Smartphone murah dengan tenaga yang tak bisa disepelekan di tahun 2018 ini kembali hadir di tahun 2018 ini dari Xiaomi. Perangkat yang diperkenalkannya itu pun adalah Xiaomi Pocophone F1, smartphone pertama dengan harga kurang dari Rp5 juta yang ditenagai Snapdragon 845.
Xiaomi Pocophone F1 hadir dengan segala penawaran yang diklaim biasa hadir pada perangkat kelas kakap. Hal itu bisa diterima, karena memang perangkat tersebut telah dilengkapi dengan chipset terkuat di tahun ini, yang hadir dari kubu Qualcomm.
Setelah menanti cukup lama, pada akhirnya saya berkesempatan untuk melakukan review terhadap Xiaomi Pocophone F1. Perangkat itu pun cukup membuat saya kagum, namun ada beberapa poin yang wajib diketahui oleh mereka yang ingin membelinya.
Apa saja poin-poin yang wajib diketahui tersebut? Saya telah merangkumnya secara rapih pada artikel review Xiaomi Pocophone F1 ini.
Xiaomi Pocophone F1 merupakan perangkat sub-brand dari Xiaomi. Berkat hal tersebut, tidak heran jika kotak yang membalutnya cukup berbeda jauh dari kebanyakan perangkat buatan vendor asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pocophone F1 atau yang bisa juga disebut dengan Poco F1 hadir dengan dibalut kotak berwarna hitam berpadu dengan kuning. Kotak tersebut menjadi tempat peristirahatan sementara dari Pocophone, sebelum akhirnya diterima oleh pengguna.
CONTINUE READING BELOW
Nah, ketika kotak tersebut dibuka, sebuah kotak kecil menyambut. Kotak tersebut menjadi tempat dari manual book, buku garansi, dan silicon case.
Setelah kotak tersebut diangkat, maka hal yang akan pengguna temukan selanjutnya adalah kotak perangkat Pocophone F1 itu sendiri. Perangkat tersebut masih di lapisi dengan plastik pelindung sementara di bagian layarnya.
Ke bagian lebih ke dalam, saya menemukan kabel charge berjenis USB Type-C. Terdapat pula Adapter, yang menjadi pelengkap aksesoris charger dari Xiaomi Pocophone F1.
Sebagai sebuah smartphone yang menyaingi perangkat kelas kakap dari segi performa, tentu desain harus sedikit dikorbankan. Pun demikian, ketika melihat perangkat tersebut dari bagian atas, maka penampilannya akan terlihat seperti perangkat kelas kakap.
Xiaomi Pocophone F1 hadir sebagai smartphone yang dibekali dengan layar 6,18 inci. Layar perangkat tersebut telah dibekali oleh Notch di bagian atasnya. Notch itu menjadi tempat dari kamera depan, Proximity sensor, dan juga earpiece speaker.
CONTINUE READING BELOW
Bezel kiri dan kanan terlihat ramping dan memberikan kesan elegan. Pun demikian, di bagian sisi bawah layarnya masih dapat ditemui bezel yang cukup tebal. Ciri khas Android ber-Notch.
Beralih ke bagian belakang, Xiaomi Pocophone F1 menawarkan kamera ganda. Setiap lingkaran kamera dari perangkat itu dilengkapi oleh garis merah, yang memberikan kesan sporty, layaknya kendaraan balap.
Tepat di bawah kamera, saya juga menemukan pemindai jari. Warna antara kamera dan juga pemindai jari pun diselaraskan.
Bagian belakang tubuh Xiaomi Pocophone F1 nampaknya sedikit harus dikorbankan. Pasalnya, perangkat tersebut masih memanfaatkan bahan plastik. Pun demikian, Xiaomi telah memberikan sentuhan yang menarik, berkat warna yang terlihat seperti metal.
Sisi kanan diisi oleh tombol volume dan power. Sementara itu, sisi kanannya menjadi tempat dari slot microSD dan SIM. Bagian atas terdapat audio jack 3,5 mm, sementara bagian bawahnya terdapat lubang speaker yang mengapit port USB Type-C.
