Selamat datang kembali dalam rubrik Waifu Wednesday! Untuk edisi kali ini, saya sebenarnya ingin melanjutkan waifu dari serial Seitokai Yakuindomo yang sebelumnya terputus. Namun sambil menunggu adaptasi film keduanya tayang, saya kesampingkan edisi tersebut dan menggantikannya dengan salah satu waifu yang sudah saya pendam sejak menjadi kontributor Jurnal Otaku Indonesia. Saatnya membahas, Xenovia Quarta dari High School DxD.
PERINGATAN: Dalam artikel ini mengandung informasi terbaru dari novel ringan pertamanya!
Mari mengenal karakter yang disuarakan oleh Taneda Risa ini terlebih dahulu. Xenovia pertama kali muncul di hadapan anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib bersama Irina Shidou sebagai utusan Michael. Setelah mengetahui Tuhan telah tiada, ia meminta Rias Gremory untuk dibangkitkan sebagai seorang iblis. Ia akhirnya menjadi bidak kuda bagi Rias, posisis yang sama dengan Kiba Yuuto.
Xenovia memiliki rambut biru pendek berwarna biru dengan sebagian berwarna hijau pada tepi sebelah kanan. Rambutnya aslinya panjang dan sepenuhnya berwarna biru, namun ia memotongnya setelah insiden yang hampir memakan nyawanya pada tiga tahun sebelum bertemu Rias dan kolega. Tepi rambut yang berwarna hijau ia warnai dengan alasan fashion.
Sebelum resmi menjadi iblis, Xenovia biasa menggunakan bodysuit berwarna hitam ketat yang menutupi seluruh tubuh kecuali bagian paha dan wajahnya. Namun setelah resmi menjadi bidak milik Rias, ia biasanya menggunakan seragam Kuoh Academy. Meskipun begitu, saya lebih suka bodysuit-nya sih.
Lalu bagaimana dengan kepribadiannya? Mari kita ulas lebih banyak:
– Power Idiot
Xenovia terkenal dengan aksinya yang tanpa pemikiran lebih jauh. Meskipun ia sudah mengetahui bagaimana konsekuensinya, ia tetap saja akan melakukannya. Ini sangat berbahaya bagi dirinya sendiri, begitu juga dengan orang terdekatnya. Saya gabisa bilang dia senseless, karena perempuan ini punya cara pikir yang sebenarnya lebih baik dari Irina. Namun dalam kepalanya seperti ada zat yang mendorong nafsunya tampak terlebih dahulu, dibanding akal sehatnya.
Saat bertarung, Xenovia juga seperti kehilangan kepalanya dibanding tubuhnya. Arogan dan keras kepala, ditambah lagi dengan kurangnya konsentrasi terhadap situasi rekan-rekannya. Nama panggilan “Power Idiot” kemudian makin populer di forum-forum akibat cara bertarungnya ini. Dibesarkan di gereja, ia juga kekurangan pengetahuan umum di dunianya, sehingga tak heran ia juga sering menelan mentah-mentah saran dari teman-temannya.
– Too Aggresive
Ya masih berhubungan dengan sikapnya yang terlalu straightforward, Xenovia tidak bisa menahan diri untuk melakukan sesuatu yang sudah muncul di kepalanya. Sudah begitu, ia juga memiliki sense of time & place yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat rendah. Well, beberapa karakter di serial ini juga tak memiliki kesadaran tentang hal itu juga. Entah ini memang menular atau memang Ishibumi yang pengen karakter di serialnya dipenuhi manusia semacam ini.
Sikap agresifnya ini juga membutuhkan kesabaran tingkat tinggi, apalagi kalau sudah terasa memalukan di depan publik. Mungkin kudu belajar sabar dari Sona-kaichou seperti saat kakaknya, Serafall tampil dengan kostum cosplay-nya di Kuoh Academy.
– Posisi Tidurnya Gak Karuan
Xenovia adalah tipe perempuan yang seharusnya tidur di kasur kecil dengan ruang gerak yang sempit. Mengapa? Saat ada ruang gerak lebih besar di kasurnya, anggota geraknya juga ngikut kemana-kemana. Bantal dimana, guling dimana, kaki sama tangannya kemana. Ada potensi juga anda ketindihan di kasur dan bangun-bangun sakit semua itu badan. Sebelum resmi tidur sekasur, saya sarankan untuk periksa Xenovia ke dokter dulu. Jangan-jangan dia memang punya sindrom restless leg.
+ Demennya Cowok Straightforward
Sesuai dengan sifatnya yang terkesan ….eh sudah tak terkesan lagi sih…..beneran frontal, Xenovia juga punya impian memiliki pasangan yang juga frontal dan tak suka basa-basi dalam melakukan sesuatu bersama. Hanya saja, diperlukan komunikasi lebih dan menaikkan kepercayaan terlebih dahulu sebelum benar-benar menunjukan sikap straightforward kalian kepadanya. Ibaratnya menaikkan persentase Trust terlebih dahulu untuk mengenal lebih dalam, sebelum resmi mendapatkannya.
Yep, saya bisa mengulangi lagi fakta ini, Xenovia tidak memiliki pengalaman dengan dunia luar gereja-nya. Otomatis ia juga tak punya pengalaman dengan berhubungan dengan lawan jenis, dan hanya mendapatkan informasi lebih dari pelajaran biologi di sekolahnya. Ya tapi ia hanya mempelajari reproduksi yang dirasa menjadi kunci dalam berhubungan dengan laki-laki. Seakan melupakan bahwa manusia tak hanya soal tubuhnya, melainkan juga dengan interaksi sosialnya.
+ Workout Maniac
Sejak kecil Xenovia sudah dilatih dalam menggunakan Durandal oleh Griselda Quarta, wali asuhnya. Keahliannya kemudian tumbuh dan menjadikannya salah satu pendekar seperti Kiba. Memasuki remaja, Xenovia juga makin dianggap maniak akan latihan. Ia tak pernah puas dengan cepat, namun berusaha dengan cepat untuk menggapai keinginannya, seperti saat berusaha menguasai teknik terbaru bertarungnya. Kebiasaan ini justru bermanfaat dari dua sisi, yang pertama gak perlu susah-susah mencarinya saat dibutuhkan dan kedua, bisa dimanfaatkan sebagai trainer kalian.
“Hmm, Xenovia kemana?”
“Oh, latihan”
“Yowes”
Gak susah-susah nyari, mudah ketemu, dan tak perlu takut kehilangan. Ok, aspek terakhir barusan itu berlebihan.
+ Xenovia-kaichou!!
Nah ini udah masuk spoiler bagi mereka yang gak ngikutin novelnya. Sesuai poinnya positif ini, Sona-kaichou sudah tidak menjadi kaichou lagi dan posisinya digantikan oleh Xenovia dan Saji menjadi wakil ketuanya. Awalnya ia ragu apakah dirinya dapat menjajarkan diri dengan kapasitas Sona sebagai ketua OSIS yang cukup mentereng record-nya di kalangan siswa-siswi Kuoh Academy. Namun berkat pidatonya, ia dapat meyakinkan semuanya dan resmi terpilih sebagai ketua OSIS.
Punya pasangan yang jadi ketua klub memanglah epic, namun gimana jika punya pasangan Ketua OSIS? Bisa naikin pamor sekaligus dapat merilis pernyataan “Iri bilang bos” kepada para haters. Namun kalau punya pasangan seorang ketua OSIS tomboy seperti Xenovia, perlu diingatkan bahwa urusan intim kudu ditahan terlebih dahulu hingga paling tidak sudah lengser dari jabatannya.
♥ Kapan duet sama Mayayan lagi?
Mungkin kalian belum tahu, seiyuu karakter Irina Shidou sendiri adalah Maaya Uchida. Duet Xenovia dengan Irina memang seharusnya bisa lebih lama lagi, andai jika identitasnya tidak berubah menjadi iblis. Meskipun keduanya telah merubah sentimen buruk menjadi kembali baik seperti semula, intensitas pertemuan keduanya kini makin menipis. Hanya beberapa momen saja keduanya dapat bertemu, hingga pada saatnya keduanya berebut posisi sebagai tunangan Issei.
Duet ini menjadi salah satu dari beberapa duet Taneda Risa dengan Maaya Uchida dalam serial anime. Tentunya duet lainnya yang paling diingat adalah Rize Tedeza x Kirima Syaro. Entah kapan keduanya dapat bersama lagi, dan entah kenapa saya seperti berusaha memaksakan pasangan ini.
Baiklah itu saja mungkin yang bisa dibahas dari Xenovia Quarta. Mungkin saya akan melanjutkan pembahasan waifu dari serial yang penuh oppai-oppai ini dalam beberapa minggu ke depan.
Ngomong-ngomong, saya tak mempermasalahkan terkait perubahan studio dan staf pada musim keempatnya. Terkhusus pada desain karakternya, saya sama-sama menyukai kedua desain yang masing-masing dibuat Junji Gotou dan Makoto Uno. Perbedaan pendapat pastinya ada, namun jika sampai mengancam Uno-sensei hanya karena ini, tentunya sangat menyedihkan. Mari menunggu musim kelimanya, jika Kadokawa, Genco, AT-X dan lainnya berniat menggelontorkan dana mereka lagi.
Sampai jumpa dalam edisi berikutnya!