Selamat datang kembali dalam rubrik ulasan musiman ini! Edisi kali ini akan membahas “Toaru Kagaku no Railgun T” atau musim ketiga dari adaptasi anime dari manga “Toaru Kagaku no Railgun“. Musim ketiga ini mulai mengudara di Jepang pada 10 Januari 2020 dan berakhir pada 25 September 2020. Total terdapat 25 episode penayangannya.
Penayangan adaptasi anime “Toaru Kagaku no Railgun T” menjadi salah satu bukti perjuangan para staf produksi anime dari J.C. Staff serta studio pendukung lainnya untuk menyelesaikan proses produksi tanpa harus mengurangi kualitas cerita. Total terdapat empat kali penundaan penayangan musim ketiga ini yang disebabkan oleh pandemi coronavirus yang menghalangi proses produksinya. Tatsuyuki Nagai, sutradara adaptasi anime ini sejak musim pertamanya sudah bertekad untuk menyelesaikan proyek musim ketiganya hingga tuntas. Beruntungnya, slot penayangan di televisi masih bersahabat untuk musim ketiga ini dari Januari hingga September. Sehingga meskipun telat satu musim, penayangannya bisa terjamin hingga episode terakhirnya.
Staf juga dihadapkan dengan perekaman suara yang harus dilakukan lebih dini dari yang dijadwalkan. Hal ini dikarenakan seiyuu karakter Kongou Mitsuko, Minako Kotobuki harus menjalani studi di Inggris pada Februari 2020. Ternyata langkah ini menjadi pilihan terbaik karena Minako harus tetap bertahan di Inggris saat pandemi kian memburuk di Jepang. Satu hal yang disayangkan adalah tak adanya kehadiran Ayumi Fujimura yang menjadi seiyuu Seiri Fuchiyose. Ayumi masih menjalani hiatus sejak April 2019 dan hingga kini belum ada perkembangan. Hal ini membuat kehadiran Seiri dalam musim ketiga Toaru Kagaku no Railgun harus digantikan dengan karakter lain dan menggunakan skenario orisinal. Semoga mbak Ayumi dapat kembali berkarier dari masa hiatusnya.
Beberapa poin yang saya pilih untuk merangkum impresi Toaru Kagaku no Railgun T diantaranya:
Less Original Scenario
Satu hal yang paling terlihat dari Toaru Kagaku no Railgun T adalah minimnya skenario orisinal di setiap episodenya, sehingga penggambaran dalam manga-nya lebih diutamakan. Namun tak ada adaptasi yang pure dari sumber aslinya dan staf harus menggunakan skenario orisinal demi menghubungkan beberapa poin peristiwa ataupun hanya sekedar pengganti karakter atau lokasi demi mengurangi tingkat revisi di post-production.
Seperti di paragraf-paragraf sebelumnya, ada beberapa karakter yang harus diposisikan berbeda atau digantikan posisinya oleh karakter lain karena hambatan seiyuu untuk turun ke dalam musim ketiga anime ini. Sementara skenario orisinal yang dipakai dalam musim ketiga ini didominasi oleh penambahan adegan di tempat lain di luar alur panel manga-nya. Seperti saat Misaka dan Misaka 10032 bertemu dengan Kongou di episode terakhir, Dolly bersama Mitori dan Misaki ke aquarium, dan masih banyak lagi. Beruntungnya add-on semacam ini tidak terlalu berpengaruh dengan jalannya cerita.
C is for Consistency
Setelah mengikuti episode pertama hingga beberapa episode berikutnya, yang saya bisa sanjung dari produksinya adalah kualitas animasinya. Secara konsisten mereka menggunakan animasi 2D untuk beberapa aksi vital dalam ceritanya. Animasi 3D hanya digunakan di beberapa bagian saja, dan tak menguasai sebagian besar adegan pertarungannya. Cukup impresif di tengah banyak penundaan penayangannya
Lalu bagaimana dengan konten di musim ketiga Toaru Kagaku no Railgun? Saya sudah mengantisipasi debut bagi siswa-siswi yang level 5 seperti Kakine dan Gunha. Namun mengesampingkan mereka, hal yang paling menarik di musim ketiga ini adalah banyaknya kubu yang terasa memiliki friksi secara psikis atau fisik, dapat berhubungan satu sama lain seolah itu hal yang normal. Hubungan Misaka dan Misaki yang dari rival menjadi partner in crime, anggota Misaki’s Clique yang kian bersahabat, Scavenger yang secara langsung mulai berbisnis lebih cerdas dengan organisasi yang jadi kliennya, dan yang paling penting, pertemanan Saten dan Frenda. Saya gak mau membahas Saten dan Frenda lebih detail karena beberapa hal. Namun ini terasa melegakan karena setiap karakter disini punya peran penting tersendiri, bahkan yang menggunakan Indian Poker berisi bust upper.
Verdict: Ada yang datang, ada yang pergi
Setiap kehadiran karakter terbaru, kita akan disajikan dengan tewasnya karakter lainnya. Namun jumlah penambahan karakter yang diperkenalkan dalam musim ketiga ini cukup besar. Walaupun mengingat nama karakter terasa sulit, namun saya akan kembali teringat dengan insiden dalam satu arc yang melibatkan satu karakter tertentu. “Ini siapa sih haduh? Lupa namanya“. Kemudian ada flashback pendek yang mengingatkan mereka di peristiwa sebelumnya, dan “Oh, ini Mugino yang punya bombshell body“.
Kalau disuruh milih arc mana yang paling enak diikuti, saya milih “Dream Ranker Arc“. Kemudian bagian “Treasure Hunter App” menjadi titik ternyaman saya menonton musim ketiga ini. Kombo antara Kuroko, Uiharu dan Miyama bisa jadi spin-off atau side story terbaik jika Kamachi-sensei punya niatan lebih untuk membentangkan universe buatannya. Let’s give a quick shoutout to Tatsuyuki Nagai and co.!
Musim keempat Toaru Kagaku no Railgun? Kayaknya perlu menunggu 2-5 tahun lagi demi franchise ini. Tradisi adaptasi jauh-jauh hari memang sudah mendarah daging dengan franchise dengan salah satu universe ter-ribet selain Kyoukaisenjou no Horizon ini. Saya pun tak heran jika musim keempat sudah diumumkan lebih cepat daripada Index yang musim sebelumnya dikebut adaptasinya. Semoga tidak perlu ada pembabatan konten di musim keempatnya (jika ada).
Baiklah itu saja ulasan dari anime Toaru Kagaku no Railgun T yang berakhir penayangannya dalam tiga musim tahun 2020. Beruntungnya mereka (staf produksi) tidak memiliki masalah produksi di musim panas lalu, sehingga musim ketiga ini tidak tayang hingga akhir tahun 2020. Untuk berikutnya, saya merencanakan ulasan lain dari anime yang sempat saya tonton hingga akhir episode. Nantikan ulasan saya dan staf lainnya dalam waktu dekat (dan juga jauh).