Berbicara soal kesan genggaman, perangkat ini terbilang masih cukup nyaman. Memang, kesan premium sulit untuk di dapatkan. Memang Pocophone tidak fokus pada penampilan, bukan?
Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, Xiaomi Pocophone F1 hadir dengan kamera ganda di bagian belakangnya. Sementara itu, di bagian depan masih terdapat single kamera, yang menjadi senjata selfie para penggunanya.
Kamera ganda yang berada di bagian punggung perangkat tersebut berkonfigurasi 12 MP f/1.9 dan 5 MP f/2.0. Walau hadir sebagai perangkat dengan nilai jual performa, namun rupanya Xiaomi Pocophone F1 tidak melupakan kebutuhan fotografi penggunanya.
CONTINUE READING BELOW
Saat dicoba untuk mengambil gambar di kondisi cahaya yang cukup, hasil gambar yang ditampilkan cukup memuaskan. Beragam fitur yang disediakan, seperti manual, juga dapat menciptakan hasil gambar yang unik. Hal itu tentu saja membutuhkan kreatifitas pengguananya.
Kamera kedua dari perangkat itu hadir dengan Depth Sensor. Dengan adanya teknologi tersebut, maka pengguna bisa menghasilkan gambar bokeh. Hasilnya? Saya bisa bilang jika hasil foto bokeh dari perangkat itu cukup rapih.
Namun, dikarenakan aperture yang terbilang masih tinggi, pengguna harus pintar-pintar dalam menentukan tingkat cahaya yang tepat. Jika tidak, maka noise mungkin saja hadir. Namun, saat kondisi cahaya tepat, maka hasil sudah sangat pantas mejeng di sosial media.
Beralih ke bagian depan, Xiaomi Pocophone F1 dilengkapi dengan kamera selfie beresolusi 20 MP f/2.0. Walau tidak dilengkapi dengan flash, namun perangkat tersebut dapat menambahkan cahaya saat saya ber-selfie di cahaya minim dengan memanfaatkan layarnya.
CONTINUE READING BELOW
Berbicara soal hasil selfie, mereka yang gemar narsis dijamin akan sangat menyukai hasil foto perangkat tersebut. Namun, penggunanya juga wajib memperhitungkan sudut cahaya dengan pengambilan gambar, agar hasil tidak over-exposure.
Kamera depan dari Xiaomi Pocophone F1 juga dapat menghasilkan foto bokeh. Namun, bukan kamera kedua yang dimanfaatkannya, melainkan software dari Xiaomi.
Berbicara soal menciptakan video, kamera belakang dari perangkat tersebut mampu menciptakan video beresolusi maksimal 2160p pada kecepatan 30 fps. Sementara itu, kamera depannya bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30 fps.
Performa dan Pengalaman Bermain
Akhirnya kita sampai di pembahasan yang memang menjadi nilai jual dari Xiaomi Pocophone F1, yakni performa. Perangkat ini menjadi pesaing yang sulit dikalahkan perangkat flagship ketika berbicara soal performa.
Pasalnya, di dalam perangkat tersebut, Xiaomi telah melengkapinya dengan beragam hal yang memang sebelumnya hanya dapat ditemui pada perangkat flagship.
Beragam hal yang saya maksud tersebut mencakup chipset Snapdragon 845, RAM 6 GB (pilihan lain 8 GB), memory internal 128 GB (pilihan lain 256 GB), sistem operasi Android Oreo 8.1, dan fitur Liquid Cooling.
CONTINUE READING BELOW
Selama melakukan review terhadap perangkat tersebut, tentu saja memainkan game-game terkini dengan kebutuhan tinggi menjadi aktivitas yang wajib saya lakukan. Setidaknya, terdapat tiga game yang saya mainkan, yakni Arena of Valor, PUBG Mobile, dan Mobile Legends.
Ketiga game tersebut sudah dapat dimainkan dengan settingan grafis serta frame rate yang tinggi. Contohnya saja, pada PUBG Mobile saya bisa menetapkan grafis pada HDR dan frame pada settingan High.
Namun, untuk kamu yang ingin merasakan sensasi bermain PUBG Mobile secara sempurna di Xiaomi Pocophone F1, maka ada baiknya menetapkan grafis di Smooth, dengan setting frame rate di Extreme. Dengan begitu, pengalaman bermain akan sangat memanjakan kalian.
Sementara itu, pada Mobile Legends dan Arena of Valor, maka setting grafis bisa ditetapkan pada High dengan frame rate yang juga paling tinggi. Gerakan mulus dari hero dan efek serangan yang keluar dijamin akan dirasakan.
CONTINUE READING BELOW
Berkat kehadiran fitur Cooling System, hawa panas akan disebarkan secara menyeluruh. Dengan demikian, tidak ada lagi panas yang mengganggu di satu tangan. Hawa panas yang menyebar memang seakan menurunkan, namun tidak menghilangkan.
Ya, saya bisa akui kenyamanan jauh lebih baik di Xiaomi Pocophone F1.
Permasalahan yang paling saya pantau adalah tingkat respon layar. Pasalnya, Xiaomi Pocophone F1 menjadi perangkat yang seringkali dibicarakan tingkat respon layarnya. Pada awalnya, saya tak terlalu menghiraukan masalah tersebut.
Namun, saat dicoba untuk memainkan game yang membutuhkan respon cepat, seperti PUBG Mobile, memang perangkat tersebut menimbulkan apa yang sering dibicarakan itu. Pun demikian, saat memainkan game seperti Mobile Legends dan Arena of Valor, saya bisa sedikit menghiraukannya.
Berbicara soal suara, Xiaomi Pocophone F1 tidak hanya memberikan suara di bagian bawah saja. Pasalnya, earpiece speaker perangkat tersebut juga mengeluarkan suara yang cukup untuk menambahkan sensasi bermain.
Xiaomi Pocophone F1 tidak hanya menawarkan jeroan yang galak. Pasalnya, perangkat itu juga menawarkan kapasitas baterai yang cukup besar. Bagaimana tidak? Perangkat itu dibekali dengan baterai 4000 mAh.
Berkat kapasitas baterai yang besar itu, saya tidak perlu ragu dengan ketahanannya. Toh, ada pula perangkat flagship dengan jeroan serupa, namun dibekali dengan baterai yang lebih kecil hingga 500 mAh.
CONTINUE READING BELOW
Setidaknya, perangkat tersebut masih tetap aktif untuk digunakan bermain Mobile Legends sebanyak 3 match, ketika baterai telah berada di kondisi 20 persen.
Berbicara soal pengisian, waktu charge dari perangkat ini tidak bisa dikatakan super cepat. Saya bisa menggambarkan, perangkat ini bisa terisi dari 0 hingga 38 persen dalam pengisian baterai selama 30 menit.
Bagi mereka yang memang mencari performa, Xiaomi Pocophone F1 memang sebuah pilihan terbaik dengan harga yang sangat bersahabat. Desain wajib sedikit dihiraukan, namun apa yang dicari tetap akan didapatkan.
Permasalahan layar yang kurang respon nampaknya menjadi hal yang patut diselesaikan. Saya berharap, permasalahan itu hanya disebabkan oleh software, sehingga dalam waktu dekat dapat diperbaiki.
Namun, dengan sedikit trick, seperti menekan tombol yang memang ingin dituju sebanyak dua kali, akan sedikit menghilangkan permasalahan tersebut.
CONTINUE READING BELOW
Audio yang asik nampak menjadi sebuah bonus, yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan hadir dari Pocophone F1. Dengan demikian, tangan yang menutupi speaker bagian bawah, dapat diatasi dengan suara yang turut muncul di bagian earpiece speaker.
Kamera yang disuguhkan oleh Xiaomi Pocophone F1 pun bisa menjadi langkah yang cukup tepat bagi penggunanya untuk sekedar bernarsis ria di sosial media.
Harga mulai dari Rp4,599 juta pun menjadi angin segar bagi mereka yang ingin merasakan sensasi perangkat kelas kakap (dari segi performa) di tahun 2018 ini.