Serangan Beruang Marak, Pemerintah Prefektur di Jepang Giatkan Patroli

Posted on

Serangan beruang kini makin marak di Jepang, terutama di Prefektur Fukui, Akita, Miyagi dan Yamagata. Laporan dari warga terkait kerusakan tempat tinggal serta cedera akibat dari serangan beruang kian membludak. Untuk merespon masalah ini, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mencanangkan sistem laporan bagi para warga lokal terkait serangan beruang. Pihak pemerintahan prefektur juga mulai menggiatkan patroli demi menjaga keamanan.

Dari catatan Pemerintah Prefektur Fukui, pada tahun ini serangan beruang telah melukai 12 orang dan puluhan laporan vandalisme di perumahan warga. Yang paling terkini pada 28 Oktober lalu, seorang pria berusia 55 tahun yang diserang beruang di parkiran rumahnya. Ia baru memakirkan mobilnya dan berjalan ke pintu rumah, namun tiba-tiba seekor beruang menyerangnya. Ia menderita luka cakar di bagian betis kaki kanannya. Beruang tersebut sempat kabur, namun ditemukan warga sedang duduk di garasi di samping rumah korban. Beruntungnya polisi langsung datang dan mengamankan lokasi.

Kepolisian Fukui mengamankan TKP

Sementara itu di Prefektur Akita, para petani disana melaporkan keluhan terkait beruang yang memakan produk agrikultur mereka. Sejak bulan Juli lalu, jumlah laporan telah mencapai 61 kasus. Media NHK melaporkan bahwa 59 dari 61 kasus ini terjadi di daerah pinggiran kota. Produk agrikultur yang terkena dampak ini seperti apel, kastanya, dan anggur. Pemerintah Prefektur Akita juga melaporkan bahwa per 27 Oktober, serangan beruang telah melukai tujuh orang dan satu orang meninggal dunia pada tahun ini.

Tak hanya warga, produk agrikultur juga menjadi sasaran para beruang

Di Prefektur Miyagi tepatnya di Kota Sendai, sejumlah beruang diketahui terlihat di lingkungan dekat sekolah dasar. Banyak guru dan orang tua yang melaporkan bahwa mereka melihat beruang berjalan di kawasan perumahan dan sekolah, tepatnya di Distrik Aoba dan Izumi. Pemerintah Kota Sendai mencatat bahwa sejak April 2020, laporan warga terkait beruang yang muncul di perumahan mencapai 286 kasus. Angka ini naik 100 kasus di periode tahun lalu. Kepala Divisi Simbiosis Lingkungan Kota Sendai menjelaskan, “Kami mengetahui bahwa banyak pengamatan (beruang) di area urban yang membahayakan para warganya”.

Dalam skala nasional, terdapat 13.670 kasus serangan beruang sejak April 2020 hingga September 2020. Angka ini menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pemerintah pusat juga menginstruksikan pemerintah masing-masing prefektur untuk menjalankan pencegahan untuk mengurangi jumlah kasus ini.

© NHK

Sumber: NHK (1, 2, 3, 4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *