Sudah cukup lama juga ya kita menjalankan praktik social distancing karena wabah COVID-19 ini? Hal ini juga tentunya dilakukan oleh negara lain, Jepang misalnya. Nah, jika di Indonesia praktik ini digembor-gemborkan dengan imbauan pemerintah lewat iklan-iklan di TV, bagaimana cara social distancing di Jepang dipromosikan?
Ternyata, mereka menyebarkan bagaimana cara social distancing dengan berbagai cara unik dan menarik. Mulai dari poster super eye-catching hingga menggunakan karakter imut!
Salah satu yang menyumbangkan idenya adalah Pandaid, sebuah situs yang dibuat Eisuke Tachikawa, pembuat NOSIGNER, perusahaan desain yang berfokus pada “social design”. Pandaid membuat sebuah seri poster sederhana dan mudah diingat.
Setiap poster yang dibuat Pandaid hadir dengan ilustrasi dan penjelasan terkait manfaat social distancing, menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi corona virus bisa jauh menurun hanya dengan mempraktikan social distancing selama 30 hari saja.
Agar lebih mudah diingat, poster-poster ini menggunakan berbagai barang sehari-hari dalam budaya Jepang. Misalnya, lantai tatami,
Dan sepeda mama chari (“mama chariot”) yang biasa kamu lihat di jalanan.
Perusahaan besar pun tentunya tak mau ketinggalan. Salah satu situs berita asal Shizuoka misalnya, mereka menyebarkan pesan ini dengan memisahkan logo mereka. Ada videonya lho! Bisa dilihat di bawah ini ya.
Logo Resona Bank juga ikut social distancing!
りそな銀行もソーシャルディスタンス。 pic.twitter.com/k46u3TvAak
— d a n _ s a s a k i (@dan__sasaki) April 10, 2020
Resona Bank juga membuat cuitan dalam media social Twitternya dan memperkenalkan sistem baru untuk mengantri dalam cabang bank mereka dengan cara yang imut, menggunakan boneka beruang sebagai “nasabah”.
仕事で色々な銀行に行くのですが、りそな銀行の先客にほっこり☺️
行員さんに許可を取って、他のお客さんの居ない時に撮らせて頂きました?#密着防止#コロナ対策 pic.twitter.com/wGKyEpNcUh— こうか (@yoxtuka) April 10, 2020
Memperkenalkan pentingnya social distancing engan cara yang lucu ternyata bukan milik perusahaan-perusahaan besar saja. Video di bawah ini memperlihatkan para atlet Kendo menunjukkan cara berdiri dengan jarak 2 meter. (Meskipun pedang mereka tak akan beradu karena jaraknya terlalu jauh).
#NO密殺陣 第4弾コミカル編
2m確保の使命感
#社会的距離 #紅桜剣舞会 pic.twitter.com/rc5hXJBxWx— 紅桜剣舞会 (@Beni_Kenbu) April 13, 2020
Cara-cara ini dilakukan karena memang kata “social distancing” sangat sulit dipahami oleh banyak orang Jepang, karena tidak memiliki makna yang mudah dipahami, baik dari bahasa Inggris dengan katakana (“ソーシャルディスタンシング“) maupun tranlasi literalnnya, 社会的距離” (“shakaiteki kyori”). Sangat membingungkan.
Nah, maskot resmi Prefektur Kumamoto, Kuamamon, pun membuat poster promosinya sendiri untuk membuat kata ini lebih dipahami masyarakat.
Poster di atas yang dirilis oleh Pemerintah Prefektur Kumamoto membuang kata “social distancing” dan menggantinya dengan kata “Kuttsukanai“, dengan kata “mon” ditambahkan di ujungnya, melambangkan “Kumamon”. Kuttsukanai sendiri dapat diartikan sebagai “jangan menempel” atau “jangan dekat-dekat”. Sebagaimana translasi di atas, kata-kata tersebut berarti “tolong jaga jarak”, sangat mudah dipahami, kan?
Nah, itulah cara Jepang mempromosikan social distancing agar masyarakatnya lebih mudah memahaminya. Kalian juga jangan lupa tetap social distancing dan #DiRumahAja ya!
The post Seperti Apa Sih Social Distancing di Jepang? appeared first on Japanese Station.