Perusahaan riset kredit Tokyo Shoko Research (TSR) melaporkan pada hari Senin bahwa Next-Batter’s Circle, nama perusahaan resmi untuk studio anime Tear Studio, telah memulai proses hukum untuk mengajukan kebangkrutan, dan berencana untuk secara resmi mengajukan kebangkrutan dalam bulan ini. Menurut TSR, studio di Distrik Suginami Tokyo berhenti beroperasi pada 13 Desember. Studio itu memiliki utang sekitar 43 juta yen, termasuk kewajiban pembayaran sekitar 8 juta yen untuk sekitar 50 animator.
Pada 9 Desember lalu, situs resmi dari Tear Studio sempat tidak dapat diakses dan akun Twitter resmi mereka juga dihapus. Sehari kemudian, situs studio ini kembali muncul dalam status back-up. Hingga munculnya kembali situs mereka, tidak ada informasi terbaru dari pihak studio. Pihak produksi film anime Fragtime menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengontak pihak studio sejak minggu lalu. Seorang animator yang mengaku belum dibayar upahnya juga mengungkapkan kebingungannya lewat akun Twitter miliknya.
Tear Studio didirikan pada 15 Maret 2013 oleh Jun Kato sebagai cabang perusahaan untuk produksi anime dari perusahaan Next Batters Circle Co., Ltd. Berdasarkan value press, Next Batters Circle Co., Ltd. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang PR berbasis internet. Fragtime menjadi proyek terakhir studio ini yang diputar di bioskop seluruh Jepang pada 22 November lalu. Proyek anime lain yang diproduksi studio ini seperti Nande Koko ni Sensei ga!?, Gekijouban Oushitsu Kyoushi Heine, dan Lord of Vermillion: Guren no Ou.
Sumber: ANN