Nandome no owari kakko no temae
Nee kimi wa dou mieta? Kokoro de wa dou mieta?
Mou hanpo dake sore wa
Boku ga negatta koto dakedo
Kimi ga naku zou ni naru
Atama ga ware sou ni naru
Mou nankai dai
Furenu you ni kowasanu you ni
Surikireta teromea
Mou ii kai iya iya na no?
Me wo mite minai furishiteita
Aimai ja mama ni naranai
Kokoro wa “mada” boku no?
Mesen de kakushita toori
Kotae wo kakushite doori
Techigai nante nai you ni
Zutto osaeteru
Imasara demo kotosara demo
Kimi ni aiso wo tsukashita furi
Wakari aenai toge darake no
Uso de futa wo shite kikoenu furi
Mou ii yo iya iya desho
Ryoumimi fusaideiru kimi ja
Kanshou mo wakachi aenai
Sore nara kou baibai?
Nee waratte yo dakara naite yo
Uso de kamawanai honne wo kikasete
Wakaranai datte konna ni
Bokura wa soba ni iru no ni
Mou ii kai iya iya na no?
Me wo mite minai furishiteita
Aimai ja mama ni naranai
Kokoro wa doko?
Nee!
Joudan ja owari ni shinai
Me wo mite hanashi ga shitai yo
Jaa nankai wakachi aeru?
Kokoro wa “mada” boku no?
Mou ii yo iya iya de usotsuita
Kokoro no soko
After the Rain(そらる×まふまふ) – モア
何度目の終わり 括弧の手前
ねえ 君はどう見えた? 心ではどう見えた?
もう半歩だけ それは
ボクが願ったこと だけど
君が泣く像になる
頭が割れそうになる
もう何回だい
触れぬように 壊さぬように
すり切れた テロメア
もういいかい 嫌々なの?
目を見て 見ないふりしていた
曖昧じゃ 儘にならない
心は”まだ”ボクの?
目線で隠した通り
答えを隠して 道理
手違いなんて無いように
ずっと 抑えてる
今更でも 殊更でも
君に愛想を尽かしたふり
わかり合えない 棘だらけの
嘘で蓋をして 聞こえぬふり
もういいよ 嫌々でしょ
両耳 塞いでいる君じゃ
感傷も 分かち合えない
それなら乞う 売買?
ねえ 嗤ってよ だから泣いてよ
嘘で構わない 本音を聞かせて
わからない だってこんなに
ボクらは そばにいるのに
もういいかい 嫌々なの?
目を見て 見ないふりしていた
曖昧じゃ 儘にならない
心はどこ?
ねえ!
冗談じゃ 終わりにしない
目を見て 話がしたいよ
じゃあ何回 分かち合える?
心は”まだ”ボクの?
もういいよ 嫌々で嘘吐いた
心の底
INDONESIA:
Sudah berapa kali berakhir sebelum aku mengatakannya?
Hei, bagaimana kau melihatnya? Bagaimana hatimu melihatnya?
Hanya perlu setengah langkah, hal itu
Adalah sesuatu yang kuharapkan, tetapi
Kau terlihat seperti ingin menangis
Dan kepalamu seperti hampir pecah
Sudah yang berapa kali?
Demi membuatnya tak tersentuh dan tak hancur
Telomer kita telah habis digunakan
Apakah sudah cukup? Apakah kau muak?
Lihatlah mataku, berpura-pura tak melihat
Jika masih ambigu, aku tak menginginkannya
Apakah hati ini “masih” milikku?
Jalan tersembunyi di balik pandangan
Kebenaran tersembunyi di balik jawaban
Agar tak ada kesalahan yang terbuat lagi
Aku selalu menahan perasaanku
Bahkan hingga kini, khususnya sekarang ini
Aku berpura-pura lelah berbuat baik kepadamu
Kita tak bisa saling mengerti dan bersembunyi
Di balik dusta yang berduri dan berpura-pura tuli
Sudah cukup, kau masih muak, iya kan?
Tapi jika kau menutup kedua telingamu
Bahkan perasaan itu tak dapat dipahami
Kalau begitu, apakah ada timbal-balik?
Hei, tertawalah, justru karena itu aku menangis
Tak apa jika itu bohong, perdengarkanlah suara aslimu
Aku tak mengerti, karena apa pun yang terjadi
Kita berdua masih berdampingan satu sama lain
Apakah kau tak peduli? Apakah kau muak?
Lihatlah mataku, berpura-pura tak melihat
Jika masih ambigu, aku tak menginginkannya
Di mana hatiku?
Hei!
Jika hanya bercanda, aku tak ingin mengakhirinya
Lihatlah mataku, aku ingin mengatakan sesuatu
Kalau begitu, sudah berapa kali kita saling berbagi?
Apakah hati ini “masih” milikku?
“Sudah cukup”, aku berbohong dengan muaknya
Dari lubuk hati yang terdalam