Veteran perang kerap tidak bisa kembali hidup normal ataupun memiliki masalah ekonomi. Hal ini pulalah yang melanda Earl Stone (Clint Eastwood). Seorang veteran perang Korea yang digambarkan sebagai pria tua yang sudah bercerai, dibenci anaknya, dan memiliki masalah keuangan.
Kakek Earl dan Kisah Hidupnya
Seperti yang kami sebutkan di atas, Earl Stone adalah veteran perang Korea yang hidup sendirian. Sebenarnya masalah keluarga Earl timbul karena dia tidak terlalu peduli dengan keluarganya dan malah memilih untuk membudidayakan bunga lili untuk memperoleh gelar juara petani lili terbaik di mana-mana.
Bisa dibilang Earl terlalu banyak bekerja dan lebih mendahulukan pekerjaannya ketimbang keluarganya. Sampai suatu hari pusat budidaya anggrek miliknya bangkrut karena tidak mengikuti pasar yang kini memanfaatkan internet.
Tidak punya uang dan tujuan, Earl akhirnya memilih pulang ke rumah. Di sana dia mengetahui kalau cucunya hendak menikah dan membutuhkan dana. Selain itu, bukannya disambut, Earl malah mendapat penolakan keras oleh istri dan anaknya. Putus asa karena perlakuan keluarganya Earl kembali ke mobil tuanya.
Saat hendak pergi, salah satu teman cucunya menawari Earl pekerjaan mengemudi dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan bayaran yang sangat bagus. Melihat dirinya merupakan orang tua yang patuh dengan lalu-lintas dan senang bepergian, Earl langsung menerima tawaran tersebut dan pergi ke sebuah bengkel di Meksiko.
Di bengkel tersebut Earl berhadapan dengan preman bersenjata yang memasukkan paket ke dalam mobil Earl. Orang-orang tersebut menjelaskan kalau dia harus menjawab panggilan dari telepon yang diberikan dan langsung membuangnya setelah digunakan.
Pengiriman pertama Earl berjalan tanpa masalah. Ketika tiba di lokasi, dia meletakkan kunci mobilnya di laci dan satu jam kemudian dia kembali untuk mendapatkan bayaran. Ternyata bayarannya sangat bagus, sehingga Earl berniat kembali bekerja dengan orang-orang tersebut.
Pada sisi lainnya, agen DEA Colin Bates (Bradley Cooper) ditugaskan di daerah yang menjadi target paket Earl. Rupanya karir Earl sebagai kurir narkotik, cukup mengganggu DEA. Bila dijumlahkan, dalam sebulan Earl bisa mengantar narkotik hingga satu ton. Jumlah tersebut tergolong luar biasa, mengingat selama ini DEA hanya sanggup mengamankan lima kilo narkotik dalam satu kali penggerebekan.
Film Drama Penuh dengan Pesan Moral
The Mule merupakan drug movie yang mengambil sudut pandang berbeda dan lebih modern ketimbang film lainnya yang beredar di tahun 2018 silam. Film ini sebenarnya mengadaptasi kisah nyata dari Leo Sharp, yang merupakan kurir narkotika veteran perang dunia kedua yang memiliki julukan “El Tata” atau “kakek”.
Akting Clint Eastwood benar-benar mengena, dari gerak-gerik dan ekspresi wajah yang diperlihatkan Clint, kami bisa merasakan pesona seorang kakek tua yang sangat bersahabat tetap memiliki masalah kehidupan.
Rasanya tidak sulit membayangkan kehidupan seorang Earl Stone yang ada di The Mule. Dari seorang veteran perang yang harus menghidupi keluarganya, hingga lupa terhadap mereka dan menjadi orang yang paling dibenci oleh keluarga tersebut.
Bisa dibilang film ini berpesan agar kamu tidak pernah lupa pada keluarga, dan selalu menomor satukan mereka. Sebab sehebat apapun kamu, pada akhirnya kamu akan kembali ke keluargamu. Apalagi saat kamu sudah tua dan tidak memiliki tujuan hidup lain selain menyaksikan anak-anakmu tumbuh besar.
Plot film ini memang tergolong sederhana dan tidak bisa diceritakan begitu saja tanpa memunculkan spoiler. Hasilnya kami tidak akan mengomentari bagian plot terlalu banyak, agar kesenanganmu saat menonton The Mule tidak hilang karena membaca artikel ini. Yang jelas, aksi kucing-kucingan dari Earl melawan DEA berjalan cukup sederhana tapi tetap menarik.
Film The Mule bisa kamu saksikan di bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 30 Januari 2019.