Angelina Kudou Shields, salah satu heroine yang menjadi pusat perhatian di “Mahouka Koukou no Rettousei: Raihousha-hen” yang tayang musim gugur ini. Setelah enam heroine lainnya resmi diangkat dalam rubrik Waifu Wednesday, kali ini saatnya bagi Lina (panggilan akrab Angelina) untuk hadir juga dalam rubrik mingguan ini.
Angelina Kudou Shields lahir pada 4 Januari 2080 dan dibesarkan oleh keluarga Kudou dan Shields. Meskipun memiliki latar belakang keluarga Jepang, ia menghabiskan masa mudanya di Amerika Serikat. Namun hubungan Lina dengan orang tuanya kini masih misterius. Saat ini ia menjabat sebagai kapten tertinggi dari unit penyihir milik USNA, STARS. Lina juga memiliki alter ego bernama Sirius alias Angie Sirius saat turun bertugas di lapangan.
Bicara soal anatominya, Lina memiliki tinggi 163 cm dan memiliki berat badan 53 kg. Rambutnya berwarna pirang panjang dan sering menggunakan gaya double ponytail. Tak lupa juga dengan pita yang mengikat ponytailnya.
Lalu bagaimana dengan poin-poin pertimbangan dari seorang Angelina Kudou Shields sebagai seorang waifu? Berikut beberapa poin tersebut:
+ Switching Badass-Cute Personality
Kedatangan Lina di Jepang sendiri sudah menunjukan bagaimana sisi kelucuannya. Ia saat itu cukup ceroboh saat meneliti pakaian casual apa yang dapat ia gunakan saat tiba disana. Tahu sendiri hasilnya, ia menggunakan pakaian ngejreng seperti mau datang kondangan Keluarga Shiba. Contoh lain dari sikap childish-nya adalah keinginannya yang harus selalu dituruti, dan sering kali melampiaskannya kepada Sylvia Mercury First dan Michaela Hongou.
Namun, ada tombol tersendiri di kepala Lina yang dapat mengubah pendiriannya menjadi lebih dewasa. Saat sense of justice and duty-nya terpicu, mulailah kita ditampakan sosok Lina yang lebih garang. Belum lagi saat ia mengaktifkan kemampuan Parade untuk menjadi Angie Sirius.
+ Pride Beauty
Kehadiran Angelina Kudou Shields di First High School membentuk poros terbaru atau saya bisa bilang, “Newest Queen“. Dengan rambut blonde bergaya twintail dan aura elegannya, Lina selalu disandingkan dengan Shiba Miyuki dan seolah mereka memperebutkan hegemoni belaka. Walau dibalik itu, Lina dan Miyuki hanyalah rival untuk memperebutkan sesuatu, yaitu Tatsuya. Meskipun akhirnya Lina harus legowo untuk membiarkan rivalnya untuk menang telak.
Kemudian perbedaan budaya dari sisi busana yang cukup kontras dengan bayangannya sendiri memang cukup membingungkan. Hal ini dikarenakan keluarganya Lina sendiri memiliki latar belakang dari Jepang. Sehingga timbul pertanyaan, apakah Lina tidak bergaul lebih dekat dengan keluarga ibunya? Namun kesalahan representasi yang membuat Lina menggunakan pakaian yang tak cocok saat di Jepang masih tak menghapuskan pesona dari Lina. Semencolok atau usang apa pakaian yang dipakai, kecantikan Lina luar dalam tetap terjaga. Dengan topik ini, saya membayangkan bahwa Lina bisa menjadi seorang model dan …..(lanjut ke poin berikutnya).
+ An Idol Wannabe
Poin ini menjadi paling penting dibanding kemampuan bertarungnya. Lina sendiri memiliki pengalaman sebagai seorang penyanyi atau tepatnya sebagai vokalis dari band di masa remajanya. Sehingga ia sering tak sungkan untuk tampil membawakan lagu-lagu di depan orang banyak, entah itu disuruh Tatsuya atau memang diundang dalam suatu acara. Lina juga cocok untuk menjadi model busana yang seperti saya mention di poin sebelumnya.
