahan yang menarik. Helena yang dulunya seorang gadis polos yang naif dan penurut di selang tujuh tahun dia pun berubah menjadi seorang wanita yang pekerja keras, berani, namun tak kehilangan sifat kasihnya yang lembut. 

Carlton, suami Helena ini merupakan gambaran sosok bangsawan pada umumnya, sosok yang hidup mewah, tinggi hati, suka minum, dimanja, keras kepala dan meledak-ledak. Setelah tujuh tahun, seolah merasakan manis pahitnya kehidupan, Carlton menjadi lebih sederhana, lebih tegar, juga mencoba tak mengandalkan siapapun seolah tak ada lagi yang bisa dia percaya.  

Latar waktu ketika menjelang hari Natal ini juga begitu menyejukkan sekaligus menghangatkan. Di saat di mana keduanya mencoba untuk mengakhiri, hal itu justru menjadi pemicu keduanya untuk kembali bersatu menjadi satu keluarga yang utuh. Dan waktu terasa pas sekali, karena hari Natal adalah saat dimana tiap orang akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Dan, setelah tujuh tahun, akhirnya hal itu dapat dirasakan oleh Carlton dan Helena. 

Tentunya, semua berkat Junko Murata sebagai artis komik ini, semuanya terealisasi dengan bagus dan menarik. Baik latar belakang, bangunan, pakaian dan tiap tokoh yang ada, semuanya terlihat bagus. Yang terbaik adalah ekspresi tiap tokoh yang mudah dibaca, sehingga membuat semakin menarik karena alur menjadi lebih mudah dipahami begitu pula latar suasananya yang terasa jelas. 

Sebagai penutup, ada sedikit kesimpulan kecil yang dapat aku ambil.

Masalah tak akan pernah selesai dengan melarikan diri, bahkan tak lekang oleh waktu. Hal terbaik adalah dengan menghadapinya dan menyelesaikannya. 

Tak ada manusia yang tak berubah, jahat tak selamanya jahat. Jadi, penting untuk memberi kesempatan juga memaafkan. Tak akan ada ruginya. Karena selama hidup, manusia akan terus berubah.

Di komik ini, aku kembali diingatkan bahwa keluarga itu memang penting adanya, keluarga adalah yang pertama juga utama dalam hidup. Penting untuk saling menjaga dan menghargai satu sama lain dalam keluarga.

Mungkin masih banyak hal yang bisa kalian temukan selain yang aku dapatkan dalam komik ini. Jadi, alangkah baiknya bila kalian mencoba membacanya sendiri. Karena tak akan ada yang salah dengan membaca. 

Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Have a nice day!

Riz.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *