The Kid Who Would Be King, Kisah Anak Keturunan King Arthur di Dunia Modern

Posted on

Apa jadinya bila Arthur bereinkarnasi ke sosok anak kecil yang bernama Alexander Elliot (Louis Ashbourne Serkis). Dalam waktu beberapa hari Alex harus berhadapan dengan Morgana (Rebecca Ferguson), sang penyihir jahat yang hendak memperbudak dan mengambil alih kekuasaan di Britania raya.

Keturunan Arthur yang Terakhir

Alex merupakan anak kecil yang tinggal di sekolahan umum. Dalam kesehariannya, Alex dan Bedders (Dean Chaumoo) mengalami bully yang dilakukan oleh Lance (Tom Taylor) dan Kaye (Rhianna Doris). Alex sejatinya anak yang pemberani, sayang sosoknya kalah besar dari Lance dan Kaye.

Pada suatu hari, Alex berkelahi dengan Lance dan Kaye karena mereka berdua memalak Bedders. Dalam perkelahian itu ketiganya lantas dihukum oleh sekolahan karena Alex tidak mau berkata jujur. Saat pulang, Alex langsung dikejar oleh Lance dan Kaye hingga ke tempat bangunan yang sedang dibangun.

Saat dipojokkan Alex terjatuh ke lantai di bawahnya. Melihat hal tersebut Lance dan Kaye melarikan diri. Beruntung Alex ternyata jatuh ke tanah merah yang empuk. Saat bangkit dari jatuhnya, Alex melihat pedang yang tertancap di atas batu. Pedang tersebut seperti memanggilnya sehingga tanpa ragu-ragu Alex langsung mencabut pedang tersebut.

Esok harinya di sekolah Alex, muncul murid baru yang bernama Merlin (Angus Imrie). Merlin menjelaskan kalau Alex adalah anak terpilih yang harus mengalahkan Morgana sekali lagi. Untuk menjalankan quest sulit tersebut Alex harus mencari sekutur sesama knight of the round table lainnya.

Hari berganti malam, Alex yang berada di rumah diserang oleh kesatria kegelapan dengan pedang api kiriman Morgana. Kesatria tersebut hanya bisa dilihat oleh pemegang Excalibur dan para knight yang telah disumpah di bawah namanya. Akhirnya Alex mengangkat lord Bedders, lord Lance dan laye Kaye, sebagai knight of the round table yang membantunya menyelesaikan quest Morgana.

Film Anak yang Sangat Menghibur

Sesuai dengan judul filmnya, The Kid Who Would Be King adalah film anak-anak yang bisa disaksikan siapa saja. Kamu akan menemukan berbagai komedi dan fantasi yang apik plus pesan moral yang tersirat. Pesan moral tersebut menjelaskan berbagai norma sosial bagi anak-anak, mulai dari peraturan yang tidak boleh, berkata jujur, menghormati orang yang dicintai, setia, dan tidak berbuat usil atau nakal.

Tidak ada yang istimewa dalam urusan akting, kecuali Patrick Stewart yang merupakan sosok asli Merlin ketika tidak sedang menjelma menjadi anak-anak. Partick dengan rambut gondrongnya bergerak dan bereaksi layaknya penyihir yang sudah renta tapi bijaksana. Mata kami tidak bisa berpaling setiap kali sosoknya muncul menggantikan Angus Imrie yang jauh lebih muda.

Karakter Alex sendiri sejatinya bisa dijadikan sebagai contoh oleh anak-anak. Dia percaya diri tetapi tidak sombong. Sementara itu Bedders yang digambarkan sebagai target bully, berhasil mengalahkan rasa takutnya di tengah-tengah film. Lance dan Kaye juga sama, mereka kehilangan sifat nakal mereka dan berubah menjadi pemberani serta jujur.

Pada intinya film The Kid Who Would Be King berisi tentang persahabatan, kesetiaan, dan kepercayaan yang begitu kental. Tentang bagaimana cara dunia bisa berubah di tangan para penerus atau generasi berikutnya untuk menjadi lebih baik dari saat ini.

Kesimpulan Akhir

The Kid Who Would Be King adalah film keluarga yang sangat menghibur dan wajib kamu tonton bersama keluargamu, terutama kalau kamu punya adik yang masih kecil. Film ini bisa kami ganjar dengan nilai 3,5 dari 5 bintang.

Kisah Alex, Bedders, Lance, Kaye dan Merlin ini akan tayang di bioskop kesayangan kamu mulai 23 Januari 2019.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *