Special Interview: Fotografi Cosplay itu Yang Penting Persiapan dan Komunikasi

Posted on

Bagi kalian penggemar Pop Culture Jepang tentu sudah tidak asing dengan  Cosplay (コスプレ Kosupure) yang secara harfiah berarti Costume dan Play/rolleplay, yaitu hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh yang di idolakannya. Banyak sekali karakter mulai dari anime, manga hingga games menjadi lebih hidup dengan adanya Cosplay ini.

Fotografi merupakan salah satu hal yang terpengaruh dengan budaya Cosplay ini, hingga terlahir istilah Kameko berasal dari kata camera (カメラ) dan kozou (小僧) yang berarti camera boy atau anak lelaki berkamera. Kameko merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang muncul bersamaan dengan munculnya cosplay. Bisa dikatakan, kameko adalah yang mengabadikan atau memotret cosplayer.

Foto-foto menakjubkan yang sering kalian lihat merupakan sebuah hasil gabungan kreatifitas dari sang cosplayer dan juga fotografer, tidak lepas dari itu juga terdapat hal-hal penting yang perlu disiapkan sampai akhirnya foto tersebut selesai. Tidak ada foto cosplay yang bagus tanpa adanya fotogrografer dan begitupun sebaliknya.

Kali ini tim Japanese Station berkesempatan untuk membahas seputar Photography Cosplay bersama Denny Dwi Prasetya ( Paperfly Visuals ) dan Kisame Arsen ( Cosplayer Indonesia ) yang baru-baru ini berhasil meraih peringkat pertama di ajang kompetisi fotografi cosplay berskala International bersama dengan Archie Kwa ( Fotografer Indonesia ) yang meraih 2nd Runner Up dan beberapa Cosplay Photografer lainnya.

Apa saja persiapan yang biasanya sering mereka lakukan sebelum melakukan photo sesion? yuk simak wawancara Japanesestation.com berikut :

Hallo semuanya, sebelumnya boleh perkenalkan diri kalian masing?

Denny : Haloo, nama saya denny, photographer dari paperfly visuals.
Arsen : Halo, nama saya Kisame Arsen. Saya cosplay sebagai hobi.

Sejak kapan kalian mengenal hal-hal berbau Jepang dan benar-benar masuk di komunitas jepang-an ini khususnya cosplay?

Arsen : ….aduh saya mah nubi kk baru mulai cosplay…
JS Team : hmm.. meragukan ya…
Arsen : hehe.. Saya kebetulan memang sudah tertarik dengan jepang sejak membaca komik doraemon sewaktu SD, lalu saya punya minat yang besar terhadap bidang teater dan kemudian dua minat ini memang bertemu di cosplay, saya baru tahu ada istilahnya ketika saya melihat majalah cosmode di suatu toko buku jepang dan memulai cosplay sejak tahun 2003
JS Team : wah 2003 sudah lama juga ya
Denny : Kalau tau jepang2an sih dari kecil kayanya ya, udah semenjak nonton anime minggu pagi, kalau foto cosplay baru akhirnya memberanikan diri di akhir tahun 2012 karena kebetulan juga tertarik fotografi sejak kuliah. Kebetulan ada teman yg ngajak untuk ikut photo session dia, eh jadi keterusan
Arsen : Hahahaha nanti tolong tahunnya disensor ya…
JS Team : ini sudah disensor kok :))
Denny : 2003 yg saya ingat kayanya lagi sering dimarahi oleh orang tua gara-gara bandel

Arsen ini kalo dilihat-lihata sering sekali membuat suatu projek foto, disaat orang2 mungkin lebih suka menampilkan atau berkompetisi di berbagai event cosplay? kenapa demikian?

credit-to-Kisame-Arsen-Paperfly-Visuals-3-1.jpg

Arsen : Kalau untuk saya kebetulan memang saya passionnya itu ada di sisi memerankan sebuah peran, jadi saya tidak terlalu berminat di sisi kompetisinya. Dan juga proses photoshoot cosplay bagi saya merupakan sebuah alternatif untuk refreshing melepas penat ^^

Untuk Denny, apa yang bikin Denny menyukai cosplay photography, apa tidak tertarik ke di jalur yang lain seperti model, mainan, landscape atau yang lainnya? Masih ingat foto pertama yang di ambil?

Denny : Hmmm jujur saya merupakan orang yang amat sangat tidak kreatif bahkan sampai sekarang, suka fotografi di jaman kuliah pun merasa payah karena tidak bisa menghasilkan karya yg memuaskan hati.
Foto pertama yg diambil itu pada jaman kuliah, motoin tanaman kampus (lol), yang akhirnya tahun 2012 baru tau ada yg namanya cosplay photography, dimana saya merasa sanat cocok, menyukai anime dan  fotografi, Dibalik kesenangan itu pun kadang tetap merasa tidak percaya diri, karena menghidupkan karakter di setiap foto itu susah sekali (seperti yg saya bilang saya tidak kreatif), jadi sering sekali melihat karya orang lain yg menurut saya bagus lalu saya coba  aplikasikan di karya saya sendiri, jadi hobi ini menuntut saya untuk lebih berkembang.

Menurut kalian, hal paling terpenting ketika ingin melakukan sesi foto itu apa saja? Mungkin persiapannya pun berbeda ya dari cosplayer dan juga fotografer

Arsen : Kalau untuk persiapan sebagian besar kita kerjasama ya, pertama dari konsep. Ini harus kita diskusi sama-sama supaya tujuannya juga sama, kemudian setelah konsep sudah dapat kita mulai survei lokasi apa yang sesuai, setelah ditentukan apakah kita butuh properti pendukung? Jika perlu kita mulai diskusikan juga siapa yang akan menyediakannya. Dan jangan lupa helper juga sangat penting
Disamping itu ada juga hal2 teknis seperti sewa/perijinan tempat, transportasi, dan konsumsi ketika potosesi karena tidak mungkin kita bisa bekerja kalau tidak diisi dulu hehehe
Arsen :  Persiapan dari cosplayernya sih sebisa mungkin jaga fisik, double check perlengkapan dan kostum sebelum berangkat, sama character building dulu.
Arsen : Dari saya cukup seperti itu, Mungkin Denny mau menambahkan?
Denny : Yang paling penting itu RESEARCH, baik fotografer maupun cosplayer seharusnya, mau peralatan sebanyak atau sebagus apapun, tapi tidak tahu apa yg mau di foto saya rasa kurang.
Yang kedua adalah komunikasi antara fotografer dan cosplayer, harus sepakat mau bikin foto yang seperti apa, jadi ga miskom nantinya. Misal fotografer pandangannya seperti apa, cosplayer ternyata pandangannya berbeda. Kalau udah sepakat baru deh lanjut ke teknis, tempat dan alat, yang sekiranya cocok dengan apa yang mau di ambil.
Denny : tidak jauh berbeda dengan arsen ya, haha
Arsen : hahaha, iya tapi Denny menjelaskan lebih detail poin-poin yang saya maksud

Mengenai foto kalian yang dilombakan kemarin, mungkin bias dijelaskan, awal mula persiapannya, lalu tahapan-tahapan sampai akhirnya semuanya selesai. Dan butuh berapa lama kira sampai hal itu terealisasikan ?

credit-to-Kisame-Arsen-Paperfly-Visuals-2-4.jpg

Arsen : wah.., akan Panjang ceritanya haha.. Jadi begini, terus boooomm.. jadilah Coco-Crunch
JS Team : mau saya lempar pake Coco Crunch??# Hehe ?
Denny : nah berhubung arsen yang menggagas projectnya, mungkin arsen lebih dulu yang menjelaskan
Arsen :  Awal mulanya saya memang suka dengan Fate series dan saya ingin sekali mengcosplaykan karakter Saber dari series Fate/Extra yaitu Nero Claudius.
Tetapi karena saya tidak percaya diri dengan fisik saya dan karakternya memang sangat berlawanan dengan saya maka saya urungkan niat itu. Kemudian suatu hari ketika sedang menghubungi Denny tentang project yang lain sekitar satu setengah tahun yang lalu Denny tiba2 memberikan satu fanart Nero dan dimulailah project nekat ini hahaha
Denny : eh.. saya yang menunjukan ya, hahaha
Arsen : iya den, tiba-tiba denny mengirimkan fanart nero yg sedang menengok ke atas dan diatasnya ada bunga berembun terus bilang ini bagus banget.
Denny: oh..sepertinya mulai ingat, dari Arsen ada lagi kah, apa sudah cukup?
Arsen : Masih panjang, tapi mungkin Deny dulu saja yang menjelaskan hahaha
Denny : Iya satu setengah tahun yg lalu arsen menghubungi saya untuk foto Nero Claudius, dimana fotonya tidak ingin terlalu mengumbar salah satu atau dua bagian badan yang biasa diperlihatkan karakter nero di banyak fotosesi-fotosesi maupun fan art yang sudah beredar. Jujur saja sempat stuck masih belum tau mau bikin foto yang seperti apa.
Sampai pada akhirnya istri saya memutar music video yg baru dari boyband korea favoritnya. Di music video itu saya melihat elemen yang jarang sekali saya lihat di foto kebanyakan yaitu plastik, yg dimana plastik ini bisa di analogikan sebagai masa lalu Nero yang kelam. Tapi saya masih merasa kurang dengan plastik.
Akhirnya setelah diskusi dengan lagi dengan arsen dan melihat2 referensi dari foto cosplay yang sudah ada (waktu itu saya melihat referensi dari foto cardcaptor sakura yang memakai refleksi di air sebagai salah satu dari elemen foto tsb) akhirnya tercetus untuk menambahkan cermin dengan frame emas yg sesuai dengan interior studio ug berbau eropa.
Arsen : Betul dan Denny juga sama seperti saya yang ingin mengexplore sisi lain dari karakter ini yang biasa disajikan sebagai karakter yang penuh percaya diri, cerah dan sangat energik, saya mengulik kembali story di gamenya dan di manganya yang memuat tentang kisah Nero menurut Fate universe.
Selain itu juga saya mencari literatur tentang Nero Claudius di perpustakaan juga internet dan membacanya dengan teliti, beberapa detail yang ingin saya masukkan juga sudah saya sampaikan kepada Denny tetapi pada waktu itu kita sempat buntu karena tidak menemukan sesuatu yang dapat ‘membungkus’ konsep kita untuk difoto, sampai akhirnya Denny menemukannya berkat bantuan istrinya, lalu untuk teknisnya saya serahkan kepada Denny. Untuk sisanya lebih dari saya yang berusaha untuk bisa nyaman dengan kostum yang sangat berada jauh di zona yang biasa saya lakukan, character building, latihan ekspresi dan mencoba makeup yang pantas untuk karakter ini
JS Team : wah menarik ya, sampai harus ke perpustakaan demi memaksimalkan hasilnya ?

Kita bicara satu kasus, cosplayer difoto oleh orang yang belum dia kenal, dan fotografer  memotret cosplayer yang belum dia kenal. menurut kalian hal seperti itu masalah/bakalan mempengaruhi hasil apa tidak?

Arsen :  Kalau dari pengalaman saya, bisa saja mereka beruntung dan mendapatkan hasil yang bagus dan sesuai harapan masing2 tetapi sangat jarang terjadi kalau sama sekali tidak ada interaksi sebelumnya atau hanya ada satu pihak yang bekerja, menurut saya pribadi yang paling penting adalah research dan diskusi sebelum foto jadi agar meminimalisir terjadinya miskomunikasi dan hal lain.
Sebagai cosplayer perempuan juga suatu poin untuk lebih berhati2 jangan sampai mau difoto hanya berdua dengan orang yang belum dikenal ^^ bahkan untuk yang sudah kenal pun sebisa mungkin kita mengajak orang lain.
Denny : Saya adalah orang yang sangat pemalu jika harus berinteraksi dengan cosplayer yg belum saya kenal.
Jadi kebiasaan yang selalu saya terapkan jika bertemu cosplayer yg baru dikenal selalu saya tanyakan “mau bikin foto seperti apa? Coba referensinya dikasih lihat dulu? Sudah ketemu tempat yang cocok?” Kurang lebih 3 pertanyaan itu sih yg selalu saya tanyakan. Setelah lumayan sering bertemu dengan cosplayer2 yg baru dikenal, intinya memang komunikasi antara kedua belah pihak untuk menuju satu tujuan yg sama.
Kalo sudah kenal otomatis komunikasi semakin lebih baik dan saya rasa itu berbanding lurus dengan hasil. Bukan berarti tidak kenal jadi alasan untuk hasil foto yang tidak bagus ya.

Menurut kalian, foto bagus itu berkat cosplayer apa berkat fotografer nya? terus kenapa demikian?

credit-to-Paperfly-Visuals-1-2.jpgcredit-to-Paperfly-Visuals-2-3.jpg

Arsen : Menurut saya pribadi foto yang bagus itu juga relatif dengan selera masing-masing orang yang melihatnya, tetapi yang paling bagus dari sebuah foto cosplay adalah ketika foto tersebut dapat membuat orang lain yang tidak tahu/tidak suka menjadi berminat terhadap series/karakter tersebut ^^
Denny : Kurang lebih poin saya sama seperti arsen, sedikit tambahan foto cosplay yang bagus menurut adalah ketika foto sang cosplayer berhasil memerankan karakter yang dicosplaykan, dan sang fotografer berhasil menangkap momen yang tepat, sehingga dapet menggugah emosi seseorang. Foto yang bagus terjadi berkat kerjasama antara kedua belah pihak

Pernahkah kalian menerima atau memberikan request yang aneh aneh ke fotografer seperti merubah warna rambut, menambahkan luka, mengganti warna baju, atau hal lain yang sebenarnya bisa dipersiapkan ketika sesi foto?

Arsen : Hmm mungkin dari denny ya, saran ke cosplayer soal styling wig dll.
Soalnya saya cukup berhati-hati soal ini, misalkan ada part wig yg/baju yg kurang bagus pasti udah daku kasih tau denny duluan.
Denny : menurut saya balik lagi ke komunikasi, misal dari awal ada bagian kostum yang tidak lengkap, harus dikabarkan ke fotografernya kalau memang kurang, agar fotografernya tau dan memberikan solusi untuk diedit atau tidak. terkadang bila yang kurangnya tidak masuk akal, akhirnya tidak diedit sama sekali.
kalo yg kurang-kurang begitu biasanya sebelum shoot udah mulai gw antisipasi, misalkan kalau wig berantakan jangan lupa bawa hair spray, untuk kostum coba cari setrika uap di studio biasanya mereka menyediakan.
Arsen : Hmm tapi terkadang ada yg tidak sadar sih, seperti perintilan kostum ada yg terbalik, bulu mata lepas dll juga, itu sebenernya pentingnya helper, terkadang coser sama fotografer suka khilaf kalau udah konsen
JS Team : ahhitulah pentingnya persiapan ya, mulai dari bawa helper dari bahasan kalian yang di atas ?

Terakhir, mungkin bisa memberikan saran untuk teman-teman cosplayer dan fotografer kalian untuk lebih semangat lagi berkarya.

Denny : Jangan pernah berhenti belajar dan bereksplorasi, karena banyak hal baru di luar sana yang bisa di aplikasikan ke hobi kalian ini! ((bicara kepada diri sendiri juga))
Arsen: sebenernya ingin bilang yang paling penting itu duit si..heheh..
Hmm..Untuk teman-teman cosplayer yang ingin berkarya seperti ini, yang paling penting adalah niat awal kalian untuk melakukan ini. Jika niatnya baik dan usahanya juga baik niscaya akan membuahkan hasil yang baik juga ^^

Untuk teman-teman yang ingin lebih dekat dengan kalian, bisa mencari kalian dimana? boleh sharing akun sosial media kalian?

Arsen: Saya punya page di facebook Kisame Arsen dan twitter Kisame Arsen
Denny : Saya punya page facebook di Paperfly Visuals, dan instagram Paperflyvisuals
JS Team : Baiklah, terima kasih semuanya sudah meluangkan waktunya ! ?

Sampai jumpa di lain waktu.

The post Special Interview: Fotografi Cosplay itu Yang Penting Persiapan dan Komunikasi appeared first on Japanese Station.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *