Rematch Eishi Tsukasa VS Souma Yukihira

Posted on

Souma telah lolos babak pertama dalam kompetisi The Blues. Begitu juga dengan koki kegelapan alias Le Cuisine Noir. Tantangan pertama memang membingungkan dan juga memusingkan. Tetapi sebagai pemegang Kuris Pertama di Elite 10, tantangan tersebut bukanlah apa-apa. Maka langsung saja kita simak bareng-bareng bagaimana chapter kali ini.

Oh iya jangan lupa cek klik suka dan follow instagram kita ya untuk kabar terbaru dari tulisan-tulisan di website kami.

Elite 10 Lolos Babak Pertama

The Blues kali ini memang banyak tantangan yang aneh. Hal ini tidak seperti biasanya. Soalnya tahun lalu tantangan kompetisi ini masih terbilang biasa dan mudah ditebak. Lantas kenapa sekarang tantangannya berbeda? Hal ini membuat kelompok Souma menjadi sedikit curiga. Tetapi walau curiga sekalipun, mau tidak mau harus dilalui meski tantangannya aneh-aneh. Jika Souma ditantang untuk membuat masakan dengan tema santapan terakhir, Takumi dan Todokoro juga tidak kalah menarik. Takumi ditantang untuk membuatkan makanan bayi yang tidak dapat menimbulkan alergi, sedangkan Todokoro ditantang untuk membuat makanan yang bisa dinikmati anjing dan pemiliknya bersama.

Keanehan tema dapat dilihat di atas. Pada kasus Souma, si juri seolah-olah sudah siap untuk menghadapi hari akhirnya dengan menyiapkan pistol sungguhan di balik sakunya, dengan maksud untuk bunuh diri. Kasus Takumi, pun tidak kalah berbahaya, jika bisa menimbulkan alergi, terutama pada anak balita, bisa berakibat fatal, orang dewasa saja ketika alerginya kambuh bisa kehilangan nyawa, apalagi seorang balita. Sedangkan Todokoro, membuat hidangan untuk orang dan hewan. Alias menyamakan orang dengan hewan.

https://mangaku.in/manga/img/2018/11/aa1b4f8336e11f1ec058b1b1-02.jpg

Gambar: Takumi dan Todokoro lolos babak pertama

Tantangan Aneh yang Kedua

Tantangan kedua kali ini, dilakukan di arena toko serba ada. Jika tantangan sebelumnya para peserta harus membuat masakan dengan bahan seadanya dan juga menyesuaikan dengan tema masaknya, maka di tantangan kali ini, bahan dasarnya sedikit lebih banyak dibanding sebelumnya, tetapi tidak menutup kemungkinan bahan-bahan yang memang populer akan segera habis dan tidak bisa digunakan oleh banyak peserta.

Dengan tekanan juri kedua bernama Lanterby. Mereka diberi tantangan untuk membuat satu masakan yang layak diberi harga $100, alias seharga 10.000 yen, dengan bahan yang harga maksimalnya 100 yen. Intinya mengubah 100 yen menjadi masakan seharga 10.000 yen. Dan juga masing-masing peserta memiliki tiga kesempatan dengan waktu 90 menit.

Tekanan terakhi terjadi ketika orang-orang dari tantangan sebelumnya dapat ikut serta dalam tantangan kali ini (kalau begitu buat apa menang di tantangan pertama?). Kemungkinan peserta yang gagal di tantangan pertama ini berperan sebagai pembanding dengan koki-koki yang lolos. Jika mereka berhasil mengalahkan koki-koki yang lolos sebelumnya, kemungkinan mereka juga bisa lanjut ke tahap seterusnya. Ibaratnya ini itu kayak semacam kesempatan kedua bagi orang-orang gagal.

https://mangaku.in/manga/img/2018/11/17e166a7b634592ed5b9580e-06.jpg

Gambar: Juri tantangan kedua.

Kehadiran Eishi Tsukasa

Di tengah-tengah kerumunan peserta gagal itu, Souma dkk melihat sosok yang tidak asing, yakni Eishi Tsukasa, mantan Kursi Pertama Elite 10. Setelah bertualang dengan Rindo Kobayashi, untuk menemukan cita rasa bahan baru. Dia datang untuk menunjukkan kemampuannya yang meningkat setelah tidak menjadi dari Elite 10. Lantas lewat The Blues ini kita disuguhkan akan pertarungan antara mantan dan yang sedang menjabat Kursi Pertama Elite 10.

Jika dia datang dari kerumuman peserta gagal, berarti sudah jelas kalau Eishi kalah di tahap pertama bukan? Jika di babak pertama dia sudah gagal, kemungkinan besar dia juga akan gagal di tantangan kali ini, yang di mana Souma dapat memenangkannya.

https://mangaku.in/manga/img/2018/11/9effe91fb42419ac2ecf57d6-14.jpghttps://mangaku.in/manga/img/2018/11/e9bc5103aaf22cc82667057b-19.jpg

Gambar: Eishi dan Souma

Sekian review dari chapter kali ini. Kalau menurut kalian bagaimana? Mimin sedikit curiga kalau Eishi jangan-jangan termasuk dalam koki gelap. Sejauh ini yang kita ketahui ialah koki gelap hanya terkenal di kalangan bawah tanah, atau antara kelas-kelas mafia dan gangster. Tapi sedikit sekali penggambaran mereka di dunia permukaan, alias di depan hal khalayak. Pembeda jelas antara koki gelap dan terang hanya sebatas kepada siapa mereka bekerja, tetapi penjelasan mereka masih minim. Coba berikan tanggapan kalian di bawah ini. Mari bertukar pikir dengan lepas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *