Nyahoo! Kembali lagi bersama Virtual Journal edisi para pemenang award. Kalau kemarin kita adalah Shigure Ui, kali ini kita punya Hoshimachi Suisei dari Hololive. Buat kalian yang ketinggalan, Suisei adalah pemenang dari kategori Best Female Singer di Virtual Journal Award 2020.
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu saya tegaskan di sini saya akan menggunakan cara baca dari nama Hoshimachi Suisei. Jadi buat kamu yang bingung kenapa dalam tampilannya Suisei menggunakan Hosimati, silahkan pelajari penggunaan hiragana terlebih dahulu.
Kalau kita bicara soal Suisei, tentu saja artikel ini akan cukup panjang jika kita memuat segala hal yang telah dilakukan Suisei semenjak debutnya. Soalnya sang bintang artikel kita yang satu ini memiliki perjalanan yang sangat panjang hingga sampai di titik yang sekarang ini. Karenanya, yuk kita simak rangkuman dari perjalanan panjang Suisei hingga bisa tetap kawaii sampai hari ini.
Perjalanan Panjang Sang Komet
Jauh sebelum Suisei bergabung dengan Hololive seperti saat ini, Hoshimachi Suisei adalah seorang virtual youtuber independen yang memulai debutnya pada tanggal 22 Maret 2018. Awalnya Suisei hanya mengupload beberapa video per bulan. Jumlah fans dan subscribernya juga belum sebanyak sekarang.
Setelah empat bulan semenjak debutnya, ia bergabung dengan grup vtuber yang dinamakan S:gnal. Baru sebulan bergabung dengan grup tersebut, ia memutuskan untuk lulus dan melanjutkan aktivitasnya kembali sebagai vtuber indie.
Setelah kembali menjadi virtual independen biasa, Suisei merilis lagu orisinal pertamanya yang berjudul “comet”. Perlu diketahui selama ini Suisei menjalankan aktivitas virtualnya sendiri, mulai dari desain karakter, gambar, bahkan pembuat MV semuanya Suisei kerjakan di tengah keterbatasannya sebagai vtuber indie. Karena itulah Suisei sangat ingin bergabung dengan agensi vtuber.
Kalau kamu kira Suisei bisa dengan mudahnya bergabung dengan Hololive seperti sekarang, maka perkiraanmu adalah salah. Suisei mengalami banyak sekali penolakan ketika mengajukan dirinya untuk agensi vtuber, salah satunya Hololive. Berdasarkan pernyataannya sendiri, semua agensi berpendapat sama kalau sulit bagi seorang “Hoshimachi Suisei” bergabung dalam sebuah agensi. Mereka mengusulkan untuk mereset identitasnya jika Suisei ingin tetap bergabung.
Usaha Suisei akhirnya membuahkan hasil ketika tawaran datang seminggu setelah wawancara dengan Hololive. Pada 19 Mei 2019, Suisei menjadi tamu dalam live pertama AZKi. Di depan mata penonton yang belum banyak mengenalnya, Suisei menyanyikan lagu orisinal keduanya yang berjudul Tenkyuu, Suisei wa Yoru wo Mataide. Di akhir acara inilah diumumkan bahwa Suisei bersama dengan AZKi akan tergabung bersama dalam label musik Inonaka Music (INNK MUSIC).
‘Tenkyuu, Suisei wa Yoru wo Mataide’ dirilis pada 1st anniversarynya hingga kini menjadi lagu orisinal yang paling banyak ditonton di channelnya.
Penantian Panjang Untuk Single Ketiga
Mendapat naungan yang pasti, membuat Suisei berpikir kalau ini merupakan titik balik dari perjalanan karir vtubernya. Namun ternyata bersama dengan INNK, perilisan lagu orisinal ketiganya gagal tersampaikan. Suisei pun sempat berpikir kalau sampai disini perjalanannya dan beberapa kali berpikir untuk berhenti.
Pada November 2019, melalui akun twitternya Suisei mengumumkan bahwa dirinya akan ditransfer ke cabang utama Hololive dari INNK MUSIC. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan YAGOO sebagai CEO dan A-chan yang memiliki relasi baik dengan Suisei. Dari sinilah Suisei yang kita kenal terus berkembang.
Bersama dengan Hololive, karir Suisei melaju bagaikan komet yang indah. Pada 1 Desember 2019, Suisei mendapatkan kostum barunya yang menjadi model utama hingga sekarang. Ia pun lebih rajin melakukan kegiatan streaming selain menyanyi yang membuatnya lebih menjangkau banyak orang.
Pada 19 Januari 2020, Hololive mengumumkan Suisei dan member Hololive lainnya akan tampil dalam acara hololive’s 1st fes. Nonstop Story. Tidak lama kemudian dikonfirmasi bahwa Suisei akan menggunakan model 3Dnya. Dan benar saja, pada 24 Januari di acara hololive 1st fes, untuk pertama kalinya Suisei tampil dalam wujud 3Dnya. Sehari setelahnya, jadwal perdana untuk tampil dalam model 3D di channelnya diumumkan untuk tanggal 1 Maret.
Debut 3D Suisei di channel youtubenya dapat dibilang sebagai salah satu acara yang paling sukses sepanjang karirnya. Siaran ini berlangsung kurang lebih satu jam dan ditonton maksimal lebih dari 50.000 penonton dalam waktu bersamaan. Tagar #星街すいせい3D bahkan berhasil menjadi trending topic worldwide di Twitter.
Dalam peringatan ulang tahun dan perayaan 2nd anniversarynya, ia kembali tampil dengan model serupa dan merilis lagu orisinal ketiganya yang sudah lama sekali dinantikan. Lagu yang berjudul NEXT COLOR PLANET ini dibuat oleh salah satu grup musik favoritnya, Arte Refact. Suisei juga ikut dalam penulisan liriknya. Dibutuhkan 2 bulan agar lagu ini dapat rampung mengejar acara ulang tahunnya.
‘NEXT COLOR PLANET’ menjadi salah satu nominasi best original song dalam Virtual Journal Award 2020. Lagu Suisei lainnya, ‘Saga Jihen’ yang dinyanyikannya bersama Hololive fantasy juga mendapat nominasi di kategori best group song performance.
Dari Suicopath, Shotacon, Hingga Tetris Goddess
Fuih, panjang juga kan ceritanya Suisei? Kamu pikir artikel ini cuma ngebahas sejarahnya doang? Ckckck, tentu saja yang namanya Virtual Journal pasti akan membahas sedalam-dalamnya dari masing-masing rabbit hole yang dispotlight. Kabar buruk sekaligus kabar baiknya, Suisei ini punya banyak sekali lore (that’s why I need more time to summarize this into words).
Telah kita ketahui melalui kisahnya, Suisei adalah seorang pejuang yang mandiri, multi talenta, rela mengerjakan banyak hal dengan tangannya sendiri, singkatnya ya.. multitalent staff. Ya, itu sedikit dari candaan yang dilontarkan penggemarnya mengenai Suisei yang serba bisa, sisanya mungkin kalian sudah tahu dari berbagai momen emas yang pernah dibagikan fansnya.
Sesuai dengan penampilannya, Suisei sering diisengi dengan sebutan pettan, papan rata, dan sebagainya. Eits, tapi jangan sering mengejeknya ya. Soalnya yang kamu hadapi itu bukan sekedar pettan yang bakal ngambek diisengi. Eksistensi Suisei sudah cukup untuk mengancammu saat di jalan pulang. Ini semua bermula dari stream collabnya dalam game Project Winter. Dengan tanpa ampun, Suisei membunuh nyawa mahkluk tak bersalah. Hal yang sama dipraktekkannya dalam game GTA V dan Among Us. Makanya, Suisei terkenal dengan julukan Suicopath.
Meski menyeramkan, tetap saja mengisengi Suisei adalah hal yang menyenangkan dilakukan bagi fansnya. Beberapa kali Suisei juga sering disebut shotacon karena ketertarikannya pada anak muda. Hal ini dibantahnya yang kemudian dikoreksinya menjadi shounen.
Bicara soal saudara, Suisei juga memiliki kakak perempuan yang disebut Anemachi. Hubungan keluarga Suisei juga cukup kocak. Salah satu momen berharga yang diingat fans adalah ketika Suisei membagikan pengalamannya saat orang tuanya tahu dirinya sebagai vtuber. Sayangnya momen keharmonisan keluarga Suisei bakal jarang ditemui lagi karena dirinya kini tinggal bersama Coco dan Kanata di bawah satu atap.
Kemampuan gaming Suisei juga layak untuk mendapat spotlight. Dalam permainan Tetris, Suisei adalah ratunya. Banyak sekali korban dari keganasannya yang tidak mampu bertahan bahkan untuk 20 detik. Lawan terberatnya mungkin adalah ranking 2 worldwide pro player Tetris yang pernah dihadapinya mati-matian dalam streamingnya. Suisei juga sangat baik dalam memainkan beberapa game bahkan yang baru dipelajarinya. Mario Kart adalah contoh game yang dikuasainya hanya dalam waktu singkat, bahkan sampai bisa menjuarai hololive Mario Kart 8 Deluxe Tournament ke-2. Kecuali Minecraft, Suisei sering terlihat ceroboh yang membuat fansnya sangat terhibur.
Sui-chan wa~? Kyou mo Kawaii~!
Jarang-jarang toh saya nulis sampai 4 sub head? Mumpung udah panjang, mending sekalian kita panjangin, eheh. Jadi masih banyak lagi sebenarnya kisah dari sang komet hingga peristiwa yang worth to write. Sayangnya karena sudah cukup panjang jadi saya akan bikin section ini lebih singkat.
Dari debut hingga sekarang, ada satu hal yang ga pernah berubah dari Sui-chan. Bukan, bukan pettannya (tapi itu juga bisa termasuk sih) melainkan slogan utamanya yakni: “Sui-chan wa, kyou mo kawaii!“. Slogan ini merupakan komunikasi dua arah yang dimulai dari Suisei mengucapkan bagian pertama disusul oleh jawaban fans melalui chant atau komentar. Hoshimachi Suisei adalah contoh inspirasi nyata bagi banyak orang terutama sesama vtuber yang berhasil melalui segala macam rintangan demi mempertahankan eksistensinya. Saat artikel ini ditulis, ia telah berhasil meraih hampir 800 ribu subscribers. Jika perhitungan saya benar, maka Sui-chan akan mendapat 800k subsnya tepat sebelum ulang tahunnya pada 22 Maret nanti.
Kalau kamu rasa Sui-chan sudah enak di Hololive tentu saja tidak sepenuhnya benar. Baru-baru ini, channelnya mengalami demonetisasi, sebuah hal yang jarang untuk vtuber pett- sepertinya. Ia bahkan kembali ke model lamanya untuk melampiaskan kekesalannya. Untungnya kini ia mendapat hak monetisasinya kembali.
Jika kamu tertarik untuk melihat Suisei lebih lanjut, silahkan subscribe channelnya atau follow twitternya pada link tertera. Saya juga merekomendasikan acara radionya Hoshimachi Suisei Music Space. Acaranya benar-benar comfy dengan lantunan akustik yang asik. Secara kasar, Suisei kini memiliki 5 lagu orisinal, Pieces yang dinyanyikannya pada konser Bilibili dan NOW ON SPACE yang menjadi theme song acara radionya.
Pieces dapat terhitung sebagai lagu orisinal keempatnya. Sayangnya kasus yang melibatkan Hololive tentu saja membuat nasib lagu ini menjadi abu-abu (by the way this is my favorite Suisei’s original song).
Blessed acoustic Suisei.
Virtual Journal ends here. Sampai jumpa lagi di edisi berikutnya!
Links
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC5CwaMl1eIgY8h02uZw7u8A