Selamat datang kembali di rubrik Waifu Wednesday. Kali ini episode terbaru akan membahas kapal-kapalan lagi. Gak bosen apa sama kapal terus? Selama gamenya masih hidup, kebosanan itu cuman fenomena temporer. Ok, ga perlu berlama-lama mari kita bahas waifu kapal yang terkenal dengan sifat keibuannya yang bernama Houshou.
Houshou adalah kapal yang pertama kali dikonstruksi sebagai aircraft carrier/kapal induk oleh IJN (Imperial Japanese Navy). Dibuat sejak tahun 1920, konstruksi membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun sebelum siap untuk bertugas. Sebagai kapal induk buatan tertua untuk IJN, Houshou dapat disebut sebagai mama/ibu bagi seluruh kapal induk IJN. Setelah Perang Dunia kedua usai, dirinya menjadi kapal transportasi untuk para tentara yang ditugaskan di berbagai daerah di Samudera Pasifik.
Di dalam game, Houshou menggunakan pakaian yang biasa dipakai Kyudoka. Houshou menggunakan kimono berwarna kirmizi atau merah tua, hakama berwarna gelap, dan seutas tasuki. Kulitnya putih seperti sagu dan rambutnya bergaya ponytail. Namanya memiliki arti “phoenix yang terbang”.
Dengan latar belakang dan penampilannya, apakah Houshou bisa dianggap sebagai best mama waifu di KC?
+ Maternal Love
Di dalam game, Houshou digambarkan sebagai seorang ibu bagi para CV(B) dan CVL. Tapi tidak hanya bagi para kapal induk, melainkan juga untuk semua kapal di pangkalan. Sehingga tidak heran jika banyak kapal yang sering bermanja-manjaan dengannya, bahkan sampai numpang tidur di pangkuannya. Di season pertama animenya, Shimakaze jadi kapal pertama yang digambarkan tengah menikmati empuknya pangkuan si (calon) ibu ini.
Sikap keibuan ini juga menampakan sifat kesabaran dan ketulusan yang pastinya dibutuhkan untuk mengayomi keluarga.
+ Juru Masak Utama
Dalam beberapa fanart, Houshou adalah chef terbaik pangkalan mengalahkan pemilik warteg sebelah yaitu Mamiya dan Irako. Rival terberatnya adalah hotel Yamato dan mama paus Taigei/Ryuuhou. Namun sampai detik ini saya belum menemukan fanart atau fanfic yang menggambarkan siapa sesungguhnya juru masak terbaik di pangkalan IJN. Jika saya jadi teitoku, saya gak masalah siapapun yang masak. Asal jangan Hiei dan Isokaze! Tolong please!
+ Diam-Diam Punya Usaha
Di voice line Chitose Carrier Kai-ni pada pukul 7 malam, Chitose mengajak teitoku untuk pergi makan malam dan menawarkan untuk pergi ke tempat Houshou. Tempat ini bukan berarti rumah Houshou, melainkan izakaya alias angkringan milik Houshou. Tetapi ada indikasi “tempat” yang dimaksud bisa juga adalah restoran ataupun kafe. Namun jika dilihat dari latar belakang pemiliknya, yaitu Houshou sendiri, tempat ini lebih condong sebagai izakaya.
Memiliki pasangan dengan kemampuan berbisnis adalah idaman bagi para teitoku yang kerjaannya hanya duduk sambil gerakin mouse dan ngetik keyboard. Bahkan Houshou dalam kai line-nya mengatakan ingin membuka restoran bersama teitoku sambil tersipu malu. Beruntungnya ini bukan warung remang-remang ya, jadinya kalian para teitoku gaperlu khawatir Houshou ketularan Suzuya.
Bahkan bacius sampai membuat fanart terkait kompetisi sengit antara warteg Mamiya dan angkringan Houshou.
+ Teman Minum Terbaik
Selain membuka tempat minum alias izakaya, Houshou sendiri adalah penikmat sake berat. Biasanya sambil membuka kiosnya, Houshou juga sering menemani kanmusu-kanmusu penikmat alkohol seperti Chitose, Yamato, Ashigara, Nachi, Iowa, Pola, Iyo, Junyou, dan lainnya. Biasanya sifat keibuannya muncul disini, karena harus menjadi pendengar yang baik dari kanmusu-kanmusu yang capek dari ekspedisi, latihan, dan menjalankan misi.
Jika kalian tidak kuat dengan alkohol, dia juga menyediakan teh kok. Kalo gaada ya ada bandrek.
+ Wanita Profesional
Houshou yang biasa ditugaskan untuk memasak makanan bagi kanmusu lain juga harus perlu persiapan tiap belanja dan menyetok persediaan bahan masakannya. Terutama bagi anak-anaknya yang ditakdirkan sebagai glutton. Selain masalah makanan, dia juga harus ditugaskan sebagai orang yang mencuci futon-futon yang biasa dipakai seluruh kanmusu untuk tidur. Tentu saja Houshou tidak akan melakukannya sendirian, pastinya dibantu anak-anaknya yang sudah besar-besar.
Houshou juga bertanggung jawab menempa kanmusu-kanmusu carrier lain saat masih belum matang.
– Gagap Teknologi
Ini sebenarnya bisa menjadi poin positif jika kalian suka menikmati betapa lucunya Houshou saat berhadapan dengan barang elektronik. Tapi dari yang saya lihat, Houshou masih sulit untuk beradaptasi dengan zaman modern yang semua serba digital. Sehingga kalian perlu mengajarinya lebih detail dan dengan penjelasan yang mudah dimengerti. Sebagai contohnya, ketika dia mau mengambil sayuran dari kulkas dan ini terjadi….
– Rapuh
Meskipun terlihat seperti wanita mandiri dari luar, dalam hal kekuatan Houshou sendiri tidak sekuat anak-anaknya. Hal ini tidak terlepas dari desainnya yang sangat lawas. Sehingga keefektifan dalam perang tidak terlalu besar dan lebih sering menjadi armada cadangan. Hal ini juga sering digambarkan oleh para ilustrator dimana para kanmusu pergi meninggalkan Houshou di pangkalan dan mereka tak kunjung kembali.
– Scrapped
Sayangnya dan sayangnya, kapal induk Houshou sudah dibongkar di Osaka pada tahun 1946. Pembongkaran ini dilakukan setelah Houshou menyelesaikan misi penjemputan terhadap tentara Jepang di Atol Wotje, Jaluit dan Enewetak, serta penjemputan kedua di Papua Nugini. Selama misi penjemputan ini, Houshou ditemani oleh Kashima yang nasibnya juga sama setelah misi selesai.
Oke, mungkin itu beberapa kelebihan dan kekurangan ibu tanpa suami ini. Siapa lagi waifu yang ingin dibahas dari Kantai Collection? Bisa dijawab di kolom komentar di bawah ini. Sebagai penutup mari menikmati lagu dari circle group Kinema 106 yang berjudul “Kiga – A”. Lagu ini cukup emosional terutama baginya.