Seorang dokter asal Jepang, Dr. Tetsu Nakamura menjadi korban penyerangan pada konflik yang berlangsung di negara Afghanistan pada hari Rabu (4/12).
Dr. Tetsu Nakamura merupakan seorang dokter ahli medis dari Jepang yang bertolak menuju Afghanistan dan Pakistan di tahun 1980an dan bekerja di sebuah klinik untuk merawat para pasien pengidap kusta.
Nakamura meninggal dalam usia 73 tahun dalam sebuah insiden penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata ketika ia hendak pergi menuju Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar, Afghanistan Timur. Selain Nakamura, ada lima anggota staf lainnya yang tewas dalam insiden ini.
Sebelumnya, Nakamura sempat dilarikan ke rumah sakit Nangarhar untuk dilakukan operasi, namun Nakamura menghembuskan nafas terakhirnya ketika hendak dibawa menuju bandara untuk diterbangkan ke fasilitas medis di pangkalan militer Amerika di Bagram yang lebih memadai.
Kasus Dr. Nakamura menjadi kasus terbaru dalam rangkaian serangan yang ditujukan pada pekerja kemanusiaan di Afghanistan setelah sebelumnya seorang asal Amerika yang bekerja untuk PBB tewas dalam sebuah ledakan yang menimpa kendaraannya di ibu kota, Kabul.
Pembunuhan Dr. Nakamura sangat brutal, kematiannya menimbulkan sebuah guncangan duka dan kesedihan bagi warga Afghanistan juga mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Taliban membantah telah terlibat, kata seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Serangan itu terjadi ketika Departemen Luar Negeri mengumumkan duta perdamaiannya, Zalmay Khalilzad yang ditugaskan untuk memenuhi agenda politik dengan Presiden Trump.
Semasa hidupnya, Dr. Nakamura dikenal sebagai tokoh yang menginspirasi bagi sekitar terutama di wilayah Khewa yang merupakan sebuah distrik di Nangarhar dimana wilayah tersebut menjadi tempat mengabdi sebagian besar anggota organisasi Peace Japan Medical Service. Kematian Dr. Nakamura membuat warga terpukul atas kepergiannya.
“Dia (Dr. Nakamura) menunjukkan kepada kita (arti) kehidupan, ia membantu membangun tanah (desa) kita. Dia adalah pemimpin bagi Kami” kata Hamidullah Hashemi, warga Khewa. “Saya merasa mereka telah membunuh anggota keluarga terdekat saya” tuturnya.
Featured image: Aljazeera
The post Seorang Dokter Asal Jepang Tewas Dalam Penyerangan Yang Terjadi di Afghanistan appeared first on Japanese Station.