Setahun sudah berlalu sejak insiden pembakaran Studio 1 Kyoto Animation terjadi. Pihak KyoAni hari ini juga menggelar acara penghormatan untuk para korban kebakaran. Acara penghormatan ini dilakukan secara langsung di lokasi Studio 1 yang sudah diratakan dengan tanah. Sejumlah perwakilan keluarga korban dan orang terkait dari KyoAni hadir dalam acara ini. Sebuah video penghormatan juga dirilis di kanal YouTube KyoAni pada pukul 10:30 lalu.
Mengenang Korban
Acara Penghormatan Korban Kebakaran Kyoto Animation ini digelar dengan hikmat pada pukul 10:30 Sabtu ini (18/07). 85 undangan dari 30 keluarga korban, 9 undangan dari pihak studio, dan sejumlah personil keamanan hadir dalam acara ini. Dibuka dengan sambutan oleh perwakilan studio, Hideaki Hatta. “Para kreator bertalenta dari seluruh Jepang masa depannya raib seketika. Kami (masih) dalam kesedihan setelah satu tahun berlalu. Saya telah bekerja keras dengan para rekan-rekan untuk membuat sebuah karya. Kami akan selalu mengingat hal tersebut dalam diri kami. (Dan) hati kami akan selalu bersama teman-teman kita.”
Acara penghormatan korban Kyoto Animation ini seharusnya juga dihadiri oleh para penggemar di lokasi yang sama. Namun demi menekan angka penyebaran pengidap infeksi coronavirus, maka acara digelar secara privat. Beberapa minggu yang lalu, pihak KyoAni juga sudah memberikan peringatan bagi penggemar untuk tidak datang ke lokasi tersebut pada hari ini. Namun menurut pantauan media Jiji, sejumlah penggemar datang ke lokasi dengan jumlah yang tidak banyak.
Klaim Plagiarisme
Sementara itu di tempat lain, Shinji Aoba, pelaku pembakaran Studio 1 Kyoto Animation kembali membuat klaim terkait plagiarisasi karyanya. Plagiarisme yang ia sebut ini terkait dengan novel “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu” karya Ayano Kotoko. Aoba menyebut kepada pihak yang menginterogasinya bahwa plagiarisme yang dimaksud terdapat pada bagian adegan dari novel tersebut. Dalam adaptasi anime yang diproduksi oleh Kyoto Animation, Aoba menyebut terdapat sekitar 2,5 menit adegan yang mirip dengan novel karangannya. Klaim ini menunjukan bahwa plagiarisme yang dimaksud tidak mencangkup keseluruhan novel, melainkan sebagian kecil dari novel tersebut.
Novel “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu” merupakan pemenang kategori Special Judge Award dalam kompetisi Kyoto Animation Award yang diselenggarakan pada tahun 2016. Perusahaan berperan sebagai penerbit dari novel yang kini sudah terbit sebanyak dua volume tersebut. Ayano Kotoko menjadi pengarang cerita novelnya, dan Chinatsu Morimoto menjadi ilustrator novelnya.
Menurut pihak berwajib, Aoba telah mengirimkan berbagai karya tulisan menuju Kyoto Animation bertemakan kehidupan sekolah. Namun karya-karyanya tersebut dikalahkan dalam kompetisi yang diselenggarakan Kyoto Animation. Setelah menonton penayangan anime “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu“, ia mengakui gusar terhadap plagiarisme yang diperlihatkan dalam karya tersebut. Ia juga mengklaim bahwa tak hanya serial Tsurune saja yang ia anggap telah menjiplak karya buatannya. Namun pihak berwajib tidak menjelaskan lebih jauh karya lain apa yang dimaksud.
Kini Aoba mendekam dalam tahanan dan tengah dimonitor perkembangan kesehatan mental dan fisiknya selama tiga bulan. Penahanan monitoring ini masih dapat diperpanjang , begitu juga dengan investigasi terkait insidennya. Periode penahanan monitoring ini akan berakhir pada 10 September 2020. Pengadilan Distrik Kyoto akan segera menggelar sidang vonis terhadap Aoba setelah melewati masa penahanan tersebut.
Bangkit dari Reruntuhan
Insiden pembakaran Studio 1 Kyoto Animation yang terjadi 18 Juli 2019 telah menewaskan hingga 36 jiwa dan 33 korban luka-luka. Insiden ini juga menjadi insiden terburuk di Jepang sejak insiden kebakaran Myojo 56 di Shinjuku pada tahun 2001 yang menewaskan 44 jiwa. Hideaki Hatta, presiden Kyoto Animation kemudian membuka kantung donasi melalui rekening perusahaan mulai 23 Juli hingga 27 Desember 2019. Bantuan kemudian datang dari berbagai penjuru dunia kepada Kyoto Animation dan total dana yang terkumpul mencapai 3,3 miliar yen dalam rekening tersebut. Sejumlah pihak mulai dari lembaga pemerintahan, kedutaan besar, korporasi hingga figur publik turut menyumbang ke rekening tersebut, namun ada juga yang secara terpisah.
Beberapa penyumbang yang sudah diumumkan ke publik lokal Jepang seperti Key (Visual Art’s), Kadokawa, SHAFT, Sunrise, Bandai, Makoto Shinkai, Aki Toyosaki (seiyuu), Yoshiki X Japan, Animate, Crunchyroll, Walt Disney, Trigger, Aniplex, dan masih banyak lagi. Dari dunia internasional, nama Justin Trudeau dan Tim Cook juga ikut andil dalam donasi tersebut.
Sementara itu di lokasi Studio 1 pada November 2019, Kyoto Animation bersama stakeholder setempat memutuskan untuk meruntuhkan gedung dan berencana untuk membangun taman atau monumen memorial di tempat tersebut. Proses peruntuhan dan pembersihan tersebut selesai pada April 2020, namun rencana pembangunan taman atau monumen memorial harus dibatalkan dikarenakan kekhawatiran dari warga setempat. Hingga kini, lokasi tersebut masih dikosongkan dan belum ada rencana terbaru dari pihak Kyoto Animation.
Namun dari semua itu, produksi animasi yang menjadi bidang utama dari Kyoto Animation harus mengalami penundaan berulang kali. Mulai dari proyek film “Gekijouban Violet Evergarden“, episode keempat serial “BEM“, dan juga rencana produksi proyek terbaru anime “Hibike Euphonium” yang berfokus pada tahun ketiga Kumiko.
Harapan untuk kembali bergerak bagi Kyoto Animation sudah tercium sejak mereka mengumumkan bahwa 27 dari 33 korban luka telah kembali bekerja pada Oktober 2019. Mereka juga membuka kembali pendidikan animator dan seni latar belakang pada November 2019. Meskipun tidak berada di studio utama yang tengah diruntuhkan, KyoAni masih bergerak di empat studio lainnya termasuk kantor utama.
Hideaki Hatta, presiden Kyoto Animation juga menjawab pertanyaan wartawan terkait rencana produksi studio berikutnya, “Beberapa hal krusial dapat dikerjakan dalam jangka waktu satu tahun atau bahkan dua tahun, namun kami ingin merencanakan proyek kami sendiri”. Hatta juga menambahkan bahwa ia termotivasi untuk memproduksi karya orisinal kembali.
Tentunya akan membutuhkan waktu untuk memulihkan segala hal yang telah hilang. Namun dengan personil baru yang mulai direkrut dan juga pengarahan yang tepat dari manajemen, kita tak akan lama lagi melihat karya terbaru mereka. Dukungan masih membanjiri media sosial dan juga dunia nyata. Semoga studio kesayangan kita satu ini dapat kembali menjalankan aktifitas mereka seperti semula.
Sumber: Jiji (1, 2), Kyoto Shimbun (1, 2), Kyoto Animation (1, 2)