Happy Wednesday! Selamat datang dalam rubrik Waifu Wednesday edisi Ayame Kajou! Setelah sebelumnya sang Kaptain menulis waifu dari game Genshin Impact, kali ini saya kembali dengan waifu dari serial anime yang sudah lama tayang. Anime dari novel ini juga dikenal dengan materialnya yang cukup kontroversial, dan tak perlu lama mari kita bahas heroine satu ini.
Ayame Kajou adalah siswi Zoshigaoka Academy yang juga mengemban posisi sebagai Wakil Ketua OSIS. Tak hanya sebagai seorang siswi, ia juga aktif sebagai pemimpin kelompok teroris SOX yang memiliki sebutan Blue Snow. Ayame sendiri berulang tahun di setiap 17 Desember dan di awal novelnya, ia sudah berusia 16 tahun. Dari latar belakang keluarganya, ia memiliki ayah kandung yang juga mantan politisi yang kini dipenjara atas tuduhan bersenggama dengan siswi SMA, walau Ayame sendiri meyakini ayahnya tak akan melakukannya karena ia memiliki fetish M*LF.
Heroine ini memiliki rambut berwarna hitam panjang, mata keemasan, badan ramping, dan dengan kaki yang cukup panjang. Ayame memiliki dua versi penampilan, yang diantaranya versi sekolah dan versi SOX. Versi sekolah, ia biasa menggunakan seragam perempuan, dasi merah, blazer abu-abu, rok hitam panjang, dan rambutnya dikepang. Sementara versi SOX, ia menggunakan jubah putih yang menutupi bagian tengah tubuhnya dan sebuah celana dalam perempuan yang dipakai di wajahnya.
Lalu bagaimana dengan kepribadian dari seorang Ayame Kajou? Berikut beberapa poin yang bisa dipertimbangkan:
– Dirty Mouth
Jika berada dalam mode bebas, di setiap obrolan pasti ia selipkan candaan kotor yang biasanya membuat editor adaptasi anime-nya harus capek-capek menyensor perkataannya. Tak hanya pada bagian takarir, begitu juga dengan pengeditan dalam suaranya. Mulai dari candaan soal senggama, m*st*rbasi, hingga hal-hal berbau birahi lainnya.
Bagi sang protagonis Tanikuchi, sebelum mengobrol dengan Ayame Kajou dalam mode bebas, mental lawan bicaranya harus menebalkan gendang telinga serta menahan emosi mereka. Ayame tidak akan segan melepaskan candaan kotor walau topik yang dibicarakan itu adalah topik yang serius. Agak berharap heroine satu ini bisa mengurangi kebiaasannya tersebut.
– She’s a Terrorist
Memiliki partner seorang teroris sepertinya adalah suatu latihan mental dan fisik yang paling berat. Selain harus mengasingkan diri, berpindah-pindah tempat, dan yang cukup memberatkan adalah kemungkinan harus LDR. Tak lupa juga terdapat ancaman nyawa yang harus ditanggung.
Namun apakah hukum di kota/negara dalam seri ini memiliki aturan yang memberatkan pelaku kejahatan pornografi untuk dihukum mati? Hidup dalam pelarian pun sudah susah, ditambah dengan ancaman seperti ini.
– Unexperienced Rulebreaker
Walau ucapannya sudah seperti orang dewasa yang mengerti hal-hal perlendiran, Ayame Kajou sendiri masih “newbie” alias naif soal hubungan yang bernuansa romantis. Dalam novelnya, Ayame mengakui bahwa dirinya masih payah soal hal-hal yang berhubungan dengan situasi seksual. Sehingga jika diberi kontak secara personal, ia lebih suka tak mengindahkan lawan bicaranya dengan bersikap dingin.
Ya beruntungnya karakter Ayame ini tidak dirancang sebagai seorang succubus walau kelakuannya yang sering mengajak orang lain untuk berbuat hal-hal tabu tersebut.
+ Shizuka Ishigami
Jika kalian masih awam dengan nama seiyuu ini, mungkin ada baiknya kalian mencoba mencari namanya di mesin pencarian daring. Mungkin saja kalian menemukan beberapa karakter populer yang ia perankan. Ch’en dari Arknights? Stella Vermillion dari Rakudai Kishi no Cavalry? Ikumi dari Shokugeki no Souma? Syr dari DanMachi? Setsuna dari Kaiyari? Jika kalian mengingat bagaimana suara dari karakter-karakter ini, maka karakter Ayame Kajou adalah versi all out dari seluruh karakter terssebut.
Ishigami memang tidak aktif dalam media sosial, namun suaranya sudah cukup mewakili sosoknya sebagai seiyuu spesialis karakter perempuan tomboy. Namanya sudah bisa saya sandingkan dengan seiyuu seperti Chiwa Saito, Miyuki Sawashiro, Kaida Yuki, Megumi Ogata, Romi Park, dan masih banyak lagi.
+ Power of Freedom
Meskipun alasan utamanya untuk menjadi teroris bisa dibilang meh, namun tekadnya untuk mengubah dunia menjadi lebih bebas bisa dibilang cukup visioner. Ayame sangat menjunjung kebebasan dari setiap manusia, termasuk dalam urusan personal seperti hal-hal berbau seksual. Setiap manusia tidak bisa dikekang bahkan kepada urusan personalnya, dan Ayame hanya satu dari sekian pemberontak yang menginginkan perubahan hukum di wilayahnya.
Jika suatu saat Ayame dapat mencapai tujuan untuk mengubah kebijakan yang sudah ada, saya meyakini ia dapat menjadi “orang penting” di kemudian hari. Namun orang penting ini semoga di kedudukan yang aman ya, sehingga pasangannya juga tak bermasalah dengan menjaga hubungan mereka.
+ Could’ve been a greatest heroine
Ini bakal terasa makin subjektif, namun Ayame Kajou saya bisa anggap sebagai heroine terbaik di serial karya Hirotaka Akagi ini. Mengutip kalimat Signum pada artikel “Setelah Menggugat Gintama, Badan Pengawas Tayangan Jepang Kembali Memprotes Anime Yang Diduga Terlalu Mesum“,
“Padahal kalau tidak ngaco, dia manis loh.”
Tentunya saya setuju dengan impresi pendek dari Signum. Dibanding pada mode bebasnya, mode serius dari Ayame menunjukan bahwa heroine satu ini punya potensi untuk upgrade jadi lebih woah. Beruntung dari kelanjutan novelnya hingga akhir volume, pengembangan karakter Ayame jadi makin menarik. Ia mulai menyadari keinginan dalam hatinya, mulai menunjukan sisi feminimnya, makin sensitif dengan perasaannya dan pastinya berusaha mendapatkan lagi apa yang selama ini ia tak sadari. Saya kasih kalimat ambigu saja disini, karena jatohnya nanti malah spoiler berat.
+ LSBH
Mari berkumpulah wahai pengagum karakter berambut LSBH entah itu perempuan, laki-laki, hideyoshi, dan lain-lain. Ada beberapa karakter yang memiliki rambut hitam panjang seperti Ayame di seri ini, namun yang notable tentunya sang karakter utama. Di saat menggunakan penampilan ala siswi SMA, rambut panjangnya ia kepang dan menjuntai hingga bemper belakangnya. Sementara untuk versi SOX, ia melepaskan kepangan itu dan membiarkan rambutnya menjuntai bebas.
Poin tambahan jika kalian suka heroine berkacamata, versi siswi SMA dari Ayame ini membuatnya terkesan seperti siswi yang tegas dan penuh intelegensi. Namun paduan kacamata dan rambut panjang kepang ini mengingatkan saya ke salah satu karakter dari doujinshi yang bisa kalian tebak sendiri. Ya perbedaan utama dari kedua karakter tersebut tentunya dari jumlah kepang rambut yang mereka gunakan, dan tentunya nasib mereka masing-masing.
Baiklah mungkin itu saja yang bisa saya bahas dari heroine satu ini. Untuk minggu depan, saya nampaknya kudu membaca beberapa saran di kolom komentar terlebih dahulu. Mungkin saja ada karakter yang nyantol untuk bisa ditulis pada minggu depan. See you next week!