Review Wonder Park, Kisah Taman Hiburan yang Dimulai dari Imajinasi

Posted on

Wonder Park berangkat dari ide bagaimana kalau sebuah taman hiburan dibuat berdasarkan imajinasi anak-anak dan menghubungkannya dengan peran ibu dalam kehidupan sang anak. Ide inilah yang nantinya menjadi penggulir cerita utama Wonder Parkyang menjadikan June (Brianna Denski) sebagai sang kreator taman hiburan imajinatif bernama Wonderland.

Pembuatan Wonderland

Sejak berusia 5 tahun, June punya imajinasi tentang taman impian bernama Wonderland. Taman tersebut memiliki pengelola berupa hewan-hewan lucu seperti, beruang biru bernama Boomer (Ken Hudson Campbell), babi hutan bernama Greta (Mila Kunis), landak bernama Steve (John Oliver) dan berang-berang bersaudara bernama Gus (Kenan Thompson) dan Cooper (Ken Jeong). Wonderland bisa sangat maju dan menarik berkat ide dan inovasi yang dilakukan Peanut (Norbert Leo Butz), seekor simpanse, dengan spidol ajaibnya.

Ketika June punya imajinasi tentang wahana baru di Wonderland, dia akan mengatakannya kepada sang ibu. Keduanya kemudian akan membisikkan ide itu ke telinga boneka simpanse milik June bernama Peanut. Di dunia imajinasi June, Peanut berubah menjadi simpanse sungguhan yang mengelola Wonderland.

Bersama sang ibu, June kemudian membuat Wonderland mini yang merupakan representatif dari wahana-wahana yang pernah dia buat di Wonderland. Sayang, kebahagiaan June tidak bertahan lama. Sang ibu sakit dan mengharuskannya mendapatkan perawatan di rumah sakit yang jauh dari rumah.

Sejak saat itu, dunia imajinasi June mulai runtuh. Dia tidak lagi membangun atau percaya pada Wonderland. Dia mengemasi semua wahana dan boneka-bonekanya. Dia bahkan secara sengaja membakar cetak biru Wonderland.

Suatu hari, June diantar ayahnya untuk pergi ke kamp matematika bersama teman-teman sekolahnya. Namun, di tengah-tengah perjalanan, June tiba-tiba merasa khawatir dengan kondisi ayahnya yang dia tinggal sendirian di rumah. Dia pun memutuskan untuk segera kabur dari kamp itu.

Ketika hendak pulang ke rumah, June tiba-tiba masuk ke sebuah hutan. Tak disangka, di hutan itu, dia melihat Wonderlandnya menjadi kenyataan. Sayang, tempat itu sudah hancur. Tak ada lagi keceriaan dan kebahagiaan yang semula hadir saat June masih membuat wahana bersama sang Ibu.

Penuh Imajinasi

Wonder Park adalah tontonan ringan yang menarik untuk disaksikan bersama anak atau keluarga. Film ini memiliki banyak pesan moral di sana-sini. Selama kurang lebigh 85 menit, penonton akan disuguhi kisah yang menarik dan menyentuh, plus kekuatan imajinasi yang diwakilkan dengan gambar-gambar menarik dan warna-warna cerah.

Wonder Park memiliki banyak momen emosional yang dihadirkan dengan gamblang saja tanpa tedeng aling-aling. Berkali-kali June memperlihatkan rasa sedihnya, terutama ketika harus berpisah dengan sang ibu. Kemudian saat June mengetahui kalau Wonderpark hancur karena perbuatannya sendiri.

Intinya kamu akan menemukan kalau Wonder Park itu merupakan film animasi anak-anak yang cukup komplit. Sebab kamu juga akan merasakan sedikit emosi di sana-sini plus tuntutan tanggung jawab akan segala perbuatan yang kamu lakukan. Selain itu, film ini pun juga menghibur melalui tingkah polah konyol para hewan yang menjaga Wonderland.

Walaupun film ini memiliki durasi yang pendek, keceriaan, keriangan, kegembiraan yang dicampur dengan momen emosional yang menyentuh ini membuat Wonder Park menjadi tontonan keluarg yang layak untuk ditonton di akhir minggu nanti.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *