“Nee, ima kara hareru yo!”
Sudah sekitar 3 minggu Tenki no Ko (天気の子) atau yang sering disebut Weathering With You tayang di Indonesia. Terlepas dari kalian sudah menonton atau belum, karya dari sang maestro Makoto Shinkai ini memang sudah menjadi topik yang ramai dibicarakan dikalangan para otaku.
Weathering With You menceritakan bagaimana perjalanan Morishima Hodaka di Tokyo yang menemukan Amano Hina, gadis yang bisa mengendalikan cuaca. Berdua, mereka mencoba melawan segala konflik masyarakat dan alam yang membayangi mereka.
Saya kira kita ga usah heran lagi kenapa Hina masuk waifuwed kali ini karena alasannya adalah..
+ Hare Onna
Apalagi kalau bukan kekuatan unik yang hanya dimiliki Hina, mengontrol cuaca. Memang di Indonesia pawang hujan bukan hal yang asing. Tetapi di negara maju di Jepang yang sudah serba modern, hal ini tentu saja sesuatu yang jarang.
Tiap kali Hina berdoa, langit pasti mendengarnya. Bagaikan benang tipis yang menghubungkan litosfer dan atmosfer, demikianlah peran Hina sebagai hare onna. Hare onna sendiri artinya “gadis (pembawa cuaca) cerah”.
Kebanyakan tugas hare onna dijalaninya bersama Hodaka dan adiknya dengan tujuan mengubah cuaca hujan menjadi cerah. Walaupun demikian Hina juga bisa mengubah cuaca menjadi badai dan lainnya. Pastinya enak bukan punya waifu yang bisa manipulasi cuaca?
+ The cutest girl in shinkai universe
Memang Shinkai merilis banyak heroine yang cantik-cantik dan waifuable. Ada Yukino Yukari (Garden of Words), Miyamuzu Mitsuha (Your name.), Shinohara Akari (5 centimeters per second), Sayuri Sawatari (The Place Promised in Our Early Days). Namun diatas semua itu Hina adalah main heroine terbaik.
Kombinasi hoodie tanpa lengan dan short pants membuat kesan Hina adalah gadis yang aktif, cocok untuk menerjang derasnya hujan. Ditambah dengan kaki dan lengan yang langsing membuat Hina cukup berbeda dibanding heroine shinkai sebelumnya yang kebanyakan memakai seragam maha tertutup pada tampilannya.
Penampilan Hina yang satu ini tentunya mengundang bagi yang memiliki fetish seperti armpit, paha, ataupun pigtails. Kemolekan Hina ini seperti pedang bermata dua, bisa dimanfaatkan untuk hal yang baik dan juga yang tidak baik.
Her armpits smell like rain
+ Gampang Berkomunikasi
Dalam menjalankan pekerjaan sebagai hare onna, Hina selalu mampu berkomunikasi dengan baik dengan klien. Dia bisa dengan cepat akrab dengan anak-anak hingga orang lanjut usia. Contohnya saja nenek dari Taki dan anak dari Suga benar-benar bisa nempel sama si gadis cuaca satu ini. Tidak heran terkadang dia mendapat bonus dari pelanggannya.
+ Hardworker
Ditinggal orang tuanya, Hina hidup berdua dengan adiknya, Nagi. Demi memenuhi kebutuhan mereka berdua, Hina rela banting tulang kerja dimanapun dia bisa. Dia sempat kerja di perusahaan fast food ternama sebagai waitress, bahkan hampir menjual dirinya untuk prostitusi. Untungnya Hodaka mengagalkan usahanya tersebut. Hina pun akhirnya bekerja sebagai hare onna yang menjadi pekerjaan yang paling dia nikmati. Soal urusan di rumah juga gausah ditanya karena Hina pandai dalam..
+ Housework
Kenapa ini dipisah? ya karena urusan di luar rumah dan di dalam rumah adalah hal yang berbeda. Ada karakter yang ahli dalam pekerjaan dalam rumah tapi ampas dalam kerjaan di luar (contohnya Senko) ataupun sebaliknya.
Tempat tinggal Hina terlihat sangat rapi. Dibandingkan dengan kantor Suga yang berantakan tentunya ini cukup kontras. Tentunya siapa lagi yang merapikan semuanya itu kalau bukan Hina sebagai kakak tertua.
Kadang saya iri liat Hodaka bisa makan masakan buatan Hina
Selain dalam beres-beres, Hina juga memiliki skill masak yang terasah. Menu makan yang dia sediakan berdua dengan Hodaka cukup unik mengingat saya belum pernah mencicipi bahkan melihat nasi goreng dimasak dengan potato chips.
Dengan sifatnya yang mandiri dan dapat diandalkan tentunya Hina bisa menjadi waifu idaman bagi semua orang. Namun beberapa kekurangan juga melapisi gadis yang satu ini, diantaranya..
– Hare Onna
Waifumu ilang mas
Kekuatan supranatural yang dimiliki oleh Hina bukanlah tanpa resiko. Setelah Kuga dan Natsumi mewawancarai seorang kakek yang sudah melayani di sebuah kuil yang memuat legenda hare onna, mereka mendapati informasi yang begitu mengejutkan. Demi mendapatkan cuaca yang kondusif, hare onna harus mengorbankan dirinya sebagai ganti atas perubahan abnormal tersebut. Hal ini terbukti dengan hilangnya Hina setelah menghentikan hujan berkepanjangan yang terjadi di Tokyo. Pasti ga ada yang mau waifunya tiba-tiba hilang, bukan?
– Underage
Awalnya Hina mengaku dia berumur 18 tahun kepada Hodaka. Namun berdasarkan keterangan polisi yang menangkap Hodaka, Hina aslinya berumur 15 tahun, satu tahun lebih muda dari Hodaka.
Tentunya Hina belumlah legal untuk bekerja bahkan diangkat sebagai istri. Yep even she’s not loli, FBI still watching you.
underage tapi udah bisa nginep di hotel bareng Hodaka, heheh
– Berpikir Sempit
Walaupun memilki kemampuan komunikasi yang baik namun Hina bukanlah tipe sanguinis. Kesempitan dalam berpikirnya dapat kita lihat bagaimana dia tidak bisa memaksimalkan potensinya sebagai gadis pengontrol cuaca sebelum bertemu Hodaka. Dirinya malah nyaris terlibat dengan bisnis haram yang sebenarnya tidak boleh dijamah oleh perempuan dibawah umur sepertinya.
Terlepas dari ending yang seakan membuat posisi Hina dan Hodaka sebagai trouble maker, Hina tetaplah gadis polos yang waifuable. They did nothing wrong.
Buat kamu yang tertarik dengan Hina, siap-siap jaga waifumu yang satu ini. Jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi memisahkan kamu dan dia selamanya. Hodaka adalah contoh yang bagus buat jadi panutan how to handle Hina as waifu.