Tidak Pernah Nongol, Apa yang Terjadi Pada Blast One-Punch Man?

Posted on

Duniaku.net – Blast. Nama yang satu ini menarik perhatian karena dia seharusnya adalah pahlawan terhebat di dunia, sosok yang menempati peringkat 1 di antara para hero kelas S One-Punch Man.

Namun dia juga sangat misterius. Sebesar apapun krisis sejauh ini, mau dari kemunculan Boros hingga Lord Orochi, Blast tidak pernah hadir.

Sebetulnya apa yang terjadi pada Blast One-Punch Man?

Saya punya teori, namun teori ini didasarkan pada kemunculan Blast di One-Punch Man webcomic karya ONE yang alurnya sudah lebih maju dari versi digambar Yusuke Murata.

Jadi hati-hati spoiler.

SPOILER ALERT!!!


CONTINUE READING BELOW


Di One-Punch Man versi webcomic, Blast muncul di bab 106 meski wajahnya masih belum jelas.

Yang bisa kita simpulkan dari kemunculan Blast di webcomic ini adalah:

-Teori Saitama adalah Blast terbukti tidak benar. Blast menolong Tatsumaki sekitar 18 tahun lalu. Umur Saitama saat ini adalah 28, jadi dia baru berusia 10 tahun ketika adegan di atas terjadi. Selain itu, ingat: saat Saitama menolong King sekitar 1,5 sampai 3 tahun lalu, Saitama masih memiliki rambut. Saitama belum terlalu lama menjadi One-Punch Man.

-Blast bukan hero palsu seperti King. Tatsumaki bisa melihat aksi Blast dari balik pintu kurungannya. Aksi Blast sendiri tampaknya berkesan pada hati Tatsumaki, meski Tatsumaki menyalahartikan nasihat Blast. (Dia justru jadi penyendiri dan mendorong semua orang yang ingin mendekatinya).

-Ada momen di mana Blast adalah hero aktif yang sering bertarung. Jadi menghilangnya Blast ini semakin misterius.

Apa yang Terjadi Pada Blast One-Punch Man?

Saya tertarik pada kata-kata Blast kepada Tatsumaki.

Blast mengatakan kalau dia bekerja sebagai hero, namun sebenarnya dia punya pekerjaan tetap.

Dia menjadi hero hanya karena hobi.

Mengingat logika ONE dalam menyusun cerita, saya jadi memikirkan alasan Blast selama ini menghilang sebenarnya sederhana:

Saya merasa, kemungkinan besar Blast sekarang hanya bosan menjadi hero.

Yep, saya rasa, Blast ini mungkin memiliki kekuatan yang benar-benar lebih besar dari seluruh hero kelas S. (Saya tidak tahu apa dia sekuat Saitama).

Sejak awal dia menganggap pekerjaan hero hanya sebagai hobi.

Kemudian 18 tahun berlalu. Dengan level kekuatannya, saya rasa Blast bakal cepat bosan menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih lemah dari dia.

Jadi Blast, yang sekarang sudah tua, memutuskan untuk fokus ke pekerjaannya saja bukannya menjadi hero. Lagipula, sejauh ini Blast tidak punya alasan untuk kembali beraksi. Para hero (terutama Saitama) selalu sukses menyelesaikan monster-monster yang datang.

Kemungkinan Lain: Blast Merasa Sudah Ada Hero yang Bisa Menggantikannya?

Kemungkinan lain yang saya pikirkan?

Blast merasa dirinya sudah tidak dibutuhkan, karena ada hero yang bisa mengatasi ancaman.

Yang patut diingat: hingga dua tahun sebelum cerita One-Punch Man, Blast masih beraksi. Dia melawan Elder Centipede dan hampir membunuh monster raksasa itu.

Namun di era sekarang, dia tidak pernah muncul sama sekali.

Saya merasa ada kemungkinan Blast telah menemukan pahlawan lain yang bisa mengemban tugasnya sebagai hero terkuat di dunia, sementara dia melanjutkan fokus bekerja.

Siapa hero itu?

Saya tidak tahu kapan mereka bertemu, mungkin Saitama juga tidak menyadarinya, namun saya merasa Blast pernah melihat Saitama dan dia menganggap kekuatan hero itu sudah bisa menggantikan posisinya.

Perkiraan Saitama menolong King (saat Saitama masih punya rambut) adalah 1,5 tahun hingga 3 tahun lalu, jadi menghilangnya Blast ini memang kira-kira sesuai dengan kemunculan Saitama sebagai One-Punch man.

Kemungkinan lainnya adalah: Blast merasa orang itu adalah King, si “manusia terkuat di dunia.” Berhubung sudah ada hero seperti itu, dia fokus ke pekerjaannya saja dan baru akan kembali kalau semua hero kalah.

Itulah analisis saya mengenai apa yang terjadi pada Blast One-Punch Man.

Gimana pendapat kamu? Sampaikan di kolom komentar!







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *