Welcome back again in Waifu Wednesday! Setelah membahas Ayumi, giliran Chihiro Kosaka pada double header hari ini. Heroine yang tentunya ditakdirkan untuk protagonis ini mendapatkan kesempatan terakhirnya lagi sebelum Jurnal Otaku Indonesia mengakhiri operasi situsnya. Untuk itu, mari kita membahas heroine satu ini.
Chihiro Kosaka adalah siswi SMA Privat Maijima yang berada di kelas yang sama dengan Elsie, Ayumi, dan Keima yaitu 2-B. Awalnya ia hanyalah siswi biasa, namun kemudian ia membentuk band bersama teman sekelasnya yang bernama 2-B Pencils. Tidak diungkap bagaimana latar belakang keluarga dari Chihiro di manga dan anime-nya.
Ia dikenal dengan rambut pendek berwarna coklat dan biasanya menggunakan pin berwarna pink di sisi kiri rambutnya. Heroine bergolongan darah O ini memiliki tinggi 158 cm dengan berat badan 50 kg, hampir sama dengan Ayumi. Tiga ukuran tubuhnya diantaranya 82-61-85. Seiyuu dari heroine ini adalah Kana Asumi.
Lalu bagaimana dengan kepribadiannya? Walau tak ada Dewi yang bersemayam di tubuhnya, apa Chihiro masih layak untuk dijadikan heroine? Berikut beberapa poin yang dapat kalian pertimbangkan:
+ That Hard and Soft Side
Saat selesai membaca rute Chihiro, ada kesan yang memuaskan dan memuakkan darinya. Di satu sisi, saya bisa menganggap heroine ini sepertinya tak memiliki daya tarik seperti yang lainnya. Namun dengan berjalannya cerita, pengembangan karakternya kian meyakinkan. Mulai dari perubahan karakter yang menjadi lebih perhatian, hingga showcase kemampuannya dalam memainkan gitar.
Namun tentunya sisi keras kepala dari seorang Chihiro memang seperti sudah mendarah daging. Agak sulit mengubah ini dalam waktu yang cepat, namun masih ada kesempatan untuk mengubah persepsi terhadapnya.
Baca juga: [Waifu Wednesday] Asuka Sora
+ Musically Skilled
Membentuk 2-B Pencils bersama dengan Ayumi, Miyako, dan Elsie hingga menulis lagu yang ia karang sendiri. Sudah sepantasnya saya bisa katakan bahwa Chihiro ini punya potensi dalam industri musik di masa depan. Dengan latihan yang tekun, serta kemauan yang tinggi, mungkin ada agensi atau produser yang dapat meliriknya untuk bergabung menjadi talenta mereka.
Ngomong-ngomong, Chihiro tidak serta merta memiliki kemampuan ini sejak seri ini dimulai. Keinginan untuk tampil beda dan memiliki ciri khas darinya membuat Chihiro mendorong dirinya sendiri untuk mempelajari bermain gitar.
Baca juga: [Waifu Wednesday] Kusunoki Kasuga
+ Advisor & Listener
Chihiro dikenal supel dan terbuka dengan orang lain, sehingga teman-temannya mudah mengobrol dengannya. Saat Elsie pertama kali masuk ke SMA ini, heroine berambut pendek inilah yang menjadi teman pertamanya (selain Keima) di kelas 2-B. Pertemanan ini kemudian berlanjut hingga akhir serial, dimana keduanya makin dekat dan membuka diri jika mereka membutuhkan satu sama lain dalam urusan sekolah dan hal sepele lainnya.
Chihiro sering memberikan perhatian kepada teman-temannya seperti Elsie, Ayumi, dan Miyako (terkecuali Yui yang berbeda kelas) dengan menanyakan kondisi mereka. Ia juga selalu mendengarkan curhatan mereka dan juga tak pelit memberikan saran. Walau dirasa sarannya tak selalu efektif, namun paling tidak ia dapat mendengarkan teman-temannya berbicara secara bebas kepadanya.
+ Asumi Kana
Di tahun-tahun dimana nama Kana kian populer dengan suara imutnya, kemudian kita mendapatkan Chihiro yang lebih jinak dari perannya yang lain. Saya ngomongin Nyaruko dari Haiyore Nyaruko-san btw. Meskipun di musim pertama heroine satu ini masih jarang mendapatkan porsi lebih untuk berbicara, namun di musim kedua dan ketiganya Chihiro berubah dari karakter pendukung menjadi karakter utama. Suara Kana juga makin familiar di antara seiyuu elit lain seperti Kana Hanazawa, Ayana Taketatsu, Nao Touyama, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang saya sukai dari suara Kana adalah saat mengekspresikan emosi yang meluap-luap. Momen ini dapat ditemukan saat Keima mengejar Chihiro saat hujan-hujan di kapal yang berada di dermaga. Chihiro yang keras kepala dibuat berang oleh dorongan agresif dari Keima. Dengan suara childish berintonasi keras, Chihiro akhirnya terdiam pasca mulutnya dibekam oleh ciuman dari Keima. Shifting dari vokal menjadi pasif ini juga memberikan moe gap tersendiri bagi heroine satu ini.
Baca juga: [Waifu Wednesday] Tsukiyo Kujo & Vulcanus
– Insecure
Well kembali lagi ke momen dimana Keima menaruh perhatiannya sementara ke Chihiro. Diibaratkan, ia mulai menyadari bahwa dirinya hanyalah karakter tambahan yang hanya menjadi kameo di beberapa momen di dunianya. Hal inilah yang membuat dirinya mencoba mendekati siswa populer agar terlihat “gaul” oleh yang lainnya. Namun ketertarikan ini terbilang palsu, dan lama kelamaan berdampak buruk terhadapnya. Pasca penaklukan oleh Keima, Chihiro mulai mencari hal lain yang dapat menggantikan kebiasaan lamanya. Gitar jadi pelampiasan terbarunya, dan tampak ia menekuni hobi terbaru ini dengan output yang bernilai olehnya.
Hal lain yang membuatnya merasa insecure adalah wajah dan tubuhnya. Ia menilai dirinya tidak cantik dan atletis seperti Ayumi, dan juga tidak memiliki daya tarik lebih seperti Kanon. Klaim ini memang membuat karakternya juga makin tak dipandang, namun Keima hadir sebagai pendukungnya. Ia jadi lebih cerah dan percaya diri.
Tentunya saya harus memberikan tangkapan layar di atas, karena cukup memorable dari adaptasinya. Walau adaptasi ini tidak full story, namun paling tidak bisa menggambarkan apa yang ingin Wakaki-sensei ceritakan.
Yap, berakhir lah Waifu Wednesday dari seri “Kami nomi zo Shiru Sekai“ ini. Masih ada dua minggu sebelum situs ini ditutup, jadi kemungkinan besar masih ada karakter yang sebenarnya saya ingin angkat. Haqua? Nikaido? Akari? Lune? Elsie? Nama terakhir kayaknya tidak, karena saya memandang Elsie lebih cocok jadi adik daripada waifu. Untuk itu, nantikan akhir rubrik ini minggu depan!