Menjadi idol atau model? Saya pun berpikiran seperti itu jika Lina tidak pernah memiliki pengalaman di militer USNA. Karir yang menjanjikan, namun juga membahayakan karena dia sudah mengemban jabatan tinggi di militer. Saya sendiri juga tak mau melihat seorang idol atau model yang juga menjabat sebagai pemimpin satuan militer negaranya. Itu rival dalam dunia idol dan permodelannya bisa pada minder dan takut.
Thank you Tsutomu Sato for this glimpse of refreshment.
+ Densetsu no Baba
Sedari awal film “Mahouka: Hoshi o Yobu Shoujo” diputar, banyak yang bertanya-tanya mengapa seiyuu untuk Lina terasa lebih dewasa. Saya yang juga menjadi bagian dari orang-orang ini, kemudian berubah pikiran bahwa ternyata suara Densetsu no Baba memang cocok dengan karakternya. Lina memiliki tatapan yang tajam dan terlihat dewasa, namun di sisi itu terdapat celah kelucuan layaknya para remaja dewasa lainnya (ngomong-ngomong Lina sudah berusia 20 tahun).
Jika melihat rekam jejak karir Hikasa sebagai seiyuu, karakter yang memiliki kemiripan intonasi dengan Lina seperti Seraphim (Kore wa Zombie desu ka!?) untuk sisi seriusnya, dan Mio Akiyama (K-On!) untuk sisi halusnya. I’m craving more of Densetsu no Baba’s voice on season 3 (if they decided to make it).
– Susah Diatur
Lina ini adalah tipe perempuan yang cukup easygoing (jika lagi gak ada tugas), namun juga cukup pecicilan dan males-malesan jika saat menikmati hari-harinya. Lebih spesifiknya siapapun itu yang bersama Lina, maka orang tersebut harus terus mengikuti gadis ini kemanapun. Memang ini dapat dianggap positif jika kalian adalah tipe yang bingung “mau kemana” saat bepergian dengan pasangan atau teman lainnya. Sifat ini juga sempat membuat Sylvia, rekan kerja Lina sering dibuat frustasi olehnya. Namun perlahan ia mulai bisa mengontrol temannya satu ini seiring dengan berjalannya waktu.
– Poor Cooking Skill
Sayangnya Lina tidak memiliki pengalaman dan kemampuan masak yang mumpuni, bahkan untuk masakan yang terbilang simpel untuk dibuat. Tentu saja ia masih bisa memasak makanan instan, namun tidak untuk mengolah bahan masakan untuk jadi makanan yang masuk standar “bisa dimakan”. Namun paling tidak kemampuannya dalam memasak tidak seburuk Saegusa Mayumi, yang hasilnya cukup membahayakan jiwa dan raga.
– Biggest Threat Ever
Dibanding mengencani Mari, Mayumi, Erika, Mizuki atau heroine lainnya, menjadi partner seorang Angelina Kudou Shields butuh lebih dari ball of steel. Dengan kedudukan tinggi yang dimilikinya, tentunya ia bakal menjadi sorotan serta target bagi para teroris ataupun musuh. Tak hanya dalam skala nasional, melainkan juga internasional. Lagipula, mana mau Lina menjadi partner seorang rakyat jelata yang tak punya kekuatan lebih dari sisi perlindungan dan finansial.
Hal yang saya tak mau bahas disini adalah faktor keluarga, yang juga cukup rumit dijelaskan. Mulai dari kakeknya Lina, Kudou Ken, sepupu jauhnya yaitu Fujibayashi Kyouko, hingga sang paman, Kudou Retsu. Tak takut untuk di-spoiler, namun lebih ke minimnya latar belakang dari keluarga ini, terutama yang berhubungan langsung dengan Lina. Saya berharapnya ada pengembangan latar belakang keluarga Kudou dan Shields untuk bisa mendapat gambaran dari bagaimana bisa lahir dan dibesarkan.
Baiklah itu saja Waifu Wednesday edisi Lina untuk Rabu ini. Untuk berikutnya, saya melanjutkan ke Shiba Miyuki yang juga akan hadir dalam waktu dekat. Nantikan edisi berikutnya!