Dari Fullmetal Alchemist dan Eureka Seven sampai Hisone & Masotan dan My Hero Academia, studio Bones yang didirikan oleh karyawan veteran Sunrise, Masahiko Minami pada tahun 1998 terus memberikan anime baru ke dunia. Karya mereka terus mempesona para fans dari tahun ke tahun.
Kenapa karya Bones berkuaitas tinggi dan menakjubkan? Kenapa mereka terus menantang berbagai media ekspresi yang berbeda? Tokyo Otaku Mode duduk bersama pendiri sekaligus CEO studio Masahiko Minami untuk mendiskusikan sejarah serta proses produksi studio.
■ Permulaan Studio: Tempat Dimana Kami Bisa Bekerja Lebih Bebas Dengan Skala Lebih Besar
—Tolong beritahu bagaimana Bones dimulai. Anda membuka studio pada 1998, tapi apakah ada dorongan untuk keluar dari Sunrise dan membuka studio sendiri?
Minami: Tidak ada keputusan yang dibuat. Saya Cuma mengikuti arus. Saya tidak merasakan keinginan untuk memulai bisnis. Usia saya pada saat itu antara 36-37 tahun.
—Usia yang cukup muda.
Minami: Rasanya begitu. Tepat setelah paruh pertama Cowboy Bepop selesai tayang di TV Tokyo dan kami berpikir harus melakukan apa untuk seri penuhnya (Baru 13 episode tayang waktu itu, keseluruhan 26 episode tayang di musim gugur di WOWOW). Saya ingin mencoba hal baru dengan tim animator yang sudah lama bekerja dengan saya. Tentu hal itu bisa dikerjakan di Sunrise namun kami ingin tempat dimana kami bisa bekerja lebih bebas dan lebih besar. Setelah diskusi dengan staf, yang meliputi Hiroshi Osaka (Desainer & Animator. Salah satu tim G-Gundam. Meninggal 2007 kemarin) dan Toshihiro Kawamoto (Sutradara Cowboy Bebop, Noragami, Gundam 0083: Stardust Memory), kami memutuskan untuk membuat tempat baru.
Saya pikir ada alasan lain juga, tetapi tidak satupun merupakan masalah besar. Waktu dan cara berpikir kami yang datang dari mengerjakan judul dari usia 30 hingga usia 36 atau 37 baru saja menyatu. Ini sangat sulit.
—Apa anda menghadapi banyak tantangan?
Minami: Saya sering ditanya, “Apakah enak membuka Bones?” Tapi saya akan selalu menjawab, “Tidak. Cuma sulit saja. ”Pada awalnya, tidak ada perusahaan sewa yang mau meminjamkan kami apa pun. Hanya menyewa mesin fotokopi saja sangat sulit. Saya juga tidak bisa menyewa mobil. Ada toko mobil bekas di lingkungan saya, dan karena saya berhubungan baik dengan pemiliknya, saya dapat membeli mobil. Dia memiliki Toyota Starlet bekas dan Daihatsu Charade seharga 250.000 yen, sudah termasuk inspeksi kendaraan, namun saya terus memintanya untuk menurunkan harga karena status finansial saya buruk.
—Apa Anda merasa tegang dengan pekerjaan berikutnya?
Minami: Tidak juga (tertawa). Hanya perlu mencari tempat, mulai bekerja, dan mencari tahu bagaimana membuat judul berikutnya.
Pertama, kami mengerjakan film untuk Escaflowne serta film Cowboy Bebop. Kami mulai dengan menerima pekerjaan pada dua judul besar dari Sunrise, sehingga selama waktu itu kami mulai benar-benar membangun perusahaan.
Saya benar-benar diberkahi oleh bantuan yang saya terima dari orang-orang di sekitar kami, seperti anggota komite produksi, pencipta karya asli, jaringan TV, dan para agen.
Salah satu karya paling awal kami adalah Angelic Layer, seri buatan CLAMP, yang merupakan kreator yang sangat populer. Angelic Layer diterbitkan di majalah manga Shonen Ace oleh Kadokawa Shoten (sekarang dikenal sebagai KADOKAWA), dan Shinichiro Inoue (CEO Kadokawa) meminta saya untuk mengerjakannya.
Ketika saya mengerjakan judul itu, saya memiliki keinginan besar untuk mengerjakan sesuatu yang orisinal, jadi saya memikirkan itu pada saat yang sama.
—Anda ingin bekerja dalam skala besar, tetapi setelah Bones dibuka, Anda juga bekerja pada judul yang ditujukan untuk anak-anak seperti Hiwou War Chronicles dan manga shoujo.
Minami: Kami tidak berencana untuk menjadikan Hiwou acara anak-anak dan ceritanya sebenarnya cukup berat. Karakternya dirancang oleh Osaka, tetapi kami memutuskan untuk menggunakan desain yang mudah digerakan untuk animasi.
Banyak karya manga shojo kami yang dilakukan dengan kerja sama Hakusensha, seperti Ouran Host Club dan Akagami no Shirayukihime
—Anda menghasilkan seri seperti Cowboy Bebop, Gundam 0083, dan Escaflowne saat di Sunrise. Dari itu, Bones punya reputasi sebagai pembuat seri yang lebih dewasa, tetapi sebenarnya, variasi judul Bones adalah kekuatannya.
Minami: Animasi adalah salah satu jenis ekspresi visual, dan kami memutuskan menggunakan animasi yang digambar tangan untuk mengekspresikan diri dengan bebas. Awal dari kami terletak pada kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk setia pada genre tertentu. Kami sering diberi tahu bahwa kami ahli dalam seri aksi atau kami memiliki banyak seri orisinal, tetapi itulah mengapa kami percaya pada luasnya ekspresi visual yang bisa dilakukan oleh animasi.
—Seri apa yang sangat berarti bagi Anda sebagai produser?
Minami: Saya selalu ditanyakan ini, tapi tidak ada yang bisa saya tunjuk. Namun demikian, ada judul yang menjadi titik balik bagi saya, seperti film Cowboy Bebop. Ini adalah judul Sunrise, tapi itu adalah judul yang memulai perusahaan ini dan itu adalah hal besar yang membuat penggemar di seluruh dunia mendukung kami sejak saat itu.
*RahXephon* adalah tantangan besar, karena itu adalah seri orisinal yang dibuat oleh perusahaan baru. Setelah itu, ada WOLF’S RAIN, tetapi titik balik besarnya adalah Fullmetal Alchemist. Tidak hanya itu adalah usaha besar, tetapi juga ditayangkan secara nasional pada jam 6 sore pada hari Sabtu, segmen waktu yang sangat berharga. Seri ini juga sangat populer di luar negeri.
Ini adalah judul yang memungkinkan saya untuk bertemu Kouji Taguchi dari Square Enix dan Seiji Takeda dari Mainichi Broadcasting. Saya bekerja di tim bersama Hideo Katsumata dan Ryo Oyama, yang masih di Aniplex, bukan Avex Pictures, tempat mereka sekarang. Fullmetal Alchemist adalah judul yang dibuat melalui koneksi pribadi, bukan yang korporat.
— Eureka Seven adalah seri besar yang cukup panjang
Minami: Eureka Seven adalah seri orisinal yang memiliki 50 episode dalam satu tahun. Sulit untuk membuat judul pada skala itu, dan anime juga disiarkan pada pukul 7 pagi pada hari Minggu. Selain Sunrise, saya tidak berpikir ada studio lain yang telah membuat mecha dalam skala sebesar itu.
■ Di Bones, Animator Dapat Melimpahkan Ekspresi Kreatif dan Tujuan Mereka ke Dunia
—Apa alasan dibalik kesuksesan Bones?
Minami: Apakah kita sukses? (tertawa) Kami akan mencapai ulang tahun kedua puluh pada bulan Oktober. Jika Anda menghitung semua judul yang kami buat selama periode itu, ada sekitar enam puluh seri. Saya pikir itu luar biasa.
—Itu nomor yang luar biasa.
Minami: Ada judul yang menjadi sangat populer, beberapa yang populer, dan beberapa yang tidak membuat gelombang sama sekali, tapi itu hanya hasilnya. Fans menyukai setiap judul dan menerima semuanya. Mungkin sedikit aneh bagi saya untuk mengatakan ini, tetapi saya percaya bahwa enam puluh judul itu mencapai pemirsa kami dan menunjukkan mereka sudut pandang yang berbeda, serta daya tarik dan potensi anime. Itu adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan saya dengan jujur dan sederhana.
– Mungkin ada kesalahpahaman tentang kata “kesuksesan.” Ini bukan tentang ukuran perusahaan, tetapi lebih bahwa semua judul Anda memiliki sentuhan unik Bones di dalamnya, serta kesan bahwa filmografi Anda penuh judul yang semua orang tahu.
Minami: Saya senang mendengarnya. Ada video 17 menit yang mencantumkan semua 60 judul. Itu diputar di sebuah acara di Jerman, yang sangat menyenangkan. Setiap judul mendapat sekitar 10 hingga 20 detik. Saya senang dengan penonton ketika saya melihat mereka tersusun seperti itu. Saya pikir sangat penting bahwa setiap judul telah diterima oleh pemirsa.
—Mengapa Anda dapat membuat seri yang sangat bagus? Bagaimana Bones diisi dengan staf produksi yang berbakat?
Minami: Bukankah karena ada kesempatan untuk melakukan apa pun yang Anda inginkan? (tertawa) Animator dan sutradara ingin menciptakan anime. Saya pikir alasan mereka bekerja dengan kami adalah karena mereka berpikir mereka dapat melepaskan hasrat dan tujuan kreatif mereka kepada dunia.
Misalnya, Takuya Igarashi adalah sutradara yang selalu ingin mengerjakan anime mecha orisinal. Pertama, ia bekerja di Ouran High School Host Club dan Soul Eater, keduanya adaptasi, sebelum ia menciptakan judul terkenal, Star Driver.
Ketika dia mengerjakan judul kami, dia dapat berinteraksi dengan staf yang bekerja dalam seri aksi dan mecha yang membantu merencanakan bagaimana membuat judul berikutnya. Jika butuh 6000-7000 video untuk dibuat, dia bertanya bagaimana cara menggunakannya sehingga mereka akan merefleksikannya dalam animasi. Sejak awal, ia merencanakan gaya seni dan pewarnaan untuk menunjukkan bagaimana animasi akan dihasilkan dan membagikannya kepada para produser. Saya pikir dia mampu mengumpulkan tim yang sangat bagus.
Saya sudah bisa mendengar para sutradara minta saya untuk diam (tertawa). Saya merasa akan terus membuat seri seperti itu.
Saya yakin staf produksi juga merasakan hal yang sama. Akumulasi tugas itu adalah bagaimana sebuah judul menjadi nyata.
—Bagaimana anda menentukan dan merencanakan sebuah judul?
Minami: Kami membahas apa yang ingin dibuat oleh tim produksi dan staf. Yang paling penting dalam perencanaan adalah untuk mencari tahu judul seperti apa yang kita ingin dilihat penonton dalam satu atau dua tahun ke depan ketika akan tayang.
Produser memutuskan apakah mereka ingin membuat cerita orisinal atau adaptasi, dan cerita seperti apa yang ingin mereka sampaikan. Ketika perencanaan dimulai, kami mulai membuatnya sambil memikirkan apa yang hilang atau menambahkan hal-hal baru seperti drama.
—Apakah ada yang sering Anda dengar dari para sutradara atau animator?
Minami: Itu tergantung pada judul, meskipun saya sering ditanya, “Apa yang kamu bilang?” Ketika kami mengerjakan Mob Psycho 100, saya bertanya kepada sutradara, Yuzuru Tachikawa, dan desainer karakter, Yoshimichi Kameda, untuk membuat animasi terasa mewah. Kameda menjawab, “Mewah?!” (tertawa)
Karena saya mengatakan itu, di anime setiap kali ada konflik kekuatan psikis, efeknya berkilau. “Wow, itu benar-benar terasa mewah.” Itu sebenarnya bukan yang saya inginkan (tertawa).
Saya juga berbicara banyak dengan para sutradara tentang kisah-kisah orisinal.
—Setelah melakukan ini selama bertahun-tahun, dapatkah Anda memberi tahu judul-judul apa yang akan menjadi populer?
Minami: Itu bukan tujuan kami. Ini seperti kebijakan kami. Namun, kreator adalah staf kami, jadi saya pikir area produksi dan masing-masing studio dalam Bones masing-masing memiliki perbedaan mengenai itu.
—Bagaimana dengan para produser?
Saya pikir saya rewel. Saya sering bertanya banyak tentang keseimbangan, seperti tentang anggaran, media apa yang digunakan untuk judul, dan bagaimana cara merilisnya. Bahkan jika saya mengatakan saya ingin membuat sesuatu yang orisinal, itu saja tidak akan membuat siapa pun berinvestasi. Kami membuat acara TV, tetapi ada juga streaming online, OVA, dan film. Kami perlu menjelaskan berapa biaya setiap judul dan bagaimana anggaran akan didistribusikan. Sutradara dan produser menyusun seluruh judul, jadi pertama, sebagai produser, kita perlu memutuskan cerita seperti apa yang ingin kita buat.
■ Setiap Studio Dalam Perusahaan Menciptakan Serl Unik. Itu yang Membuatnya Menarik
—Tolong beritahu saya tentang organisasi studio.
Minami: Kami memiliki lima studio, dinamai dari A hingga E. Setiap studio bertanggung jawab atas judul yang terpisah. Studio terbaru, E, saat ini bertanggung jawab atas Eureka Seven: Hi-Evolution, serial film yang sudah lama berjalan, jadi kami membuat studio hanya untuk judul itu.
Setiap studio bekerja pada judul yang berbeda setiap tahun dan staf juga berubah, jadi kami pikir kami tidak dapat memasukkan film Eureka ke dalam sistem yang ada dan akhirnya menambahkan studio baru.
—Apakah studio di sekitar gedung utama?
Minami: Sebagian besar ada di sini. A, B, C, dan D ada di sini, tetapi E ada di tempat lain. Lantai pertama dari bangunan utama memiliki studio A dan D dan lantai kedua memiliki B dan C.
Ini adalah satu perusahaan, tetapi setiap studio memutuskan judulnya sendiri yang pada lalu dibuat dengan karakteristik produser. Saya pikir itu menarik, jadi kami berencana untuk terus bekerja dengan cara ini.
—Apakah gaya gambar atau selera berubah tergantung pada studio?
Minami: Ada perbedaan dalam animasi yang diinginkan oleh produser dan sutradara. D studio saat ini dipimpin oleh Mari Suzuki, produser wanita, dan mereka mengerjakan Bungo Stray Dogs. Ini adalah anime yang pasti memiliki feminitas. Misalnya, jika Bungo Stray Dogs dibuat oleh studio A, mungkin itu akan jadi anime yang berbeda. Pada akhirnya, bukankah itu jadinya? Bahkan jika itu didasarkan pada cerita yang sama dan direncanakan dengan cara yang sama, menjadikannya karya yang sepenuhnya berbeda berdasarkan siapa yang membuatnya itu menarik.
Tergantung pada sutradara atau produser, warna berubah bahkan jika judul dibuat oleh Bones.
—Apa pendapat Anda dari jangkauan internasional animasi CGI?
Minami: Judul kami sebagian besar adalah hibrida. Kami menggunakan CGI yang wujudnya dekat dengan animasi yang digambar tangan. Untuk mobil, adegan karakter minor, atau bagian yang mungkin membutuhkan waktu lama, kami akan menggunakan CGI. Di Hisone & Masotan, pesawat dibuat dengan CGI.
Toy Story rilis pada tahun 1995 dan Ratatouille pada tahun 2007, dan keduanya mengejutkan. Ketika saya melihat CGI dari tikus yang berkeliaran di jalan-jalan Paris, saya berpikir, “Kami dalam masalah besar.” Saya menganggapnya sebagai saat CGI mengatasi hambatannya. CGI mengikis kebebasan yang dimiliki oleh animasi yang digambar tangan. Ada periode di mana saya pikir tidak ada cara animasi gambar tangan dapat terus diproduksi.
Namun, sejak sekitar sepuluh tahun yang lalu, saya pergi ke konvensi anime di luar negeri, jadi saya dapat melihat bahwa animasi gambar tangan Jepang sangat populer. Saya telah melihat semangat penonton, perasaan mereka terhadap karakter, dan peserta konvensi yang meningkat jumlahnya setiap tahun. Itu membuat saya menyadari bahwa orang-orang masih menyukai animasi yang digambar dengan tangan dan masih menginginkannya. Itu benar-benar meyakinkan saya. Sebenarnya, itu membuat saya ingin terus menantang apa yang bisa kami lakukan dengannya.
—Anime dicintai dan terus populer
Minami: Itu benar. Kami sedang mengerjakan A.I.C.O. Incarnation untuk Netflix dan perusahaan internasional lainnya melakukan stream sebagai pemegang lisensi. Orang-orang yang belum pernah melihat anime Jepang sebelumnya dapat melihatnya sekarang, jadi jika kami dapat membuat beberapa seri yang mereka sukai, itu benar-benar menyenangkan dan membahagiakan kami.
—Judul seperti itu menjadi sukses karena penciptanya. Apa pendapat Anda tentang pendidikan masa depan dan retensi para kreator berbakat?
Minami: Saya pikir hubungan industri-akademik yang diciptakan oleh Asosiasi Animator Jepang dan program serupa lainnya harus mendidik dan melatih orang-orang yang cakap. Dari sudut pandang produksi, saya bertanya-tanya apakah ada sistem yang tepat untuk mendukung orang-orang yang lulus sekolah dan masuk ke dunia kerja. Saya juga percaya kita harus menanggulangi masalah gaji.
—Anda bicara tentang gaji. Saya sering mendengar bahwa ini pekerjaan yang sulit, tetapi gaji bisa naik secara bertahap. Saya yakin masih ada bagian yang kurang, tetapi apakah menurut Anda itu akan terus menjadi lebih baik?
Minami: Semua staf kami mendapat gaji lebih tinggi, dan anggaran produksi juga naik.
Masalahnya adalah jumlah judul yang dibuat oleh seluruh industri sudah terlalu tinggi. Ketika saya melihat anime TV yang dibuat oleh studio lain, terkadang saya pikir ada adegan di mana mereka berpikir terlalu banyak tentang cara menyederhanakan sesuatu
—Seperti cara menghemat waktu?
Minami: Salah satu kekurangan dari animasi Jepang adalah animasi dilakukan dengan tiga (Anime biasanya difilmkan pada 24 frame per detik. Tiga dalam konteks ini berarti menggunakan satu gambar untuk tiga frame, yang berujung ke 8 gambar yang berbeda yang digunakan dalam 1 detik ). Ada sejarah industri yang tidak ingin menghabiskan uang untuk 24 frame per detik penuh yang selalu dilakukan Disney, sehingga mereka akan mengurangi jumlah frame dan bebas menggunakan berbagai metode seperti menarik cel atau gambar latar belakang saat syuting atau menggunakan panning dengan kamera tetap di tempatnya lalu menggeser gambar.
Saya merasa sepertinya kita sudah kelewatan dengan itu. Untuk mengurangi tenaga kerja, ada peningkatan pada proses yang tidak sesuai dengan produksi. Saya pikir itu bukan masalah anggaran, tetapi kurangnya sumber daya manusia. Mereka tidak selesai sesuai jadwal. Ini menghasilkan anime yang kualitasnya menyedihkan.
—Ini bisa dihindari kalau ada cukup orang, namun kenyataannya sulit.
Minami: Karena mereka tidak cukup memiliki staf yang diperlukan, mereka mencoba menyerahkannya kepada satu orang. Itu menyedihkan. Perusahaan kami bekerja sangat keras untuk judul kami. Karena tim produksi dan staf bekerja sangat keras untuk mengerjakannya, saya pikir itu akan sulit jika kami tidak secara kolektif menurunkan sedikit jumlah judul anime yang tayang.
■ Apakah Ada Kemungkinan Untuk Bekerja Dengan Staf di Luar Negeri?
—Anda bicara soal pendidikan sebelumnya. Ada peningkatan jumlah orang yang datang dari luar negeri untuk belajar di sekolah teknik Jepang.
Minami: Itu yang saya dengar. Ada sekolah yang memiliki badan mahasiswa yang terdiri dari 30% pelajar internasional. Mungkin ada masalah visa yang berasal dari itu, tetapi jumlah orang yang datang dari luar negeri akan terus meningkat.
—Itu juga terjadi dalam produksi anime?
Minami: Kami memiliki beberapa orang non-Jepang yang bekerja dengan kami, termasuk freelance. Bukankah kita telah mencapai era di mana kita dapat bekerja melalui internet? Saya berpikir untuk menciptakan lingkungan di mana orang-orang dari seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Perancis, atau China, dapat bekerja bersama kami. Tetapi ada masalah yang datang dengan itu. Hal yang paling menakutkan adalah pekerjaan tidak diselesaikan karena kita tidak dapat pergi dan mendapatkannya secara fisik.
-Anda tidak bisa memarahinya atau pergi dan mengambilnya sendiri.
Minami: Jika saya benar-benar perlu, saya akan lari ke Narita dan naik pesawat (tertawa). Lalu saya akan menemukan rumah mereka di peta dan pergi. Jelas, itu tidak realistis.
Jika kita bisa menyelesaikan rintangan itu, maka saya pikir kita bisa membuat beberapa hal menarik dengan banyak orang di luar negeri yang menyukai animasi Jepang.
—Singkatnya, jika Anda dapat memercayai mereka, maka Anda ingin bekerja dengan mereka.
Minami: Saya bersedia. Ketika saya berbicara dengan anggota staf dan desainer yang berbeda, di mana mereka tumbuh, pemandangan seperti apa yang mereka lihat, dan lingkungan mereka semuanya mengarah pada gaya seni yang berbeda. Mereka cara mereka melihat sesuatu dan bagaimana orang bergerak berbeda. Misalnya, orang Jepang, orang Inggris, dan orang Amerika semuanya bergerak secara berbeda. Biasanya, ketika orang menggambar apa yang mereka lihat, itu cukup menarik.
—Apakah seni mereka berubah?
Minami: Ya. Warna juga. Pemandangan juga berubah, tetapi warnanya adalah perubahan terbesar.
—Anda dapat mengetahui kapan penggunaan warna tampak Perancis atau Amerika, misalnya.
Minami: Itu karena udara. Bahkan di Jepang, warna yang digunakan oleh orang-orang dari Tohoku (timur laut Jepang) dan Chugoku (barat laut Jepang) sama sekali berbeda. Anda melihat perbedaan warna udara dan bangunan. Anda memperhatikan itu secara khusus karena Anda tinggal di sana.
■ Dukungan dari Fans Mempengaruhi Karya Mereka Selanjutnya
—Apa yang bisa dilakukan penggemar untuk studio anime? Apa yang harus mereka lakukan jika mereka ingin mendukung judul tertentu?
Minami: Yang penting untuk sebuah judul adalah agar dapat ditonton. Misalnya, berapa kali di-stream online atau peringkat TV. Banyak judul Bones yang populer, jadi itu membuat kita ingin streaming judul yang datang. Itu berpengaruh dengan harga beli dan kontrak di masa depan. Tentu saja, juga bagus ketika orang membeli Blu-ray. Saya senang ketika saya melihat banyak penggemar yang cosplay karakter dari judul kami di konvensi.
—Jika seorang anggota staf berpartisipasi dalam suatu konvensi, apakah memberitahu mereka bahwa Anda menyukai pekerjaan mereka berarti apa-apa?
Minami: Ya. Itu membuat saya sangat senang! Ketika saya pergi ke acara dan seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka melihat salah satu seri kami, saya hanya merasa senang. Silakan, jangan ragu untuk mendekat
—Akhirnya, tolong beri para penggemar pesan dari Bones.
Minami: Sungguh luar biasa bisa terus membuat anime selama 20 tahun terakhir sebagai Bones. Saya merasa seperti dua puluh tahun terakhir sudah bagus. Dimulai dengan tahun ke-21 kami, saya ingin Bones untuk dapat menunjukkan kepada semua orang anime baru yang berbeda dari apa yang telah kami buat selama dua puluh tahun terakhir.
Benar bahwa kami dapat menciptakan lingkungan ini berkat para penggemar tidak hanya di Jepang tetapi di seluruh dunia. Sangat penting bahwa metode yang memungkinkan orang untuk melihat anime Jepang terus berkembang, jadi saya ingin terus membuat judul yang mengejutkan dan menyenangkan orang. Silakan nantikan itu.