[Review] Undangan Pesta Dansa Sang Atasan

Posted on

Komik klasik yang berputar di sekitar dunia Fashion Design ini bercerita tentang Alice, seorang gadis muda yang bercita-cita untuk menjadi pemilik butik Fashion terkenal.

Selama ini, usaha kecil-kecilan Alice dijalani bersama sahabatnya dengan telaten dan biasa saja. Hal itu berubah ketika Cameron, sahabat (dan gebetan) lama Alice kembali setelah dua belas tahun dan meminta bantuannya untuk mengikuti sebuah acara besar perusahaannya. Sayangnya Jenny, sahabat Alice yang seharusnya mengatur acara milik Cameron tiba-tiba mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan.

Hal ini membuat semua orang yang berada dalam acara itu menjadi khawatir, karena acaranya akan dilaksanakan dalam tiga minggu. Alice menjadi sedih karena kalau acara itu dibatalkan, ia akan kehilangan peluang untuk usahanya. Meskipun begitu, Cameron masih memiliki harapan karena berfikir acara itu masih bisa diselamatkan jika Alice bisa menggantikan pekerjaaan Jenny. Awalnya, Alice yang merasa tidak berpengalaman merasa ragu untuk menyetujuinya karena ini adalah acara besar, tapi Cameron terus mendorongnya karena ia tak memiliki orang lain yang dapat dipercaya. Dan seperti itu, Alice akhirnya menyetujui tawaran Cameron untuk menggantikan Jenny.

Untungnya, sifat Alice yang pantang menyerah membuatnya berhasil mengawasi para peserta sekaligus karya yang akan dipertunjukkan dalam acara itu.
Sementara itu, bekerja sama setiap hari juga memberi peluang bagi Alice dan Cameron untuk berinteraksi dan menjadi semakin dekat, yang berakhir membuat Cameron mulai menyadari perasaannya pada Alice.

Namun, lagi-lagi sebuah masalah kembali muncul. Pada saat peragaan busana, salah satu model mengalami keracunan dan hanya Alice sendirilah yang bisa menggantikannya. Cameron terkejut melihat Alice yang turun sendiri ke dalam peragaan busana itu, dan hatinya tergerak melihat perjuangan Alice. Ia kemudian berfikir untuk memberikan Alice sebuah hadiah sebagai ganti hadiah yang diberikan gadis itu untuknya.

Namun ditengah semua harapan itu, tiba-tiba Alice melihat Cameron bersama seorang wanita cantik seusai acara.
Akankah cinta mereka pada akhirnya bersatu kembali?

—————————-
Secara teknis, pembawaan cerita komik ini memiliki flow yang enak dinikmati. Tidak terlalu buru-buru, dan tidak juga membosankan. Setiap lembar membawakan dialog yang santai dan menyenangkan, dibungkus dengan visual yang indah. Art yang ditampilkan juga terlihat soft dan tidak lebay, dengan detail yang digambar dengan hati-hati dan pada tempatnya.
Saya rasa itu menjadi salah satu kelebihan komik ini, dimana beberapa komik shoujo atau romance dibuat dengan blink- blink yang berlebihan dan pembawaan karakter atau temper yang agak tidak masuk akal.

Beberapa konflik kehidupan yang tidak asing dan sederhana muncul secara bergantian dan diselesaikan dengan rapi satu persatu, tidak tumpang tindih sampai membuat stress pembaca.
Hal itu menjadi salah satu point untuk membangun karakter Alice, yang dengan bantuan orang-orang di sekitarnya berhasil melewati masalah yang datang untuknya.

Kedua karakter utama, baik Alice maupun Cameron memiliki alasan yang ‘reasonable’ untuk menunjukkan perbedaan mereka. Dan dalam serial ini, kamu tidak perlu khawatir Cameron akan menjadi karakter yang ‘nyolot’ atau ‘jutek’. Karena walaupun terlihat galak, Cameron adalah seorang laki-laki yang ramah dan sweet.

Hal itu ditunjukkan saat Alice dan Cameron mendapat saat- saat romantis berdua di tengah kesibukannya, dari Cameron yang menyelamatkan Alice dari mantan pacarnya hingga Cameron yang mencoba pakaian-pakaian yang disiapkan Alice untuknya di acara nanti. Romansa cinta mereka terbangun sedikit demi sedikit, yang akhirnya berakhir menyatukan perasaan mereka berdua saat Cameron menceritakan masa lalunya dulu.

Selain Alice dan Cameron, terdapat support karakter lain seperti Jenny dan Coreen memiliki peran yang cukup penting dalam pembangunan setting komik ini.
Mereka menjadi support yang menyemangati dan membantu Alice di setiap tantangan yang harus dihadapinya.

Komik yang ditulis oleh Fiona Harper dan digambar oleh Fusako Wazumi ini memiliki genre Pure Romance dengan tema yang sepintas pasaran,
tapi dengan cara menyajikannya yang apik, jangan terkejut jika kamu tiba-tiba sudah berada di akhir cerita.

Alih-alih bikin stress karena male leadnya bikin kesal, Komik wholesome ini justru membuat ketagihan dan bisa menjadi mood booster agar kamu berjuang seperti Alice,
menjadikan komik klasik ini worth read!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *