Selamat datang kembali dalam rubrik Waifu Wednesday! Dalam edisi kali ini, saya kembali ingin melanjutkan serial waifu dari “Strike The Blood“. Setelah Natsuki Minamiya dan Kirasaka Sayaka, kali ini saya akan membahas tuan putri dari negeri Aldegyr, La Folia Rihavein.
La Folia Rihavein merupakan salah satu heroine temporer “Strike The Blood” yang tidak selalu hadir dalam setiap episodenya. Perempuan yang masih berumur 16 tahun (di awal cerita) ini memiliki rambut berwarna silver panjang dengan mata berwarna biru. Tubuhnya langsing dan memiliki tinggi badan standar sebagai perempuan. La Folia juga punya sisi sugestif yang cukup berbahaya jika tidak dikontrol oleh orang lain.
La Folia biasa menggunakan trench coat berwarna hitam dengan kemeja putih di balik jaketnya. Di bagian bawah, ia menggunakan rok hitam dengan model frill berwarna putih. Sepatu yang ia pakai berjenis boot berwarna coklat. Tak lupa juga, seiyuu dari heroine Strike The Blood ini adalah Saori Oonishi.
Senjata yang ia gunakan adalah pistol bayonet dengan tipe kutukan. La Folia juga dapat merubah bayonet pada pistolnya tersebut menjadi pedang suci Völundr dengan merubah dirinya menjadi roh secara temporer.
Baca juga: [Waifu Wednesday] Sayaka Kirasaka
Lalu bagaimana dengan kelebihan dan kekurangan sang putri satu ini? Mari kita bahas satu per satu.
+ Crazy Rich Aldegyr, but Down-to-Earth Type
Menjadi seorang putri raja memang penuh dengan kemudahan, keistimewaan, hingga kemewahan. La Folia memiliki segalanya dari keluarganya, mulai dari uang, maid, dan juga relasi yang luas. Namun La Folia sendiri tidak terlalu menyukai posisinya sebagai putri dikarenakan pergaulannya yang kian terbatas. Hal ini membuatnya sering melawan perintah ayahnya dengan bergaul bersama orang biasa seperti Kojou, Yukina, dan lainnya.
Meskipun sering melawan, La Folia Rihavein masih menghormati posisinya sebagai putri raja dan orang tuanya. Ia tetap menjaga kewibawaanya saat menyandang Kerajaan Aldegyr saat berhadapan dengan faksi lain. Meskipun hal berbau bangsawan seperti ini ia anggap sangat membosankan.
+ Responsible and Cool Onee-san
Jika kalian sudah menonton serial anime pertamanya, tentu kalian mengingat bahwa La Folia merupakan keponakan dari Kanase Kanon, yang umurnya setahun lebih muda darinya. Bagi yang belum mengetahuinya, Kanon adalah anak haram dari kakek La Folia dengan adik perempuan dari Kanase Kensei. Kelahiran Kanon ini membuatnya menjadi adik tiri dari ibu La Folia, sehingga secara teknis ia menjadi bibi dari La Folia.
Fakta tersebut membuat La Folia Rehavein menganggap Kanon sebagai bagian dari keluarganya, dan malah memperlakukannya seperti adik perempuan (karena umur yang lebih muda). Ia cukup protektif dengan Kanon, bahkan meminta kerajaan Aldegyr untuk mempersiapkan pendamping (alias bodyguard) untuk menjaganya, sebagai contoh Sayaka Kirasaka. Walaupun keadaannya saat itu sudah dalam perlindungan Natsuki-sensei.
+ Seductive Princess
Saya tak tahu menahu bagaimana seorang putri raja sepertinya memiliki ketertarikan sama hal semacam ini. Sejak awal kemunculannya, saya mengira La Folia ini sudah berumur 20-an atau setara dengan Natsuki-sensei. Ternyata setelah mengenalkan diri, umur kepala dua saja belum sampai. Sikap yang ia tunjukan setelah kenal dekat dengan Kojou membuat saya yakin bahwa perempuan satu ini suka sekali bermain api di hadapan orang lain. Tentu saja bermain apinya dengan hal-hal sugestif seperti menunjukan sisi mesumnya. Tapi bahaya, bahaya! Apalagi ia juga putri raja, bisa-bisa kena ancam sama penduduknya hahaha.
Entah apakah La Folia Rihavein “berpengalaman” atau tidak, namun La Folia sendiri mengakui masih suci hingga adaptasi anime terakhir. Di novel? Silahkan mencari tahu sendiri. La Folia juga mengajarkan hal-hal bertema dewasa kepada Sayaka saat menjadi bodyguard-nya. Hal inilah yang membuat Sayaka juga makin frontal terhadap Kojou walau aroma tsundere-nya masih pekat.
Baca juga: [Waifu Wednesday] Natsuki Minamiya
– Mischievousness
Saat yang tepat untuk bertindak childish adalah saat sendirian dan bersama teman dekat. Seperti yang dilakukan La Folia dalam kedudukannya sekarang. Being playful is a good thing IF on the right time. Namun jika tidak di waktu yang tepat, saya yakin kalian bakal kesal sendiri dengan kelakukan putri raja satu ini. Ia adalah tipe manusia yang tidak mau dimanja lagi oleh orang tua, namun ingin dimanja sama pasangannya. Kalau anda punya sifat seperti Kojou yang kurang sensitif, mungkin hal ini tidak akan mengganggu kalian.
– Daddy Issue
Bukan, ini bukan soal Fazacon seperti Senjougahara. La Folia Rihavein punya ayah yang protektif dan cukup, ehm, mengerikan untuk dikalahkan dalam adu argumen dan fisik. Ayah La Folia, Lukas sudah mengisyaratkan kepada anaknya untuk tidak berhubungan dengan orang luar dari kerajaannya. Hal ini juga yang bernasib dengan Kojou. Meskipun Kojou sendiri tidak terlalu berusaha keras untuk mendapatkan hati dari ayah Lukas, namun ia masih terkena getah akibat dari insiden sedot darah di bawah es itu. Menjadi partner ketiga Kojou ketiga secara sepihak tentunya dapat berakibat negatif dari orang di belakang masing-masing pihak.
Ini perlu dipersiapkan secara matang, karena La Folia pastinya juga akan merengek kepada pasangannya dan juga orang tuanya. Beruntung sang ibu sudah menyerahkan semua keputusan ke anaknya, ya sayangnya tidak dengan suaminya. Ini tak terlalu mengherankan karena La Folia bakal menjadi suksesor ayahnya di masa depan, sehingga penolakan tersebut demi mempertahankan budaya di kerajaannya. Passakalia dan Rondo juga masih terlalu muda untuk menggantikan posisi kakaknya ini.
± Screentime
Sayangnya La Folia Rihavein hanyalah karakter pendukung dari serial ini, namun beruntungnya ia masih bisa terikat dengan karakter utamanya. Hal yang saya tunggu-tunggu di musim keempat serial OVA-nya adalah kemunculan La Folia. Namun saya teringat dengan material ceritanya dimana ia tak akan muncul hingga akhir dari volume ke-17. Kalo saya prediksi, baru di volume ke-4 OVA Strike The Blood IV ia akan muncul. Volume ke-4 ini tepatnya akan dirilis pada 23 Desember 2020. Tak sabar saya menantikan kehadirannya kembali.
Baiklah mungkin itu saja yang bisa saya bahas dari heroine dari Strike The Blood ini. Ini bukan edisi terakhir dari serial waifu Strike The Blood. Melihat daftar heroine-nya, masih ada Aiba Asagi, Akatsuki Nagisa, Kanase Kanon, Himeragi Yukina, Astarte, Nina Adelard, Kiriha Kisaki, dan yang baru nongol di musim keempatnya, Kasugaya Shizuri Castiella. Saya juga punya opsi untuk membuat Husbando Friday dengan karakter seperti Dimitrie Vatler, Motoki Yaze, dan tentunya Akatsuki Kojou.
Lalu, siapakah berikutnya? Nantikan saja minggu depan atau dua minggu lagi atau malah sebulan lagi.